Faktor dan Zona Penyebaran Flora & Fauna di Indonesia

Pernah kepikiran gak, kenapa flora dan fauna di satu daerah bisa berbeda dengan daerah lainnya? Contohnya di negara kita aja, kok ada gajah di Sumatra, tapi di Sulawesi ada komodo?

Jadi, itu semua gak lepas dari yang namanya faktor persebaran flora dan fauna.

Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang luar biasa, adalah surga bagi ribuan jenis tumbuhan dan hewan. Penyebarannya pun unik, tergantung dari kondisi lingkungan, iklim, tanah, bahkan campur tangan manusia.

Karena itu kalo kamu penasaran tentang penyebaran flora dan fauna di Indonesia ini, admin akan menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna. Mulai dari yang berkaitan dengan iklim, tanah, kondisi fisik wilayah, sampai peranan makhluk hidup.

Faktor Persebaran Flora dan Fauna

Jadi, penyebaran flora dan fauna itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Kalau dipecah, ada empat faktor utama yang membuat flora dan fauna bisa tersebar ke berbagai tempat.

Berikut penjelasan dari faktor penyebaran flora dan fauna di Indonesia..

1. Faktor Klimatik

Faktor klimatik adalah faktor yang erat berkaitan dengan cuaca dan iklim di suatu wilayah. Unsur-unsur kayak suhu udara, kelembapan, sinar matahari, curah hujan, sampai angin tentu berpengaruh dalam menentukan jenis flora dan fauna yang bisa hidup di suatu tempat.

Misal di gurun yang panas, cuma ada beberapa jenis makhluk hidup yang bisa bertahan. Contohnya unta yang memiliki cadangan air di punuknya, atau tumbuhan kaktus yang daunnya berubah jadi duri untuk mengurangi penguapan.

Sebaliknya, di wilayah kutub yang dinginnya luar biasa, hanya hewan berbulu tebal seperti beruang kutub atau tumbuhan lumut yang sanggup bertahan.

Suhu udara sendiri jadi salah satu elemen yang paling penting. Semakin ekstrem suhu suatu wilayah—baik itu terlalu panas atau terlalu dingin—maka makin sedikit jenis makhluk hidup yang bisa bertahan di sana.

Jadi ya bisa dibilang, iklim adalah kunci utama dalam penyebaran flora dan fauna.

2. Faktor Edafik

Kalau faktor edafik lebih fokus ke kondisi tanahnya. Tanah adalah tempat hidup dan tumbuhnya banyak flora, yang pada akhirnya juga jadi habitat bagi fauna.

Unsur-unsur seperti pH tanah, tekstur, struktur, jenis, kandungan air, hingga kandungan udara di dalam tanah semuanya berpengaruh dalam kelangsungan hidup makhluk hidup di suatu wilayah.

Contohnya tanah aluvial yang subur biasanya dihuni oleh beragam tumbuhan, yang akhirnya menarik banyak hewan untuk tinggal di situ. Berbeda dengan tanah kapur yang cenderung kering dan gak subur, jadinya gak banyak tumbuhan yang bisa hidup di sana.

Jadi, semakin subur tanahnya, makin banyak pula flora dan fauna yang bisa bertahan. Bayangin kalau nggak ada tanaman, hewan-hewan yang bergantung pada tanaman sebagai sumber makanan pasti kesulitan juga kan?

3. Faktor Fisiografis

Faktor fisiografis membicara soal kondisi fisik wilayah, seperti ketinggian tempat dan bentuk lahan. Coba perhatikan, flora dan fauna di pegunungan pasti beda banget sama yang ada di pesisir pantai.

Di pegunungan, kita bisa nemuin tumbuhan-tumbuhan yang tahan dingin dan kambing gunung yang lincah naik-turun tebing. Tapi di pesisiran pantai, kamu bakalan lebih sering ketemu tanaman bakau yang tahan air asin dan hewan-hewan seperti kepiting atau ikan.

Bentukan lahan juga jadi penentu, wilayah yang bergunung-gunung tentu memiliki ekosistem yang berbeda dibandingkan dengan dataran rendah yang luas. Setiap bentuk lahan berkarakteristik unik yang menciptakan habitat yang berbeda pula.

4. Faktor Makhluk Hidup (Biotik)

Dan faktor terakhir adalah peranan dari makhluk hidup—baik itu manusia, hewan, maupun tumbuhan. Jadi, makhluk hidup juga berperan besar dalam persebaran flora dan fauna lho.

Misal kelelawar yang nggak sengaja menjatuhkan biji buah di tempat yang jauh dari pohon induknya, biji itu kemudian tumbuh jadi tanaman baru. Atau burung yang membawa biji-bijian dalam paruhnya dan menjatuhkannya di tempat lain.

Manusia juga berandil besar dalam menyebarkan flora dan fauna, baik secara langsung maupun tak langsung. Contohnya, bibit tanaman dari luar negeri yang dibawa masuk ke Indonesia untuk dibudidayakan.

Atau hewan-hewan eksotis yang dipindahkan ke wilayah baru untuk tujuan konservasi. Sayangnya, campur tangan manusia kadang juga berdampak buruk, seperti masuknya spesies invasif yang mengancam ekosistem lokal.

Zona Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Indonesia tak hanya kaya akan budaya, tapi juga dengan flora dan faunanya. Salah satu hal menarik soal keanekaragaman hayati di Indonesia adalah persebarannya yang unik dan khas di tiap wilayahnya.

Kalau kita lihat peta persebarannya, Indonesia terbagi jadi tiga zona besar, yaitu Indonesia Bagian Barat (Asiatis), Indonesia Bagian Tengah (Peralihan), dan Indonesia Bagian Timur (Australis). Berikut masing-masing penjelasannya..

1. Indonesia Bagian Barat (Asiatis)

Zona Indonesia bagian Barat meliputi Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Wilayah ini disebut zona Asiatis karena flora dan faunanya yang mirip dengan yang ada di Benua Asia.

a. Flora Indonesia Bagian Barat

Flora di Indonesia bagian Barat tumbuh subur karena wilayah ini memiliki iklim Af (tropis basah) dan Am (tropis musim). Kondisi tersebut membuat wilayah ini penuh dengan hutan hujan tropis yang lebat.

Ciri-ciri flora di zona ini antara lain..

  • Banyak pohon tinggi yang menjulang.
  • Vegetasinya lebat dan tumbuh rapat.
  • Pohon beraneka ragam jenis.
  • Tumbuhan selalu hijau sepanjang tahun.

Beberapa contoh flora khas di zona ini adalah..

  • Rafflesia Arnoldii

    Rafflesia Arnoldii
  • Meranti
  • Gandaria dan kasturi
  • Rotan
  • Anggrek hutan

b. Fauna Indonesia Bagian Barat

Fauna di wilayah Indonesia bagian Barat dikenal sebagai fauna Oriental, dengan ciri-ciri sebagai berikut..

  • Banyak mamalia besar, seperti gajah dan harimau.
  • Memiliki berbagai jenis kera dan primata.
  • Terdapat mamalia air tawar, seperti pesut di Sungai Mahakam.
  • Jenis burungnya tidak terlalu berwarna mencolok.
  • Tidak terdapat hewan berkantung seperti di Australia.

Contoh fauna di zona ini diantaranya..

  • Gajah Sumatra
  • Harimau Sumatra
  • Badak bercula satu
  • Elang Jawa
  • Orangutan
  • Pesut

    Pesut Mahakam
  • Tapir

2. Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)

Zona Indonesia bagian Tengah meliputi Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku. Zona ini disebut zona peralihan karena flora dan faunanya merupakan campuran dari zona Asiatis dan Australis, plus hewan-hewan endemik yang hanya ada di wilayah ini.

a. Flora Indonesia Bagian Tengah

Wilayah ini memiliki iklim Am (tropis musim) dan Aw (sabana tropis), sehingga flora di sini beradaptasi dengan kondisi yang lebih kering. Dengan ciri-ciri flora di zona ini sbb..

  • Pohon-pohon tinggi, tapi tumbuhnya jarang.
  • Banyak tumbuhan yang dapat bertahan di wilayah kering.
  • Beberapa tumbuhan meranggas atau menggugurkan daunnya saat musim kemarau.

Contoh flora di zona ini..

  • Lontar
  • Cendana

    Pohon Cendana
  • Longusei dan ajang kelicung

b. Fauna Indonesia Bagian Tengah

Fauna di zona memiliki keunikan dan sifat endemiknya (hanya ada di wilayah ini, tidak bisa kita temukan di wilayah lain). Beberapa ciri khas fauna di wilayah ini adalah..

  • Banyak jenis burung, kera, dan reptil.
  • Mamalia cenderung berukuran kecil hingga sedang.
  • Tidak terdapat hewan berkantung seperti di zona Australis.
  • Beberapa hewan hanya bisa ditemukan di wilayah ini (endemik).

Contoh fauna di zona ini:

  • Komodo, kadal raksasa yang hanya hidup di Pulau Komodo, Rinca, dan Flores

    Komodo
  • Anoa
  • Babirusa
  • Tarsius
  • Maleo
  • Rangkong

3. Indonesia Bagian Timur (Australis)

Zona Indonesia Bagian Timur mencakup Papua dan Kepulauan Maluku. Flora dan fauna di zona ini lebih mirip dengan yang ada di wilayah Australis, seperti di Australia.

a. Flora Indonesia Bagian Timur

Flora di wilayah ini dipengaruhi oleh iklim Af (tropis basah). Hutan-hutan di Papua terkenal dengan keragaman hayatinya yang luar biasa.

Ciri-ciri flora di zona ini..

  • Mirip dengan hutan hujan tropis di Australia.
  • Banyak tumbuhan epifit (tumbuhan yang hidup menumpang pada tumbuhan lain).
  • Terdapat banyak tumbuhan endemik yang hanya ada di Papua.
  • Kaya akan rempah-rempah seperti pala, cengkeh, dan lada.

Contoh flora di zona ini:

  • Matoa

    Pohon Matoa
  • Sagu
  • Eukaliptus
  • Pala dan cengkeh

b. Fauna Indonesia Bagian Timur

Fauna di zona ini disebut fauna Australis, dengan ciri-ciri khas fauna-nya sebagai berikut..

  • Banyak hewan berkantung, seperti kanguru pohon.
  • Mamalia kecil yang khas.
  • Burung-burung dengan bulu indah dan warna mencolok.

Contoh fauna di zona ini:

  • Kanguru pohon dan kanguru tanah
  • Cendrawasih

    Burung Cendrawasih
  • Kasuari
  • Wallabi
  • Nuri dan namdur

Penutup

Jadi sesuai yang admin jelaskan diatas, bisa disimpulkan kalau persebaran flora dan fauna di Indonesia itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari iklim, tanah, kondisi fisik wilayah, sampai peran makhluk hidup. Keunikan setiap wilayah di Indonesia tentu membuat negara kita jadi rumah bagi flora dan fauna yang beragam banget.

Dengan memahami faktor-faktor ini, kita jadi tahu betapa pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan agar flora dan fauna bisa terus hidup dan berkembang di Nusantara.