Macam-Macam Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan

Kamu tentu pernah ngerasa deg-degan, pas lagi nunggu hasil tes, jantung rasanya kayak mau loncat. Jadi, semua itu bukan sekadar perasaan aja lho.

Di tubuh kita ada sistem yang bernama sistem endokrin. Sistem inilah yang berperan dalam mengatur emosi, metabolisme, sampai pertumbuhan kita dari kecil sampai dewasa.

Di pelajaran Biologi, apalagi yang sekarang di kelas 11, sistem endokrin tentu jadi salah satu materi yang kalian pelajari. Dan hampir semua proses dalam tubuh—mulai dari tidur nyenyak, sampai proses pubertas—tak lepas dari kerja sistem ini.

Yups, sistem endokrin emang sering disejajarkan sama sistem saraf dalam hal pengendalian fungsi tubuh. Bedanya, sistem saraf kerjanya cepat dan menggunakan impuls listrik, sedangkan sistem endokrin menggunakan  pesan kimia alias hormon.

Maka dari itu, untuk memahaminya lebih dalam, silahkan temen-temen simak baik-baik penjelasan terkait pengertian dan fungsi sistem endokrin kali ini..

Pengertian dan Fungsi Sistem Endokrin

Jadi sistem endokrin adalah jaringan kelenjar dan organ dalam tubuh yang tugas utamanya menghasilkan hormon. Kelenjar yang tergabung dalam sistem ini disebut kelenjar endokrin.

Bedanya sama kelenjar eksokrin (yang makai saluran buat ngeluarin hasil sekresinya), kelenjar endokrin langsung melepaskan hormon ke dalam aliran darah. Yang bertujuan supaya hormon bisa sampai ke organ atau jaringan target yang perlu diatur atau dirangsang kerjanya.

Sistem ini gak kerja sendirian, banyak organ tubuh yang bisa diperintah sama hormon—mulai dari jantung, ginjal, paru-paru, sampai kulit juga bisa merespon sinyal hormon. Jadi fungsi dari sistem endokrin bisa dibilang sangat luas, mulai dari mengatur metabolisme, ngontrol pertumbuhan, memengaruhi suasana hati, mengatur suhu tubuh, sampai mengelola stres dan emosi.

Apa Itu Hormon?

Sedangkan hormon sendiri bisa dibilang layaknya kurir pribadi tubuh. Bentuknya senyawa organik, dengan kerja menyampaikan pesan kimia dari satu tempat ke tempat lain di tubuh.

Hormon sendiri hanya nempel di sel-sel yang punya reseptor yang cocok.

Ibarat kunci dan gembok, hormon itu kuncinya, dan reseptor di sel target adalah gemboknya. Kalau cocok, baru deh hormon bisa bekerja.

Pengaruh hormon sendiri bisa instan maupun jangka panjang.

Misal hormon adrenalin yang membuatmu langsung waspada dalam hitungan detik pas ada bahaya. Tapi ada juga hormon pertumbuhan yang efeknya baru kelihatan setelah bertahun-tahun.

Contoh Kasus Hormon Adrenalin

Seperti yang admin singgung tadi—perasaan deg-degan. Saat tubuh kamu sedang memproduksi hormon adrenalin (atau nama lainnya, epinefrin).

Hormon ini diproduksi oleh kelenjar adrenal, yang posisinya nempel di atas ginjal. Pas kamu merasa takut, panik, atau stres, otak langsung ngasih sinyal ke kelenjar adrenal buat mroduksi adrenalin.

Maka jantung pun berdetak lebih cepat, aliran darah ke otot meningkat, pupil membesar, dan tubuh jadi lebih waspada. Semua itu supaya kamu bisa segera merespons keadaan darurat—entah buat lari, sembunyi, atau malah menghadapi tantangan secara langsung.

Inilah yang sering disebut dengan respon fight or flight.

Karakteristik Kelenjar Endokrin

Berikut karakteristik dari kelenjar endokrin..

  1. Gak Punya Saluran
    Yup, kelenjar endokrin itu disebut kelenjar buntu karena gak punya saluran atau duktus. Mereka melepaskan hormon langsung ke cairan tubuh di sekitarnya, lalu masuk ke aliran darah.
    Beda sama kelenjar eksokrin kayak kelenjar keringat atau ludah yang ada salurannya.
  2. Bisa Menghasilkan Lebih dari Satu Hormon
    Kebanyakan kelenjar endokrin itu multitasking alias bisa mengeluarkan beberapa jenis hormon sekaligus.
    Kecuali kelenjar paratiroid ya, yang cuman ngehasilin satu hormon aja.
  3. Punya Banyak Pembuluh Darah
    Karena hormon harus cepat masuk ke aliran darah, sel-sel sekretori di kelenjar ini dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah yang rapat.
    Jadi begitu hormon diproduksi, langsung bisa diedarkan ke seluruh tubuh.
  4. Waktu Produksi Hormonnya Beda-Beda
    Ada hormon yang diproduksi seumur hidup—contohnya hormon yang ngatur metabolisme.
    Tapi ada juga yang baru aktif saat pubertas (hormon kelamin), atau berhenti bekerja saat tubuh telah selesai tumbuh (hormon pertumbuhan).
  5. Sekresinya Bisa Dipengaruhi Banyak Hal
    Produksi hormon ini bisa dipengaruhi oleh hormon lain, senyawa kimia dalam darah, bahkan impuls dari sistem saraf.
    Jadi semacam sistem yang saling terkoneksi dan kerja bareng agar tubuh tetap dalam kondisi seimbang alias homeostasis.

Macam-Macam Kelenjar Endokrin

Total ada tujuh kelenjar endokrin utama yaitu-hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, gonad, dan timus. Dan untuk masing-masing penjelasannya, kamu simak dibawah ya..

1. Hipofisis (Pituitari)

Kelenjar ini lokasinya ada di dasar otak, kecil sih ukurannya, tapi perannya gede. Bahkan dijuluki “master of gland”, karena dialah yang ngatur kerja kelenjar-kelenjar lainnya.

Kelenjar hipofisis ini punya tiga bagian alias lobus, dan masing-masing bagian punya jobdesc masing-masing dalam hal memproduksi hormon.

Hormon-hormon yang Dihasilkan Kelenjar Hipofisis dan Fungsinya

a. Hormon dari Lobus Anterior

  • TSH (Thyroid-Stimulating Hormone) bertugas nyuruh kelenjar tiroid buat memproduksi hormon tiroksin.
  • ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) merangsang bagian korteks adrenal supaya menghasilkan kortikosteroid.
  • FSH (Follicle-Stimulating Hormone) hormon ini bantu pembentukan dan pematangan sel kelamin (alias gamet).
  • LH (Luteinizing Hormone) mendukung sekresi hormon reproduksi baik di ovarium maupun testis.
  • Prolaktin- hormon ini membuat kelenjar susu bisa menghasilkan air susu bagi ibu menyusui.
  • GH (Growth Hormone) sesuai namanya, inilah hormon yang berperan dalam pertumbuhan tulang.
  • MSH (Melanocyte-Stimulating Hormone) ngatur pigmen di kulit, jadi bisa mempengaruhi warna kulit kita.

b. Hormon dari Lobus Posterior

  • Oksitosin- membantu rahim berkontraksi, pas proses persalinan.
  • ADH (Vasopresin/Antidiuretic Hormone) jaga-jaga supaya tubuh kita tak kekurangan air alias dehidrasi.

Kalau hormon-hormon ini produksinya tak seimbang, bisa terjadi gangguan. Misal kalau GH terlalu banyak, bisa menimbulan kondisi gigantisme alias tubuh tumbuh luar biasa tinggi.

Sebaliknya, kalau kekurangan GH, bisa terjadi dwarfisme, yaitu pertumbuhan tubuh yang pendek banget.

2. Tiroid (Kelenjar Gondok)

Kalau yang ini letaknya di leher bagian depan. Kelenjar tiroid menghasilkan tiga hormon utama yaitu tiroksin, triiodotironin, dan kalsitonin.

Hormon-hormon yang Dihasilkan Kelenjar Tiroid dan Fungsinya

  • Tiroksin & Triiodotironin- ngatur proses metabolisme, pertumbuhan fisik, perkembangan mental, sampai ke pematangan seksual.
  • Kalsitonin- membantu menjaga kadar kalsium tetap stabil di darah.

Kalau kelenjar ini bermasalah, bisa terjadi gangguan juga lho. Contohnya morbus basedowi, yaitu kondisi di mana hormon tiroidnya diproduksi berlebihan gara-gara gangguan imun.

Atau kretinisme, di mana tubuh dan mental tak berkembang normal, biasanya karena kekurangan hormon tiroid sejak kecil.

3. Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)

Kelenjar ini biasanya nempel di belakang kelenjar tiroid. Dengan fungsinya menghasilkan hormon parathormon yang ngatur kadar kalsium dalam darah.

Kalau hormon ini diproduksi terlalu banyak (hipersekresi), kalsium dari tulang bisa ditarik ke darah, akibatnya kadar kalsium di darah naik tapi tulangnya malah rapuh. Sebaliknya, kalau kekurangan hormon ini (hiposekresi), bisa membuat saraf jadi terlalu sensitif dan memicu kejang.

4. Adrenal (Suprarenalis/Kelenjar Anak Ginjal)

Kelenjar adrenal ini duduk di atas ginjal, dengan bentuk layaknya topi ginjal. Terdiri dari dua bagian utama, yaitu korteks (bagian luar) dan medula (bagian dalam), dan masing-masing menghasilkan hormon yang berbeda.

Hormon-Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Adrenal

a. Hormon dari Korteks

  • Mineralokortikoid- membantu menyerap natrium dan ngatur reabsorpsi air di ginjal, penting buat keseimbangan cairan tubuh.
  • Glukokortikoid- berperan dalam metabolisme, seperti ngubah protein jadi glikogen atau glikogen jadi glukosa.
  • Androgen- hormon kelamin cowok, membantu pembentukan ciri khas laki-laki.

b. Hormon dari Medula

  • Adrenalin (Epinefrin) membuat tubuh siap menghadapi stres, kayak ningkatin detak jantung dan ngubah glikogen jadi glukosa buat energi.
  • Noradrenalin (Norepinefrin) bersamaan dengan adrenalin buat ngerespon keadaan darurat, kayak pas kita kaget atau ketakutan.

Walaupun di bagian ini disebut adrenal, tapi ada kesalahan umum yang sering ketukar sama pankreas. Gangguan kayak diabetes mellitus itu adanya di pankreas karena kekurangan hormon insulin, bukan di adrenal ya.

5. Gonad (Kelenjar Kelamin)

Inilah kelenjar yang ngatur sistem reproduksi, gonad, dan terbagi menjadi dua sesuai jenis kelaminnya. Pada cewek ada ovarium, sedangkan pada cowok namanya testis.

Hormon-Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Gonad

a. Hormon dari Ovarium (cewek)

  • Estrogen- ngatur ciri khas kewanitaan kayak bentuk tubuh, suara, dan siklus menstruasi.
  • Progesteron- membantu dinding rahim siap menerima embrio kalau terjadi kehamilan.

b. Hormon dari Testis (cowok)

  • Testosteron- bertanggung jawab atas ciri khas cowok kayak suara berat, tumbuhnya kumis dan jenggot, serta pembentukan sperma.

Kalau produksi hormon-hormon ini kurang, maka munculah gangguan yang disebut hipogonadisme.

Pada cowok, hormon testosteronnya rendah, jadi ciri kelaminnya tak berkembang optimal. Sedangkan pada cewek, kekurangan estrogen dan progesteron bisa ngeganggu siklus menstruasi dan kesuburan.

6. Timus (Kacangan)

Timus ini kelenjar yang unik, dengan bentuknya dua lobus dan warnanya kemerahan.

Berukuran kecil waktu bayi baru lahir, cuman sekitar 10 gram. Tapi pas remaja, timus bisa membesar jadi 30–40 gram, dan setelah dewasa mulai menyusut pelan-pelan.

Hormon-Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Timus

  • Timopoietin & Timulin- membantu sel T (sel imun tubuh) jadi matang dan bisa mengenali musuh alias patogen.
  • Timosin- membuat sistem imun makin kuat dengan memperbanyak sel T.

Meski penting untuk sistem kekebalan, timus juga bisa terkena gangguan. Misalnya hipoplasia timus (perkembangannya kurang), hiperplasia timus (tumbuhnya berlebihan), kista timus, bahkan tumor timus (timoma).

Penutup

Oke sampai disini temen-temen udah tau kan betapa luar biasanya sistem endokrin. Meski kerjanya di balik layar, tapi pengaruhnya besar lho bagi tubuh kita.

Bayangin aja kalau ada salah satu kelenjar yang bermasalah, bisa kacau seluruh sistem tubuh. Makanya penting bagi kita mengenal dan mengerti bagaimana cara kerja sistem endokrin di dalam tubuh ini.

Kalau kamu ngerasa tubuh kamu lagi gak seimbang, bisa jadi itu karena ada hormon yang sedang naik-turun.