Pengertian Narrative Text: Struktur, Jenis & Contohnya

Narrative Text adalah salah satu jenis teks yang mungkin sudah kita kenal sejak kecil, karena sering kali berbentuk cerita dongeng atau kisah-kisah menarik lainnya. Melalui teks ini, kita diajak untuk tenggelam dalam cerita yang penuh dengan imajinasi, konflik, dan akhir yang menyentuh hati.

Narrative Text bukan hanya menghibur, tetapi juga sarat dengan makna dan pelajaran.  Menulis Narrative Text sebenarnya bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk melatih kemampuan berbahasa, karena kita bisa berkreasi sebebas mungkin dan bercerita tentang apa saja.

Nah dikesempatan kali ini, admin akan memberikan pemahaman tentang apa itu narrative text.

Pengertian Narrative Text

Secara sederhana, Narrative Text adalah teks yang berfungsi untuk menceritakan suatu peristiwa atau cerita. Biasanya, cerita ini berbentuk fiksi, meskipun ada juga yang didasarkan pada kejadian nyata.

Fokus dari Narrative Text adalah bagaimana cerita tersebut bisa menghibur pembaca atau pendengarnya. Kita bisa menemukan Narrative Text dalam berbagai bentuk, seperti cerita rakyat, dongeng, legenda, fabel, atau bahkan film-film animasi yang sering kita tonton.

Tapi jangan salah, meskipun terlihat sederhana, Narrative Text memiliki struktur yang jelas dan harus dipahami.

Tujuan Narrative Text

Lalu, apa sih sebenarnya tujuan dari Narrative Text? Narrative Text bertujuan untuk menghibur para pembacanya dengan alur cerita yang menarik dan memikat. Selain itu, teks ini juga dapat menyampaikan pesan moral atau pelajaran hidup yang ingin disampaikan oleh penulis.

Misalnya, melalui cerita seekor kelinci yang cepat tetapi sombong, kita bisa belajar pentingnya kerendahan hati dan kerja keras. Setiap cerita memiliki makna yang bisa diambil, dan inilah yang membuat Narrative Text begitu kaya akan nilai.

Jadi, selain menyajikan hiburan, Narrative Text juga bisa menjadi media edukatif yang sangat efektif, karena melalui cerita, kita bisa belajar tanpa merasa sedang “diajari”. Pesan-pesan yang terkandung dalam cerita sering kali lebih mudah dicerna dan diingat oleh pembaca.

Jenis-Jenis Narrative Text

Berikut ini beberapa jenis Narrative Text yang sering ditemui..

1. Cerita Khayalan (Fairytales)

Siapa yang tidak kenal dengan cerita dongeng? Fairytales atau cerita khayalan adalah jenis Narrative Text yang sudah ada sejak lama dan sangat digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa. Cerita dongeng biasanya melibatkan unsur-unsur magis seperti peri, penyihir, hewan yang bisa berbicara, dan kejadian-kejadian di luar nalar manusia.

Contoh yang paling terkenal mungkin adalah cerita Cinderella, Putri Salju, atau Rapunzel. Cerita-cerita ini mengajarkan kita banyak hal tentang kebaikan, keberanian, dan bahwa keajaiban bisa terjadi kapan saja.

2. Cerita Misteri (Mysteries)

Jika kamu suka cerita yang penuh dengan teka-teki, Mysteries adalah pilihan yang tepat. Cerita misteri biasanya dipenuhi dengan ketegangan dan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, sehingga membuat pembaca terus penasaran sampai akhir.

Dalam cerita misteri, kita sering menemukan tokoh detektif atau karakter yang berusaha memecahkan suatu kasus. Contoh cerita misteri yang terkenal adalah kisah-kisah Sherlock Holmes, di mana setiap petualangan penuh dengan rahasia dan kejutan.

3. Cerita Seram (Horror Stories)

Untuk mereka yang suka tantangan dan adrenalin, Horror Stories atau cerita seram adalah jenis Narrative Text yang bisa memberikan sensasi menegangkan. Cerita seram sering kali melibatkan unsur supranatural seperti hantu, makhluk gaib, atau kejadian-kejadian yang sulit dijelaskan secara logika.

Biasanya, cerita ini memiliki alur yang cepat dan penuh ketegangan, di mana pembaca dibiarkan merasa cemas sepanjang cerita. Namun di balik kengerian itu, ada juga pesan-pesan moral yang bisa diambil.

4. Fiksi Ilmiah (Science Fiction)

Jika kamu tertarik dengan masa depan atau teknologi yang belum ada saat ini, Science Fiction atau fiksi ilmiah adalah genre yang cocok untukmu. Dalam cerita fiksi ilmiah, penulis biasanya mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan di masa depan, seperti kehidupan di luar angkasa, penemuan teknologi canggih, atau bahkan peradaban manusia yang berkembang jauh di luar imajinasi kita sekarang.

Cerita Sci-fi sering mengajak kita berpikir lebih dalam tentang bagaimana teknologi bisa mempengaruhi kehidupan manusia.

5. Romansa (Romance)

Romance atau cerita romansa adalah jenis Narrative Text yang berfokus pada hubungan cinta antara karakter utama. Dalam cerita ini, kita sering dibawa masuk ke dalam konflik emosional antara tokoh-tokoh yang sedang jatuh cinta, lengkap dengan segala lika-liku kisah mereka.

Cerita romansa bisa berakhir bahagia, seperti Pride and Prejudice, atau justru berakhir tragis seperti Romeo and Juliet. Apa pun akhirnya, yang pasti cerita romansa selalu menyentuh perasaan pembaca.

Struktur Narrative Text

Setiap cerita memiliki kerangka atau struktur yang jelas agar alurnya dapat diikuti dengan baik oleh pembaca, berikut adalah struktur dari narrative text

1. Orientation

Bagian ini adalah pembuka cerita. Di sini, penulis akan memperkenalkan karakter-karakter yang ada dalam cerita, latar belakang tempat dan waktu, serta suasana awal cerita. Orientation bertugas sebagai pengantar yang membantu pembaca memahami siapa saja yang terlibat dalam cerita, di mana cerita berlangsung, dan kapan cerita tersebut terjadi.

Contohnya, jika ceritanya tentang seorang pahlawan yang hidup di abad pertengahan, maka bagian Orientation akan menjelaskan kondisi tempat tinggalnya, siapa musuh atau teman-temannya, serta keadaan sosial di masa itu.

2. Complication

Setelah kita mengenal para tokoh dan latar belakang cerita, barulah cerita masuk ke bagian Complication. Bagian ini adalah inti dari konflik dalam cerita. Complication adalah saat di mana masalah mulai muncul, baik itu masalah besar atau kecil, yang akan mempengaruhi alur cerita.

Konflik ini bisa bermacam-macam, mulai dari perseteruan antara karakter utama dengan musuhnya, hingga dilema emosional yang dirasakan oleh tokoh utama. Semakin menarik konfliknya, semakin seru pula cerita tersebut untuk diikuti.

3. Resolution

Setelah konflik mencapai puncaknya, akhirnya cerita mulai menuju ke bagian Resolution, yaitu penyelesaian dari konflik yang telah terjadi. Di sini, pembaca akan melihat bagaimana masalah yang dihadapi oleh tokoh utama akhirnya terselesaikan.

Penyelesaian ini bisa berupa kemenangan, kekalahan, atau bahkan ending yang menggantung dan memancing imajinasi pembaca. Bagian ini sangat penting karena memberikan kepuasan bagi pembaca setelah melalui konflik yang menegangkan.

4. Re-orientation (optional)

Tidak semua cerita memiliki bagian Re-orientation, tetapi jika ada, bagian ini berfungsi sebagai penutup cerita yang menyajikan kesimpulan atau pesan moral yang bisa dipetik dari cerita tersebut.

Re-orientation bisa berisi refleksi dari tokoh utama atau sekadar pengingat tentang nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh penulis. Meskipun tidak wajib, bagian ini sering kali memberikan perasaan lega atau pesan mendalam bagi pembaca.

Kaidah Kebahasaan Narrative Text

Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan narrative text yang umum digunakan..

1. Menggunakan Simple Past Tense

Karena Narrative Text biasanya menceritakan kejadian yang telah terjadi, maka penggunaan Simple Past Tense menjadi kaidah kebahasaan yang paling penting. Misalnya, “He went to the forest” atau “They found a treasure”.

Dengan menggunakan Simple Past Tense, pembaca akan merasa bahwa cerita tersebut adalah sesuatu yang telah terjadi di masa lalu.

2. Menggunakan Adverb of Time

Adverb of Time atau keterangan waktu sering digunakan dalam Narrative Text untuk memberikan penjelasan tentang kapan suatu peristiwa terjadi.

Keterangan waktu seperti yesterday, last night, a long time ago sering kali digunakan untuk memperjelas urutan waktu dalam cerita. Ini membantu pembaca mengikuti alur waktu yang ada dalam cerita.

3. Menggunakan Adjective

Kata sifat atau Adjective sangat penting dalam Narrative Text untuk menggambarkan karakter, tempat, atau benda dalam cerita. Penggunaan Adjective membantu pembaca membayangkan dengan lebih jelas apa yang sedang terjadi dalam cerita.

Misalnya, “a brave knight”, “a dark forest” atau “a mysterious figure”. Kata sifat ini membuat cerita terasa lebih hidup dan menarik.

4. Menggunakan Noun Phrase

Selain Adjective, Noun Phrase juga sering digunakan untuk memperkaya deskripsi dalam Narrative Text. Noun Phrase adalah kelompok kata yang terdiri dari kata benda dan kata-kata lain yang berfungsi untuk menggambarkan kata benda tersebut.

Contohnya: the tall, ancient castle atau the friendly, loyal dog. Penggunaan Noun Phrase ini membantu memperjelas karakteristik objek dalam cerita, sehingga pembaca dapat membayangkan dengan lebih mendetail.

Contoh Narrative Text

Penutup

Narrative Text adalah salah satu jenis teks yang menyenangkan untuk dipelajari dan ditulis. Dengan mengikuti struktur yang benar dan menggunakan kaidah kebahasaan yang sesuai, cerita yang dibuat akan lebih menarik dan menghibur pembaca

Pemahaman yang mendalam tentang jenis dan struktur Narrative Text juga akan memudahkan dalam menyusun cerita yang memiliki alur yang jelas, penuh konflik, serta resolusi yang memuaskan.