Tahap Pertumbuhan & Perkembangan pada Hewan

Kalau ngomongin soal pertumbuhan dan perkembangan pada hewan, ini tuh sebenarnya topik yang seru banget buat dibahas, apalagi buat kamu yang lagi belajar biologi di bangku sekolah. Kenapa? Karena dari sini kita bisa lihat gimana kehidupan makhluk hidup itu ternyata punya alur cerita yang panjang, dari awal banget mereka terbentuk sampai akhirnya jadi individu dewasa yang mandiri.

Bayangin aja, seekor hewan kecil yang dulunya cuma berupa zigot hasil pembuahan, bisa berubah jadi hewan besar dengan struktur tubuh yang super kompleks. Ada proses pertumbuhan yang bikin badannya makin besar dan berat, dan ada juga proses perkembangan yang bikin fungsi organ-organnya jadi lebih matang dan siap dipakai. Jadi, bisa dibilang perjalanan hidup seekor hewan tuh bukan sekadar soal nambah ukuran badan aja, tapi juga gimana tubuhnya berkembang biar bisa bertahan hidup di lingkungannya.

Nah, biar makin nyambung sama kehidupan sehari-hari, coba kamu bayangin kucing kecil yang baru lahir. Awalnya, matanya masih tertutup, geraknya juga terbatas. Tapi seiring waktu, tubuhnya makin besar, matanya mulai terbuka, giginya tumbuh, dan akhirnya bisa lincah berlari-lari. Itulah contoh sederhana dari kombinasi pertumbuhan dan perkembangan. Seru, kan?

Apa yang Dimaksud dengan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan?

Jadi, apa yang dimaksud pertumbuhan dan perkembangan? Memang, adakah perbedaan diantara keduanya, terlebih pertumbuhan dan perkembangan pada hewan?

Jadi, pertumbuhan adalah proses perubahan ukuran tubuh hewan yang bisa diukur. Semisal kamu nimbang berat badan ayam peliharaanmu atau ngukur panjang ikan di akuarium, berarti kamu sedang melihat hasil dari pertumbuhan.

Pertumbuhan terjadi karena adanya pembelahan sel yang makin lama semakin banyak, lalu sel-selnya juga membesar. Karena itulah hewan jadi makin membesar dan bertambah berat.

Sedangkan yang dimaksud perkembangan lebih ke arah perubahan kualitas pada tubuh hewan, seperti fungsi organ yang makin kompleks atau perilakunya yang dewasa. Misal anak ayam yang selalu berlindung pada induknya, lama-lama bisa nyari makan sendiri, berkokok, hingga berkembang biak.

Itulah proses yang termasuk ke dalam perkembangan, hal itupun tak bisa diukur dengan angka, jadi sifatnya lebih kualitatif.

Kalau pertumbuhan sifatnya irreversible alias gak bisa balik, maka perkembangan bisa dibilang lebih ke arah proses yang berkesinambungan. Jadi meskipun satu fase telah terlewati, nantinya keturunan berikutnya pun mengalami proses serupa.

Apa Bedanya Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan?

Biar tau perbedaannya, berikut perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan pada hewan..

  • Pertumbuhan itu kuantitatif yang artinya, bisa dilihat, diukur, dan dinyatakan dengan angka. Misal panjang tubuh kucing yang awalnya 10 cm jadi 20 cm, atau berat badannya yang awalnya 200 gram jadi 1 kilogram.
  • Perkembangan itu kualitatif tak bisa dihitung dengan angka, tapi akan terlihat dari perubahan sifat atau fungsi. Misal anak burung yang awalnya cuman makan dari induknya, bisa terbang mencari makan sendiri.
  • Pertumbuhan biasanya terlihat jelas di bagian luar tubuh. Semakin besar tubuh hewan, semakin nyata pertumbuhannya.
  • Perkembangan lebih sering ditandai dengan perubahan fungsi organ dalam atau perilaku.
  • Pertumbuhan terjadi karena sel membelah dan ukurannya bertambah.
  • Perkembangan terjadi karena adanya perubahan struktur dan diferensiasi sel menjadi lebih kompleks.
  • Pertumbuhan cepat di awal kehidupan, tapi berhenti saat hewan sudah mencapai ukuran tertentu.
  • Perkembangan tak terbatas umur, karena sifatnya beriringan dengan pengalaman hidup hewan itu sendiri.

Tahapan Pertumbuhan & Perkembangan pada Hewan

Ada dua fase besar yang selalu dilalui dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan pada hewan, yaitu fase embrionik (saat masih dalam bentuk embrio) dan fase pasca embrionik (setelah lahir atau menetas).

a. Fase Embrionik

Adalah masa paling awal dalam kehidupan hewan. Proses yang dimulai sejak pembuahan antara sel telur dan sperma, lalu berkembang menjadi embrio hingga akhirnya lahir atau menetas.

Dan berdasarkan cara berkembang biaknya, hewan terbagi menjadi tiga kelompok..

  1. Vivipar (melahirkan)
    Berkembang biak dengan cara melahirkan, dimana embrionya tumbuh di dalam tubuh induk dan mendapatkan suplai makanan langsung dari plasenta. Contohnya seperti hewan mamalia kucing, sapi, atau manusia.
  2. Ovipar (bertelur)
    Hewan ovipar bertelur dan telurnya diletakkan di luar tubuh induknya. Embrio berkembang di dalam cangkang telur dengan memanfaatkan cadangan makanan berupa kuning telur, contohnya ayam, burung, atau ikan.
  3. Ovovivipar (bertelur-melahirkan)
    Sedangkan ovovivipar embrio-nya berkembang di dalam telur, tapi telurnya tetap berada di dalam tubuh induk sampai menetas. Ketika akan terlahir, telurnya menetas di dalam tubuh induk dan anaknya keluar seperti melahirkan.
    Contoh hewan ovovivipar adalah beberapa jenis ikan hiu dan ular tertentu.

Perkembangan embrio sendiri ada empat tahapan yang dilalui..

1. Tahap Morula

Dimulai dari zigot yang terbentuk setelah pembuahan. Zigot kemudian mengalami pembelahan mitosis berkali-kali, dari 2 sel, jadi 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, hingga 64 sel.

Hasil pembelahan itu berupa bola padat yang disebut morula.

2. Tahap Blastula

Setelah morula, sel-sel tersebut tak berhenti membelah. Sel akan terus berkembang hingga membentuk bola berongga dengan cairan di dalamnya.

Bentuk ini disebut blastula, dan rongga berisi cairan di dalamnya dinamakan blastosoel, dan proses terbentuknya disebut blastulasi.

3. Tahap Gastrulasi

Proses ketika blastula mengalami pelekukan ke dalam hingga terbentuk struktur baru yang disebut gastrula. Pada fase ini mulai muncul rongga baru bernama gastrosoel.

Selain itu, terbentuk juga lubang awal yang disebut blastopor yang nantinya bisa berkembang menjadi anus. Dari sini mulai muncul tiga lapisan penyusun tubuh hewan yaitu endoderm, mesoderm, dan ektoderm.

4. Tahap Organogenesis

Tahap terakhir fase embrionik adalah organogenesis, yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh dari lapisan gastrula.

  • Endoderm → berkembang menjadi organ pencernaan dan pernapasan
  • Mesoderm → berkembang menjadi otot, tulang, sistem peredaran darah, alat reproduksi, dan organ ekskresi
  • Ektoderm → berkembang menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan organ indra

Di tahap ini, embrio benar-benar mulai berbentuk seperti hewan yang akan lahir atau menetas nantinya.

b. Fase Pasca Embrionik

Setelah fase embrionik selesai, masuklah ke fase pasca embrionik. Fase ini dimulai sejak hewan terlahir atau menetas, lalu tumbuh menjadi dewasa.

Di dalam fase ini hewan mengalami berbagai perubahan bentuk, ukuran, dan juga fungsi, proses yang disebut juga daur hidup hewan. Prosesnya sendiri ada dua jenis yang paling umum, yaitu..

1. Metamorfosis

Metamorfosis adalah perubahan bentuk tubuh yang dialami hewan dari muda sampai dewasa. Perubahannya sendiri bisa drastis atau hanya sedikit saja, tergantung jenis hewannya.

  • Metamorfosis sempurna (Holometabola)
    Pada metamorfosis sempurna, bentuk hewan muda (larva) dan dewasa (imago) terlihat sangat berbeda. Ada fase transisi yang disebut pupa atau kepompong.
    Contoh metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, lebah, lalat, dan kumbang. Dengan urutan telur → larva → pupa → imago.
  • Metamorfosis tidak sempurna (Hemimetabola)
    Pada metamorfosis tidak sempurna, bentuk hewan muda yang disebut nimfa sudah mirip dengan bentuk dewasanya, hanya saja belum sempurna. Misalnya belum adanya sayap atau ukuran tubuhnya yang masih kecil.
    Contoh hewan dengan metamorfosis tidak sempurna adalah belalang, kecoa, dan capung. Siklusnya adalah telur → nimfa → imago.

2. Metagenesis

Sedangkan metagenesis adalah pergiliran keturunan antara fase seksual dan aseksual. Proses ini lebih sering ditemukan pada tumbuhan, meski ada juga hewan yang mengalaminya.

Contoh hewan yang mengalami metagenesis adalah ubur-ubur, yang memiliki dua bentuk kehidupan..

  • Polip, yaitu fase aseksual yang biasanya menempel pada substrat
  • Medusa, yaitu fase seksual yang bisa berenang bebas di laut

Kedua fase ini saling bergantian di dalam siklus hidupnya, sehingga disebut metagenesis.

Penutup

Jadi, pertumbuhan dan perkembangan pada hewan merupakan proses yang saling melengkapi. Pertumbuhan lebih ke arah nambahnya ukuran tubuh, sedangkan perkembangan lebih ke perubahan struktur dan fungsi dari hewannya.

Materi ini bukanlah sekedar teori saja, karena kamu bisa mengamati langsung hewan-hewan di sekitar. Dari ulat yang berubah jadi kupu-kupu, anak kucing yang tumbuh jadi kucing dewasa, semuanya adalah contoh nyata dari materi yang dipelajari kali ini.

Akhir kata, memahami proses pertumbuhan dan perkembangan pada hewan bukan berarti hanya untuk mempelajari biologi saja, tapi juga mengajari kita untuk menghargai sebuah kehidupan. Karena setiap makhluk hidup memiliki perjalanannya masing-masing untuk sampai pada titik dewasa.