Pengertian Recount Text, Struktur, Jenis dan Contohnya

Halo teman-teman!
Pernah nggak sih, kalian nulis cerita tentang pengalaman liburan ke pantai bareng keluarga, atau momen seru waktu ikut lomba 17-an di sekolah? Nah, tanpa sadar, kalian tuh sebenarnya udah bikin yang namanya recount text, lho! Yups, dalam pelajaran bahasa Inggris, recount text ini bukan sekadar cerita biasa, tapi punya struktur dan tujuan yang cukup jelas. Menarik banget, kan?

Di kelas 8, materi ini jadi salah satu yang penting buat dipahami. Kenapa? Karena recount text nggak cuma ngajarin kita nulis cerita doang, tapi juga ngajarin kita bagaimana menyusun sebuah kejadian atau pengalaman pribadi menjadi tulisan yang runtut, enak dibaca, dan tentunya bermakna. Cocok banget buat kamu yang suka nulis diary atau suka berbagi cerita seru ke teman-teman.

Di artikel ini, kita bakal bahas dari A sampai Z soal recount text. Mulai dari pengertian, tujuan, sampai struktur dasar dari teks ini. Tapi tenang, bahasannya bakal kita kupas pelan-pelan dan dengan gaya santai biar kamu nggak bosen bacanya. Yuk langsung kita masuk ke pembahasannya!

Pengertian Recount Text (Teks Rekon)

Jadi, apa yang dimaksud dengan recount text?

Kalau dilihat dari arti terjemahannya, secara harfiah, “recount” artinya menceritakan kembali. Jadi, recount text adalah teks yang isinya menceritakan kembali suatu kejadian atau pengalaman yang sudah terjadi di masa lalu.

Dalam bahasa Inggris, biasanya disebut begini..

“Recount text is a text which retells events or experiences in the past.”

Karena ceritanya tentang masa lalu, otomatis kamu akan banyak menggunakan kalimat Simple Past Tense untuk menyusun paragraf-paragrafnya.

Lantas, yang dimaksud masa lalu itu di masa yang kapan? Apakah musti di zaman kakek nenek kita dulu? Atau malah pas zaman kerajaan dulu?

Hehe tentunya tidak ya, yang dimaksud masa lalu di sini bukanlah masa yang jauh. Tapi bisa yang baru aja kemarin kejadiannya, atau beberapa bulan lalu, bahkan tahun lalu pun masih bisa disebut recount selama masih dalam konteks pengalaman pribadi atau kejadian yang ingin dibagikan.

Contohnya sseperti pengalaman-pengalaman seperti berikut..

  • Cerita pas kamu piknik bareng keluarga
  • Pengalaman pertama naik kereta api
  • Pengalaman ikut lomba menggambar
  • Atau ulang tahunmu yang ke-14 dulu

Semua pengalaman atau cerita itu bisa kamu tuangkan ke dalam bentuk recount text.

Tujuan Recount Text

Penulisan recount text tentu tidaklah asal-asalan nulis, ada beberapa tujuan mengapa teks ini dibuat, diantaranya..

1. Memberikan Informasi

Salah satu tujuan dari recount text adalah untuk memberi tahu atau berbagi informasi tentang kejadian yang telah terjadi. Jadi, kalau kamu menulis cerita tentang kegiatan Pramuka yang pernah kamu jalani, ceritamu bisa jadi sumber informasi bagi orang lain yang belum pernah ikut acara serupa.

Dari cerita pengalamanmu, mereka bisa mempersiapkan diri, baik dari bekal maupun mental sebelum menjalani kegiatan Pramuka.

2. Memotivasi Diri dan Orang Lain

Terkadang, pengalaman pribadi bisa jadi sumber inspirasi bagi yang lain. Misalnya kamu menceritakan pengalaman gagal menang lomba tapi tetap semangat latihan untuk mengikuti lomba-lomba lainnya.

Dari cerita pengalamanmu itu bisa jadi bahan refleksi buat diri sendiri, dan juga motivasi bagi orang lain. Dari pengalaman, kita bisa belajar dan bangkit kan?

3. Mendokumentasikan Momen

Recount text juga bisa berfungsi sebagai catatan kenangan, layaknya menulis diary gitu ya. Misal kamu menulis cerita tentang kunjunganmu ke rumah nenek yang jarang kamu temui.

Dengan recount text, kenangan itu bisa rapi terdokumentasi dalam bentuk tulisan, dan kapan saja bisa kamu baca lagi nantinya.

4. Menghibur Pembaca

Tak bisa dipungkiri, recount text juga ada unsur hiburannya. Apalagi kalau cerita didalamnya lucu, unik, atau mungkin ada kejutannya.

Pembaca bisa tertawa, senyum-senyum sendiri, bahkan mungkin ikut baper pas membaca pengalamanmu. Cerita yang tertulis dengan gaya santai dan penuh emosi bisa membuat orang betah membaca sampai akhir.

Struktur Recount Text

Agar sebuah tulisan bisa disebut recount text yang baik dan benar, ada struktur baku yang perlu diikuti. Berikut penjelasannya..

1. Orientation (Pembuka Cerita)

Di bagian ini, kamu memperkenalkan siapa, kapan, dan di mana kejadian dalam cerita berlangsung. Layaknya pembuka di sebuah film—pembaca perlu tahu dulu latar belakang ceritanya sebelum masuk ke alur utamanya.

Contoh..

“Last weekend, I went to Bandung with my cousins.”
(Akhir pekan lalu, aku pergi ke Bandung bareng sepupuku.)

Jelas kan ya siapa, kapan, dan ke mana?

2. Series of Events (Rangkaian Kejadian)

Bagian ini adalah inti dari recount text dimana kamu menceritakan kejadian-kejadian secara berurutan, dari awal sampai akhir. Biasanya, digunakan juga kata-kata penghubung seperti first, then, after that, finally untuk menunjukkan urutannya.

Misalnya..

First, we visited the zoo. Then, we had lunch near the lake. After that, we played games together.

Semakin detail kamu menjelaskan pengalaman, semakin menarik pula cerita yang kamu buat.

3. Reorientation (Penutup Cerita)

Dan bagian akhir, kamu bisa menyampaikan kesimpulan, kesan pribadi, atau perasaanmu setelah kejadian tersebut. Bisa juga ditambahkan harapan untuk kejadian serupa di masa depan.

Contoh..

It was such an unforgettable day. I hope I can visit Bandung again someday.

Jenis-Jenis Recount Text

Meskipun umumnya recount text adalah teks yang menceritakan kembali kejadian di masa lalu, nyatanya ada jenisnya juga. Berikut beberapa jenis recount text dan penjelasannya..

1. Personal Recount Text

Mungkin kamu sering menemui jenis yang ini, atau bahkan pernah kamu tulis tanpa kamu sendiri sadari. Personal recount text adalah teks yang menceritakan kembali pengalaman pribadi si penulis.

Bisa dibilang inilah jenis recount text yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Misalnya kamu bercerita tentang..

  • Liburan ke Bali bareng keluarga
  • Pengalaman pertama kali belajar motor
  • Hari pertama sekolah
  • dsb

Semua pengalaman pribadimu yang kamu tulis termasuk dalam personal recount. Di sini, kamu bisa bebas mengekspresikan perasaanmu.

Kamu bisa bercerita dengan jujur tentang apa yang kamu rasakan—entah itu senang, sedih, malu, atau bangga. Intinya, ceritamu adalah milikmu sendiri.

Dan karena sifatnya personal, gaya penulisannya biasanya lebih santai dan naratif layaknya sedang ngobrol sama temen.

2. Factual Recount Text

Beda lagi dengan factual recount text yang lebih menekankan pada keakuratan informasi dan fakta-fakta yang benar-benar terjadi. Teks ini biasanya digunakan dalam situasi yang lebih formal atau profesional.

Contoh paling umum dari factual recount diantaranya..

  • Laporan kecelakaan oleh polisi
  • Hasil percobaan ilmiah
  • Laporan perjalanan dinas
  • Artikel berita tentang kejadian tertentu

Meskipun tetap menceritakan kejadian di masa lalu, factual recount tidak berfokus pada perasaan pribadi penulis, tapi lebih pada apa yang benar-benar terjadi, siapa yang terlibat, kapan dan di mana kejadian itu berlangsung, serta apa hasil atau dampaknya.

Misal pas kamu ikut kegiatan studi lapangan dan dimintai laporan, teks yang kamu tulis bisa berbentuk factual recount. Gaya bahasanya pun lebih netral dan objektif.

3. Imaginative Recount Text

Sedangkan jenis imaginative recount text adalah teks yang menceritakan kejadian masa lalu, tapi berdasarkan imajinasi penulis. Jadi bukanlah kejadian yang beneran terjadi, tapi seolah-olah pernah terjadi.

Bisa berupa mimpi, cerita fiksi, atau hasil dari khayalan liar penulis.

Misalnya..

  • Cerita kamu masuk ke dunia isekai
  • Mimpi ketemuan sama orang yang kamu suka
  • Bertualang di dunia fantasi bersama naga dan penyihir

Walaupun ceritanya imajinatif, struktur recount-nya tetap sama. Masih ada orientation, series of events, dan reorientation. Bedanya cuma di isi ceritanya aja yang tak terjadi di kehidupan nyata.

Jenis ini cocok bagi yang punya imajinasi tinggi dan suka membuat cerita fiksi.

Kaidah Kebahasaan dalam Recount Text

Dalam penulisan recount text, yang tak kalah penting adalah pada kaidah kebahasaan. Setidaknya, dalam pembuatan recount text, kamu perlu mengikuti cara penulisannya seperti dibawah ini..

1. Menggunakan Simple Past Tense

Namanya juga recount text, pasti semua kejadiannya sudah terlewat. Makanya, dalam penulisannya kamu harus menggunakan Simple Past Tense.

Tense ini dipakai untuk menyatakan sesuatu yang terjadi dan telah selesai di masa lalu. Dan ada dua bentuk dari Simple Past Tense yang perlu kamu tahu..

a. Subject + Verb 2

Adalah bentuk kalimat aktif yang paling umum digunakan, contohnya..

  • I visited my grandmother last Sunday.
  • She cooked delicious fried rice yesterday.

Terlihat kata kerjanya pakai bentuk kedua (Verb 2) seperti visited dan cooked, serta verb-nya juga harus bentuk lampau.

b. Subject + was/were + Complement

Kalau subjeknya berbentuk to be, tinggal pilih antara was atau were tergantung subjeknya. Contohnya..

  • He was very tired after the trip.
  • We were happy during the holiday.

Menggunakan was kalau subjeknya tunggal (I, he, she, it), dan were kalau jamak (we, you, they).

2. Menggunakan Adverb of Time

Supaya pembaca tahu kapan kejadiannya terjadi, kamu juga harus menggunakan keterangan waktu (Adverb of Time). Dengan begitu, ceritamu terasa lebih hidup dan konkret.

Contoh adverb of time yang sering dipakai adalah..

  • Yesterday (kemarin)
  • Last week (minggu lalu)
  • Last month (bulan lalu)
  • An hour ago (satu jam yang lalu)
  • A year ago (setahun yang lalu)

Contohnya dalam kalimat..

  • We went to the beach yesterday.
  • I joined the competition last month.

Dengan begitu, pembaca bisa langsung ngerti waktu kejadian tanpa perlu menebak kapan kejadiannya.

3. Menggunakan Adverb of Sequence

Selain waktu, urutan kejadiannya juga penting, makanya kamu perlu Adverb of Sequence atau kata keterangan urutan. Dengan penggunaannya, kamu bisa menunjukkan langkah-langkah atau tahapan kejadian dalam ceritamu.

Contohnya..

  • First (pertama)
  • Then (lalu)
  • After that (setelah itu)
  • At last (akhirnya)
  • Finally (akhirnya)

Contoh penggunaannya..

  • First, we prepared the equipment.
  • Then, we started the experiment.
  • After that, we wrote the report.

Dengan penggunaan adverb of sequence, pembaca bisa mengikuti alur ceritamu dengan mudah serta enak dibaca.

Contoh Recount Text


Penutup

Sampai disini dulu ya, materi pembahasan kali ini terkait recount text. Semoga dengan membaca apa yang admin sampaikan, bisa membantu teman-teman yang sedang mencari pembahasan tentang recount text.

Meskipun sudah membacanya, tentu agar bisa hafal dan lancar menguasainya, kamu harus terus latihan menuliskannya.