Pengertian Struktur Sosial, Jenis, dan Contohnya

Tau gak kalian kalo dalam kehidupan bermasyarakat ada yang posisinya tinggi, ada yang menengah, ada juga yang biasa aja? Di satu tempat, ada juga lho kelompok yang lebih dominan dibanding yang lain.

Itu semua tak lepas kaitannya dengan struktur sosial.

Struktur sosial ada di sekitar kita, bahkan ketika mungkin kamu gak menyadarinya. Setiap orang berperan dan bertanggung jawab masing-masing, yang kalau dipahami dengan baik, bisa membuat sistem berjalan lancar.

Struktur sosial pun tak hanya soal hierarki aja, ada juga struktur sosial yang sifatnya sejajar atau horizontal, di mana orang-orang punya status yang sama meskipun berbeda latar belakang.

Dan kalo kamu lagi nyari materi tentang pembahasan struktur sosial, pas banget nih. Karena pada kesempatan kali ini admin akan menjelaskan semua yang berkaitan dengan struktur sosial..

Pengertian Struktur Sosial

Kalo denger kata ‘struktur’, yang terlintas di pikiran mungkin sesuatu yang tersusun atau tertata dengan baik. Ya emang bener, dalam konteks sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau pola hubungan antara individu dan kelompok dalam masyarakat yang membentuk sistem tertentu.

Sederhananya, struktur sosial adalah cara masyarakat tersusun berdasarkan hubungan antarindividu, peran, status, dan norma yang berlaku. Bisa dibilang, inilah kerangka dasar yang membentuk kehidupan sosial kita sehari-hari.

Beberapa ahli punya pendapat mereka sendiri soal struktur sosial.

  • George C. Homans bilang kalau struktur sosial itu adalah pola hubungan sosial yang mengatur bagaimana individu menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di masyarakat.
  • Soerjono Soekanto mendefinisikan struktur sosial sebagai hubungan antara posisi dan peran seseorang dalam kelompok masyarakat tertentu.

Dari sini, bisa kita simpulkan bahwa struktur sosial tuh penting karena berfungsi untuk mengatur bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-Ciri Struktur Sosial di Dalam Masyarakat

Struktur sosial dalam masyarakat itu gak ada begitu saja, tapi ada karakteristik atau ciri-ciri yang membuat kita bisa mengenali keberadaannya. Berikut diantara ciri-cirinya..

1. Memiliki Dimensi Horizontal dan Vertikal

Dalam struktur sosial, ada yang namanya dimensi horizontal dan dimensi vertikal.

  • Dimensi horizontal lebih ke perbedaan sosial yang sejajar, alias gak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Misal perbedaan suku, agama, atau hobi dalam masyarakat.
  • Dimensi vertikal adalah struktur sosial yang membentuk tingkatan dalam masyarakat. Contohnya, dalam perusahaan ada CEO, manajer, hingga karyawan biasa.

Jadi, kalau kamu ngelihat di sekitarmu ada kelompok-kelompok yang punya tingkatan atau hierarki, itu berarti ada struktur sosial vertikal. Tapi kalau kelompoknya sejajar tanpa perbedaan status, itu adalah struktur sosial horizontal.

2. Bersifat Dinamis

Struktur sosial bukan sesuatu yang kaku dan tetap, tapi selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan kondisi masyarakat. Misal dulu orang yang berprofesi sebagai petani mungkin dianggap biasa aja, tapi sekarang dengan adanya teknologi pertanian modern, petani bisa punya status sosial yang lebih tinggi karena kemampuannya dalam mengelola pertanian secara profesional.

3. Membentuk Kelompok Sosial

Struktur sosial pasti menciptakan kelompok-kelompok sosial yang ada didalam masyarakat. Misal dalam lingkungan kerja ada divisi marketing, divisi keuangan, divisi produksi, dan sebagainya.

Masing-masing divisi punya peran sendiri-sendiri, tapi tetap berhubungan dalam satu sistem perusahaan.

Di masyarakat lebih luas, kamu bisa ngelihat adanya kelompok sosial berdasarkan agama, suku, atau bahkan komunitas hobi. Dari sinilah kamu tau bahwa struktur sosial berperan dalam membentuk berbagai macam kelompok yang ada di masyarakat.

4. Memiliki Cakupan yang Luas

Struktur sosial tak hanya mengatur hubungan antarindividu atau kelompok, tapi juga mencakup nilai, norma, dan aturan yang dianut oleh masyarakat. Artinya, struktur sosial ini membantu menjaga keseimbangan agar masyarakat bisa berjalan dengan teratur.

Misal dalam masyarakat kita ada norma sopan santun yang harus diikuti. Kalau melanggar norma ini, seseorang bisa dianggap kurang beretika dan mendapat sanksi sosial.

Keberadaan norma dan aturan inilah yang menjadi bagian dari struktur sosial.

5. Membentuk Kebudayaan dalam Masyarakat

Struktur sosial juga mempengaruhi budaya dalam masyarakat. Setiap kelompok sosial biasanya memiliki kebiasaan, perilaku, atau kepercayaan yang berbeda-beda.

Makanya di setiap daerah atau negara, kamu bisa ngeliat adanya budaya yang unik dan khas.

Misal di Indonesia ada budaya gotong royong yang masih kuat di beberapa daerah, sementara di negara-negara Barat lebih menekankan pada individualisme. Perbedaan ini muncul karena adanya struktur sosial yang berbeda di tiap tempat.

Fungsi Struktur Sosial

Struktur sosial tak hanya sekadar ada, tapi juga berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Berikut beberapa fungsi dari struktur sosial..

1. Sebagai Identitas Suatu Masyarakat

Struktur sosial membantu membentuk identitas kelompok atau masyarakat. Sbg contoh masyarakat agraris lebih identik dengan kehidupan desa yang berbasis pertanian, sementara masyarakat industri lebih banyak ditemukan di kota-kota besar dengan berbagai jenis pekerjaan modern.

Dengan adanya struktur sosial, setiap kelompok memiliki ciri khas yang membedakannya dari kelompok lain, baik dalam hal pekerjaan, gaya hidup, atau budaya.

2. Sebagai Pembeda Kelas Sosial

Struktur sosial juga berfungsi sebagai alat pembeda kelas sosial dalam masyarakat. Perbedaan ini bisa didasarkan pada pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan faktor lainnya.

Contohnya, dalam masyarakat ada yang termasuk kelas atas, menengah, dan bawah berdasarkan faktor ekonomi. Orang-orang yang memiliki akses pendidikan tinggi cenderung memiliki pekerjaan yang lebih baik dan berada di kelas sosial yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak memiliki kesempatan pendidikan yang cukup.

3. Sebagai Pengatur Sosial

Struktur sosial juga berfungsi sebagai alat pengendalian sosial yang mengatur perilaku individu agar sesuai dengan norma yang berlaku.

Misal di sekolah ada peraturan yang harus ditaati oleh semua murid. Kalau ada murid yang melanggar aturan, seperti datang terlambat atau tidak mengerjakan tugas, mereka akan mendapat sanksi.

Inilah salah satu bentuk bagaimana struktur sosial berfungsi untuk menjaga ketertiban dalam lingkungan sekolah.

Dalam masyarakat yang lebih luas, struktur sosial membantu memastikan bahwa setiap individu bisa hidup berdampingan dengan harmonis dan menjalankan peran masing-masing sesuai dengan aturan yang berlaku.

Jenis Struktur Sosial

Oke guys, sekarang masuk ke pembahasan jenis-jenis struktur sosial. Jadi, struktur sosial itu ada berbagai macam tipe yang bisa kita temukan di masyarakat, berikut diantaranya..

1. Struktur Sosial Berdasarkan Sifatnya

Kalau dilihat dari sifatnya, struktur sosial bisa dibagi menjadi dua, yaitu struktur sosial kaku (closed social structure) dan struktur sosial terbuka (open social structure).

  • Struktur sosial kaku adalah struktur sosial yang sulit mengalami perubahan. Artinya, kalau seseorang lahir dalam kelompok sosial tertentu, ya dia tetep berada dalam kelompok itu seumur hidupnya.
    Contohnya ada pada sistem kasta di India. Orang yang lahir di kasta Brahmana gak bisa turun kasta ke Sudra, begitu pun sebaliknya.
  • Struktur sosial terbuka adalah kebalikannya, di mana seseorang bisa naik atau turun status sosialnya berdasarkan usaha atau kondisi tertentu. Misal seorang yang berasal dari keluarga biasa aja bisa menjadi pengusaha sukses dan naik status sosialnya.

Kalau dilihat di Indonesia, struktur sosial kita lebih bersifat terbuka, karena seseorang bisa mengubah posisinya dalam masyarakat berdasarkan kerja keras dan peluang yang ada.

2. Struktur Sosial Berdasarkan Bentuknya

Dari bentuknya, struktur sosial bisa dibagi menjadi struktur sosial horizontal dan struktur sosial vertikal.

  • Struktur sosial horizontal adalah struktur yang menggambarkan perbedaan sosial yang bersifat sejajar. Misal perbedaan agama, suku, atau budaya dalam suatu masyarakat.
    Walaupun beda, tapi status sosialnya tetap setara.
  • Struktur sosial vertikal adalah struktur yang menunjukkan adanya tingkatan dalam masyarakat. Contohnya bisa kita lihat dalam stratifikasi sosial, di mana ada kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah berdasarkan faktor ekonomi, pendidikan, atau pekerjaan.

Jadi, kalau dilihat dari kehidupan sehari-hari, struktur sosial horizontal bisa kita temukan dalam keberagaman budaya di Indonesia, sementara struktur sosial vertikal lebih banyak terlihat dalam dunia kerja dan ekonomi.

3. Struktur Sosial Berdasarkan Fungsinya

Berdasarkan fungsinya, struktur sosial bisa bersifat formal dan informal.

  • Struktur sosial formal adalah struktur yang ditetapkan oleh institusi resmi, seperti pemerintahan, sekolah, atau perusahaan. Contohnya dalam sebuah perusahaan ada direktur, manajer, dan karyawan yang masing-masing punya peran dan aturan yang jelas.
  • Struktur sosial informal adalah struktur yang lebih fleksibel dan muncul secara alami dalam masyarakat. Misal dalam sebuah kelompok pertemanan pasti ada seseorang yang lebih dominan dan sering jadi pemimpin tanpa adanya aturan resmi.

Di kehidupan sehari-hari, kamu mesti sering nemuin kedua jenis struktur ini. Misal kalau di kantor kita ada atasan dan bawahan yang resmi, tapi di tongkrongan bareng temen-temen, struktur sosialnya lebih cair dan fleksibel.

4. Struktur Sosial Berdasarkan Pola Interaksi

Kalau dilihat dari cara interaksi di dalamnya, struktur sosial bisa dibagi jadi struktur sosial homogen dan struktur sosial heterogen.

  • Struktur sosial homogen adalah struktur yang terdiri dari kelompok dengan latar belakang yang sama, misal masyarakat yang seluruhnya beragama sama atau berasal dari suku yang sama.
  • Struktur sosial heterogen adalah kebalikannya, yaitu struktur yang terdiri dari berbagai macam latar belakang. Contohnya, kota besar seperti Jakarta atau Surabaya yang masyarakatnya berasal dari berbagai daerah, suku, dan budaya.

Di Indonesia, kamu bakalan lebih sering nemuin struktur sosial heterogen, karena kita punya keberagaman budaya, agama, dan etnis yang hidup berdampingan dalam satu masyarakat.

Contoh Struktur Sosial

Kalo kamu mungkin belum sepenuhnya paham, mungkin kamu bisa memahaminya dari berbagai contoh nyata dari struktur sosial yang bisa kamu temuin didalam kehidupan sehari-hari. Berikut diantara contoh-contohnya..

1. Struktur Sosial dalam Keluarga

Keluarga adalah contoh struktur sosial yang paling dekat dengan kita. Di dalam keluarga, ada ayah sebagai kepala keluarga, ibu sebagai pengelola rumah tangga, dan anak-anak yang berperan masing-masing.

Di dalam keluarga besar, kamu juga menjumpai hierarki, seperti kakek-nenek yang dihormati sebagai orang yang lebih tua.

2. Struktur Sosial dalam Sekolah

Di sekolah, bisa terlihat jelas bagaimana struktur sosial terbentuk. Ada kepala sekolah yang memimpin, guru-guru sebagai pendidik, staf administrasi, dan siswa-siswi sebagai peserta didik.

Di antara siswa pun ada struktur sosial tersendiri, misalnya ada ketua kelas, siswa berprestasi, dan siswa biasa.

3. Struktur Sosial dalam Perusahaan

Dalam dunia kerja, struktur sosial juga sangat terlihat. Di sebuah perusahaan, ada direktur utama, manajer, supervisor, hingga staf karyawan.

Setiap posisi punya tugas dan tanggung jawab masing-masing yang membentuk sistem kerja yang terorganisir.

4. Struktur Sosial dalam Masyarakat Luas

Dalam kehidupan bermasyarakat, misal dalam pemerintahan ada presiden, menteri, gubernur, bupati, hingga ketua RT/RW. Selain itu, dalam komunitas atau organisasi sosial, ada ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota biasa yang membentuk sistem yang berjalan secara teratur.

Penutup

Setelah admin bahas panjang lebar tentang struktur sosial, sekarang kamu paham kan kalo struktur sosial tidaklah asing di kehidupan kita, justru sangat dekat dan berperan dalam kehidupan sehari-hari.

Struktur sosial pun juga bisa berubah seiring perkembangan zaman dan kondisi masyarakat. Misal dulu pekerjaan seperti content creator atau YouTuber mungkin dianggap kurang bergengsi, tapi sekarang justru bisa menaikkan status sosial seseorang karena pengaruh dan pendapatan yang besar.

Dengan memahami struktur sosial, kita juga bisa lebih bijak dalam bersikap dan berinteraksi dengan orang lain di berbagai situasi.