Pengertian Teks Ulasan: Struktur, Ciri, Jenis & Contohnya

Pernah gak sih merasa bingung saat melihat ulasan film, buku, atau drama? Sebenarnya, ulasan itu bukan cuma sekadar opini lho, tapi ada strukturnya juga.

Bagi kalian yang masih belajar tentang teks ulasan, kebetulan banget nih karena kali ini admin akan berbagi materi tentang teks ulasan. Jadi, jika kamu masih belum terlalu paham tentang apa itu teks ulasan, simak terus penjelasannya sampai habis ya.

Pengertian Teks Ulasan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ‘ulasan’ itu berarti kupasan, tafsiran, atau komentar. Jadi, kalau kita bicara tentang teks ulasan, sebenarnya ini adalah jenis teks yang memuat penjelasan, penafsiran, atau penilaian terhadap suatu karya.

Nah, karya di sini bisa berupa film, buku, pertunjukan teater, atau karya seni lainnya. Dan juga, teks ulasan ini juga sering disebut dengan istilah resensi.

Tapi, jangan salah, ulasan itu nggak sekadar “ini bagus, itu jelek”. Teks ulasan yang baik harus disusun secara kritis dan berdasarkan fakta yang mendukung, supaya bisa menjadi masukan positif untuk karya yang diulas.

Jadi, ulasan kamu bisa membantu orang lain, misalnya pembuat karya atau pembaca, untuk melihat sisi lain dari sebuah karya dan membuat keputusan berdasarkan evaluasi yang sudah kamu sajikan.

Tujuan Teks Ulasan

Ngomong-ngomong, apa sih tujuan dari teks ulasan? Secara garis besar, tujuan utama dari teks ulasan adalah untuk memberikan penilaian atau evaluasi terhadap suatu karya.

Tapi nggak hanya itu lho. Yuk, kita bahas beberapa tujuan spesifik dari teks ulasan..

1. Memberikan Informasi Mendalam tentang Karya Tertentu

Dengan teks ulasan, kamu bisa memberi gambaran yang komprehensif tentang sebuah karya kepada pembaca. Kamu bisa menyampaikan deskripsi, konteks, serta penilaian yang mendetail terhadap bagian-bagian tertentu dari karya tersebut.

Misalnya, dalam ulasan film, kamu bisa bahas tentang jalan cerita, akting pemain, hingga sinematografinya. Informasi ini bisa membantu pembaca memahami apa yang bisa mereka harapkan dari karya tersebut.

2. Menilai Karya secara Subjektif

Penilaian dalam teks ulasan memang sifatnya subjektif, karena merupakan sudut pandang penulis ulasan. Tapi, bukan berarti sembarangan ya.

Dalam teks ulasan, kamu juga perlu menyertakan alasan atau argumentasi untuk mendukung penilaianmu. Jadi, meskipun pendapatmu sifatnya subjektif, tetap ada dasar logis yang memperkuat pandanganmu.

3. Membantu Pembaca dalam Membuat Keputusan

Salah satu tujuan dari teks ulasan adalah membantu pembaca memutuskan apakah sebuah karya sesuai dengan minat atau kebutuhan mereka. Misalnya, seseorang ingin menonton film komedi yang ringan, tapi bingung memilih di antara beberapa pilihan.

Nah, ulasan kamu bisa banget jadi referensi mereka untuk memilih mana yang paling pas.

4. Menjadi Wadah Diskusi dan Tukar Pikiran

Dengan adanya teks ulasan, pembaca juga bisa terlibat dalam diskusi tentang karya yang diulas. Di sini, teks ulasan bisa menjadi tempat untuk bertukar pendapat dan pemikiran antara pembaca dan penulis.

Jadi, gak hanya membaca saja, tetapi juga bisa memberi masukan atau sudut pandang lain yang mungkin berbeda.

5. Bahan Evaluasi bagi Pembuat Karya

Gak cuma pembaca yang terbantu, pengarang atau pembuat karya juga bisa mendapatkan manfaat dari teks ulasan lho. Ulasan yang kritis dan jujur bisa menjadi bahan evaluasi bagi mereka, yang nantinya bisa digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan karya berikutnya.

Jadi, teks ulasan bisa jadi motivasi dan juga kritik yang membangun bagi pembuat karya.

Ciri-Ciri Teks Ulasan

Agar kamu makin paham, berikut adalah beberapa ciri khas dari teks ulasan:

  1. Bertujuan Memberikan Penilaian atau Evaluasi
    Teks ulasan bertujuan untuk mengevaluasi suatu karya, baik dari segi kelebihan, kekurangan, atau aspek-aspek lainnya yang dianggap penting. Hal ini yang membedakan ulasan dari sekadar deskripsi.
  2. Bersifat Subjektif
    Teks ulasan biasanya mencerminkan pendapat pribadi penulis. Nah, karena itulah teks ini memang sifatnya subjektif. Tapi ingat, subjektif di sini tetap perlu didasari dengan fakta dan analisis yang mendalam.
  3. Dilengkapi Argumen atau Alasan
    Penulis ulasan nggak cuma memberikan penilaian tanpa dasar, tapi juga menyertakan argumen yang mendukung pandangan mereka. Misalnya, jika kamu merasa jalan cerita film terlalu lambat, kamu bisa menyebutkan adegan-adegan tertentu yang menurutmu terasa bertele-tele.
  4. Memberikan Deskripsi yang Komprehensif
    Teks ulasan memberikan gambaran yang cukup mendetail tentang karya yang diulas, baik dari isi, konsep, hingga aspek-aspek lain yang menjadi fokus ulasan. Misalnya, ulasan tentang buku akan menjelaskan tema, karakter, dan alur cerita secara menyeluruh.
  5. Menggunakan Bahasa yang Evaluatif
    Di dalam teks ulasan, kamu akan banyak menemukan kata-kata yang bersifat evaluatif seperti “menarik”, “kurang memuaskan”, atau “memukau”. Bahasa evaluatif ini digunakan untuk menyampaikan kesan atau pendapat penulis terhadap karya yang diulas.

Jenis-Jenis Teks Ulasan

Ternyata, teks ulasan itu ada macam-macam jenisnya juga lho, berikut beberapa jenis teks ulasan yang umum..

1. Teks Ulasan Informatif

Teks ulasan jenis ini menyajikan informasi singkat, umum, dan padat tentang suatu karya. Jadi, kalau kamu menemukan ulasan yang fokus pada poin-poin penting tanpa terlalu mendetail, nah itulah yang disebut teks ulasan informatif.

Jenis ini cocok untuk pembaca yang ingin tahu gambaran umum tentang karya yang diulas.

2. Teks Ulasan Deskriptif

Beda dengan ulasan informatif, teks ulasan deskriptif cenderung membahas karya dengan mendetail. Biasanya, jenis ulasan ini digunakan untuk mengulas karya fiksi, seperti novel atau film drama.

Penulis akan mengupas setiap bagian karya, sehingga pembaca bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan mendalam.

3. Teks Ulasan Kritis

Teks ulasan kritis dibuat dengan pendekatan yang lebih mendalam dan objektif, sering kali mengacu pada teori atau ilmu pengetahuan tertentu. Di sini, penulis nggak cuma memberi penilaian, tapi juga mengkritisi karya dengan dasar pengetahuan yang kuat.

Struktur Teks Ulasan

Ketika kita membuat teks ulasan, ada beberapa bagian penting yang perlu diperhatikan agar ulasan yang kita buat bisa bermanfaat dan mudah dipahami oleh pembaca. Struktur teks ulasan ini bisa dibilang sebagai ‘kerangka’ yang akan membantu kamu menyusun ulasan dengan rapi.

Berrikut Struktur dari sebuah teks ulasan..

1. Identitas Karya

Di bagian pertama, kita harus menampilkan identitas karya yang akan diulas. Bagian ini penting banget, karena dari sini pembaca bisa langsung tahu karya apa yang sedang kita bahas.

Untuk buku, misalnya, identitas yang bisa dicantumkan adalah judul buku, nama pengarang, jumlah halaman, nama penerbit, tahun terbit. Kalau kamu mengulas film, yang dicantumkan bisa berupa judul film, sutradara, pemain utama, penulis skenario, nama rumah produksi, sampai durasi film.

Intinya, bagian identitas ini harus lengkap dan jelas supaya pembaca nggak kebingungan tentang karya apa yang sedang kamu bahas.

2. Orientasi

Pada bagian orientasi, kamu bisa menjelaskan pentingnya karya yang diulas atau menyampaikan latar belakangnya. Kamu bisa memasukkan informasi menarik tentang karya tersebut, seperti penghargaan yang pernah diraih atau popularitas karya tersebut di kalangan masyarakat.

Orientasi ini berfungsi buat menegaskan kenapa karya itu layak diulas. Contohnya, kalau kamu mengulas sebuah film yang sempat memenangkan Festival Film Internasional, informasi ini bisa kamu masukkan di bagian orientasi untuk memberikan gambaran penting kepada pembaca.

3. Sinopsis atau Ringkasan Karya

Bagian sinopsis ini adalah ringkasan dari isi karya yang sedang diulas. Dalam sinopsis, kamu akan memberikan gambaran umum tentang alur atau konten dari karya tersebut, tanpa terlalu banyak ‘spoiler’ atau membocorkan cerita secara berlebihan.

Jika yang diulas adalah novel, film, atau drama, sinopsis ini bisa berupa jalan cerita singkat, mulai dari latar belakang, konflik, hingga sedikit gambaran tentang penyelesaian ceritanya. Namun, kalau yang diulas adalah lagu atau buku nonfiksi, sinopsisnya bisa berupa rangkuman tema besar atau inti gagasan yang disampaikan oleh penulis atau pencipta karya tersebut.

4. Analisis

Dibagian analisis, kamu harus menguraikan unsur-unsur penting dari karya tersebut. Di sinilah kamu bisa masuk lebih dalam untuk membedah detail-detail yang membentuk karya tersebut.

Kalau kamu mengulas novel atau film, misalnya, bagian analisis ini bisa mencakup tema utama, karakter tokoh, latar cerita, serta alur atau plot. Di sinilah kamu bisa mengeksplorasi apakah tema cerita menarik, karakter tokohnya kuat, atau latar yang digunakan mendukung cerita dengan baik.

Kalau kamu mengulas lagu, mungkin kamu bisa bahas estetika musik, komposisi nada, hingga lirik yang digunakan. Intinya, analisis ini adalah bagian yang berisi ‘isi’ utama dari ulasan kamu.

5. Evaluasi

Di sini, kamu bisa memberikan penilaian akhir tentang karya tersebut dengan mencantumkan kelebihan dan kekurangan dari karya yang diulas. Kamu bisa bahas apa saja yang menurutmu menarik, mengesankan, atau mungkin kurang memuaskan.

Misalnya, apakah alur ceritanya menarik, tapi ada bagian yang mungkin terasa lambat atau terlalu bertele-tele? Atau mungkin karakter utama di film itu memukau, tapi ada aspek lain yang kurang mendukung?

Di bagian evaluasi ini juga, kamu bisa menutup ulasanmu dengan kesimpulan akhir yang merangkum penilaian kamu secara keseluruhan terhadap karya tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Selain struktur, teks ulasan juga punya beberapa aturan bahasa yang sering dipakai. Karena pilihan kata dalam ulasan harus bisa mengantarkan informasi secara efektif.

Berikut beberapa kaidah kebahasaan yang umum dalam sebuah teks ulasan..

1. Konjungsi Penerang

Konjungsi penerang adalah kata penghubung yang fungsinya buat memperjelas informasi. Contoh dari konjungsi penerang adalah kata “bahwa”.

Misalnya, kamu bisa menulis, “Penulis buku ini menyatakan bahwa penting bagi kita untuk menjaga lingkungan”. Kata “bahwa” di sini memberikan penjelasan lebih tentang apa yang disampaikan penulis.

2. Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal ini berfungsi buat menunjukkan urutan waktu atau tahapan peristiwa. Beberapa contoh dari konjungsi temporal yang sering dipakai adalah “sebelumnya”, “selanjutnya”, “lalu”, “kemudian”, dan “sambil”.

Misalnya, kamu bisa menulis, “Awalnya, cerita ini cukup lambat, namun kemudian alur mulai berjalan lebih cepat”. Konjungsi ini membantu mengatur urutan kejadian atau tahapan dari sebuah cerita.

3. Konjungsi Penyebaban

Konjungsi penyebaban menunjukkan hubungan sebab-akibat. Biasanya ditandai dengan kata “karena” atau “sebab”.

Misalnya, “Karena plot cerita yang terlalu rumit, film ini mungkin sulit dipahami oleh penonton”. Kata “karena” di sini menghubungkan alasan dengan akibat yang terjadi.

4. Ungkapan Saran atau Rekomendasi

Dalam teks ulasan, ada baiknya kamu juga menyisipkan saran atau rekomendasi. Yang bisa memberikan pandangan tambahan bagi pembaca.

Kata-kata yang biasanya digunakan adalah “sebaiknya”, “hendaknya”, atau “seharusnya”. Contohnya, “Sebaiknya, novel ini dibaca oleh mereka yang suka dengan cerita penuh misteri dan teka-teki”.

Langkah-Langkah Menyusun Teks Ulasan

Menyusun teks ulasan itu nggak sulit, kok, sob. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu ikuti biar teks ulasanmu rapi dan bermanfaat buat pembaca. Berikut adalah beberapa langkahnya:

  1. Mencatat Identitas Karya
    Langkah pertama adalah mencatat identitas karya yang ingin kamu ulas. Catat judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan detail lain seperti jumlah halaman atau harga (kalau perlu).
  2. Mencatat Hal-Hal Penting
    Setelah mencatat identitas, catat hal-hal menarik atau penting yang kamu temukan dalam karya tersebut. Apa yang membuatnya unik? Apakah ada karakter atau plot yang menonjol?
  3. Menganalisis Kelebihan dan Kelemahan
    Di langkah ini, kamu bisa mulai menilai karya dari segi kelebihan dan kekurangannya. Bandingkan dengan karya lain yang sejenis atau dengan ekspektasimu sebelum membaca atau menontonnya.
  4. Merumuskan Kesimpulan
    Setelah menilai, buatlah kesimpulan singkat tentang kesan keseluruhanmu terhadap karya tersebut. Apakah kamu merekomendasikannya atau tidak?
  5. Membuat Saran
    Terakhir, tambahkan saran atau rekomendasi. Jika menurutmu karya ini cocok untuk kalangan tertentu atau punya pesan khusus, sampaikan saran itu supaya pembaca bisa mengambil manfaat maksimal.

Contoh Teks Ulasan

Penutup

Dengan memahami struktur, kaidah bahasa, dan langkah-langkah dalam menulis teks ulasan, kamu bisa banget menghasilkan ulasan yang lengkap, informatif, dan tentunya enak dibaca. Semoga materi yang admin bagikan kali ini bisa jadi panduanmu saat membuat teks ulasan ya.