Pernahkah kamu bertanya-tanya tentang sifat-sifat Allah yang kita pelajari dalam pelajaran agama Islam? Apa saja sifat-sifat-Nya dan apa artinya? Karena manusia tempatnya luput, mungkin sebagian dari kita ada yang melupakan atau bahkan belum mengetahui sifat-sifat wajib yang ada pada Allah.
Karena itu, pada kesempatan kali ini admin berkesempatan untuk membahas tentang 20 sifat Allah yang wajib kita ketahui dan tentunya kita teladani untuk diterapkan sehari-hari. Jadi, tanpa berlama-lama kita mulai pembahasan kali ini dan mendekatkan diri kita kepada Allah dengan memahami sifat-sifat-Nya.
Pengertian Sifat-Sifat Allah
Sifat-sifat Allah adalah karakteristik yang pasti ada dan dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat ini menunjukkan kesempurnaan Allah dan membedakan-Nya dari makhluk ciptaan-Nya. Memahami sifat-sifat Allah membantu kita mengenali keagungan dan keesaan-Nya.
Hukum Mempercayai Sifat-Sifat Allah
Mempercayai sifat-sifat Allah adalah wajib bagi seorang Muslim. Ini adalah bagian dari iman kita kepada Allah dan merupakan dasar dari keyakinan kita. Dengan mengetahui dan memahami sifat-sifat Allah, kita dapat lebih mencintai dan menghormati-Nya.
20 Sifat Wajib Allah dan Artinya
Wujuud (وجود)
Ada (keberadaan)
Wujuud berarti bahwa Allah itu ada. Keberadaan Allah adalah sesuatu yang pasti dan tidak diragukan lagi. Allah ada tanpa permulaan dan tidak membutuhkan penyebab atau pencipta. Keberadaan Allah berbeda dengan makhluk-Nya yang memerlukan alasan atau penciptaan.
Sebagai contoh, semua yang kita lihat di sekitar kita memiliki asal-usul, tetapi Allah tidak membutuhkan hal tersebut. Keberadaan Allah adalah mutlak dan independen.
Qidaam (قدام)
Terdahulu
Qidaam artinya bahwa Allah adalah yang terdahulu tanpa permulaan. Allah sudah ada sebelum segala sesuatu yang lain ada. Konsep ini penting untuk dipahami karena menunjukkan bahwa Allah tidak terikat oleh waktu seperti makhluk-Nya.
Waktu adalah ciptaan Allah, dan Dia ada sebelum adanya waktu. Ini mengajarkan kita bahwa Allah tidak terbatas oleh dimensi temporal.
Baqaa’ (بقاء)
Kekal
Baqaa’ berarti bahwa Allah itu kekal, tanpa akhir. Tidak seperti makhluk-Nya yang akan mengalami kematian atau kehancuran, Allah akan selalu ada dan tidak akan pernah berakhir.
Kekekalan Allah menunjukkan kesempurnaan-Nya dan membedakan-Nya dari makhluk yang fana. Ini juga mengingatkan kita akan ketergantungan kita pada Allah yang kekal.
Mukhalafatu Lil-Hawaditsi (مخالفة للحوادث)
Berbeda dengan semua makhluk
Mukhalafatu Lil-Hawaditsi berarti bahwa Allah berbeda dengan segala sesuatu yang baru diciptakan. Allah tidak menyerupai makhluk-Nya dalam bentuk, sifat, atau cara keberadaan. Ini menegaskan keunikan dan keesaan Allah.
Kita tidak bisa membayangkan Allah dalam bentuk apapun yang kita ketahui karena Dia berbeda dan melampaui segala sesuatu yang kita kenal.
Qiyamuhu Binafsihi (قيامه بنفسه)
Berdiri sendiri
Qiyamuhu Binafsihi berarti bahwa Allah berdiri sendiri dan tidak bergantung pada apa pun atau siapa pun. Allah tidak membutuhkan makhluk-Nya, tempat, atau waktu untuk eksis. Keberadaan Allah adalah mandiri dan mutlak.
Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu selain Allah memerlukan-Nya untuk eksistensi mereka, tetapi Allah tidak memerlukan apapun.
Wahdaniyah (وحدانية)
Esa
Wahdaniyah berarti keesaan Allah. Allah itu satu, tidak ada Tuhan selain Dia. Keesaan Allah menegaskan bahwa tidak ada yang dapat menandingi atau menyamai-Nya. Ini adalah dasar utama tauhid dalam Islam, yang mengajarkan kita untuk hanya menyembah dan bergantung kepada Allah saja.
Qudrah (قدرة)
Kuasa
Qudrah berarti bahwa Allah Mahakuasa. Allah memiliki kekuasaan penuh atas segala sesuatu di alam semesta ini. Tidak ada yang dapat menandingi atau melampaui kekuasaan-Nya. Apa pun yang Allah kehendaki pasti terjadi, dan tidak ada yang dapat menghalangi-Nya.
Ini menunjukkan bahwa kita harus selalu bertawakkal kepada Allah karena Dia yang memiliki kekuasaan tertinggi.
Iraadah (إِردة)
Berkehendak
Iraadah berarti bahwa Allah memiliki kehendak. Setiap kejadian di alam semesta ini terjadi karena kehendak Allah. Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan pernah terjadi.
Kehendak Allah adalah mutlak dan sempurna, berbeda dengan kehendak makhluk-Nya yang terbatas dan sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Ilmu (علم)
Maha Mengetahui
Ilmu berarti bahwa Allah Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi di masa depan. Pengetahuan Allah mencakup semua hal tanpa batasan.
Tidak ada yang tersembunyi dari pengetahuan-Nya, baik yang besar maupun yang kecil, yang terlihat maupun yang tersembunyi.
Hayat (حياة)
Hidup
Hayat berarti bahwa Allah itu hidup. Kehidupan Allah adalah sempurna, abadi, dan tidak terbatas. Tidak seperti makhluk yang kehidupannya tergantung pada berbagai faktor dan dapat berakhir, kehidupan Allah tidak bergantung pada apapun dan akan selalu ada.
Kehidupan Allah menunjukkan keagungan dan kekuasaan-Nya yang mutlak.
Sama’ (سَمَعٌ)
Maha Mendengar
Sama’ berarti bahwa Allah Maha Mendengar. Allah mendengar segala sesuatu tanpa batasan atau alat pendengaran. Baik suara yang keras maupun yang lembut, semua didengar oleh Allah.
Ini menunjukkan bahwa Allah selalu mengetahui doa, permintaan, dan keluhan hamba-Nya tanpa terkecuali.
Bashar (بَصَرٌ)
Maha Melihat
Bashar berarti bahwa Allah Maha Melihat. Allah melihat segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini, baik yang besar maupun yang kecil, yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Penglihatan Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Ini mengajarkan kita bahwa tidak ada sesuatu pun yang bisa disembunyikan dari Allah.
Kalam (كِلَامٌ)
Maha berkata-kata atau berfirman
Kalam berarti bahwa Allah berbicara. Firman Allah adalah kebenaran mutlak yang menjadi petunjuk hidup bagi umat manusia. Allah berbicara kepada nabi-nabi-Nya melalui wahyu, dan firman-Nya tercermin dalam kitab suci Al-Quran.
Ini menunjukkan bahwa Allah memberi petunjuk dan bimbingan kepada umat-Nya melalui kata-kata-Nya.
Qadiran (قَادِرًا)
Maha Kuasa
Qadiran berarti bahwa Allah Maha Berkuasa. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini terjadi atas kehendak dan kekuasaan Allah. Tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Allah kehendaki.
Kekuasaan Allah meliputi segala hal, baik yang kita ketahui maupun yang tidak kita ketahui.
Muriidan (مُرِیدًا)
Maha Berkehendak
Muriidan berarti bahwa Allah Maha Berkehendak. Setiap kejadian di alam semesta ini terjadi karena kehendak Allah. Tidak ada yang dapat terjadi tanpa izin-Nya. Kehendak Allah adalah sempurna dan tidak ada yang bisa menandingi atau mengubahnya.
‘Aaliman (عَالِمًا)
Maha Mengetahui
‘Aaliman berarti bahwa Allah Maha Mengetahui. Pengetahuan Allah mencakup segala sesuatu, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Tidak ada sesuatu pun yang bisa tersembunyi dari pengetahuan Allah.
Ini mengajarkan kita untuk selalu bersikap jujur dan transparan, karena Allah mengetahui segala sesuatu yang kita lakukan.
Hayyan (حَيًّا)
Maha Hidup
Hayyan berarti bahwa Allah Maha Hidup. Kehidupan Allah adalah abadi dan tidak terbatas. Allah tidak akan pernah mati atau mengalami akhir. Ini menunjukkan bahwa Allah selalu ada untuk mengawasi dan melindungi makhluk-Nya.
Sami’an (سَمِيْعًا)
Maha Mendengar
Sami’an berarti bahwa Allah Maha Mendengar. Allah mendengar setiap suara, doa, dan permintaan hamba-Nya. Tidak ada suara yang terlalu pelan atau terlalu keras bagi Allah. Ini mengajarkan kita untuk selalu berdoa dan memohon kepada Allah, karena Dia selalu mendengar kita.
Basiran (بَصِيْرًا)
Maha Melihat
Basiran berarti bahwa Allah Maha Melihat. Allah melihat segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini. Tidak ada yang tersembunyi dari penglihatan Allah, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.
Ini mengingatkan kita untuk selalu bersikap jujur dan tidak melakukan perbuatan yang buruk.
Mutakalliman (ﻣُﺘَﻜَﻠِّﻤًﺎ)
Maha Berkata-kata
Mutakalliman berarti bahwa Allah Maha Berkata-kata. Firman Allah adalah petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia. Allah berbicara melalui wahyu yang diturunkan kepada nabi-nabi-Nya, dan firman-Nya tercermin dalam kitab suci Al-Quran.
Ini menunjukkan bahwa Allah selalu memberi bimbingan dan petunjuk kepada umat-Nya melalui kata-kata-Nya yang penuh hikmah.
Penutup
Memahami dan mempercayai 20 sifat Allah ini adalah bagian dari iman kita sebagai Muslim. Sifat-sifat ini membantu kita mengenali keagungan Allah dan mengingatkan kita untuk selalu beribadah kepada-Nya dengan penuh kesungguhan.
Dengan meneladani sifat-sifat ini, kita dapat menjadi hamba yang lebih baik dan lebih dekat dengan-Nya.