Apa itu Puasa Syawal? Berikut Penjelasan, Niat dan Hukumnya

Puasa Syawal adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam setelah menyelesaikan puasa Ramadan. Seiring dengan berakhirnya bulan suci Ramadan, umat Muslim merayakan Idul Fitri sebagai hari kemenangan. Namun, ibadah tidak berhenti di situ saja.

Puasa Syawal menjadi pelengkap yang membawa banyak keutamaan dan manfaat bagi yang menjalankannya. Dan kali ini admin berkesempatan untuk membahas tentang niat, hukum, ketentuan, dan keutamaan puasa Syawal.

Apa itu Puasa Syawal?

Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari di bulan Syawal setelah berakhirnya bulan Ramadan. Ibadah ini dianggap sebagai penyempurna dari puasa Ramadan yang telah dilaksanakan selama sebulan penuh.

Pada bulan Syawal, terdapat anjuran untuk melaksanakan puasa selama enam hari serta mengganti i’tikaf bagi yang terlewatkan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Selain itu, bulan Syawal juga dikenal sebagai bulan untuk saling memaafkan dan bulan yang banyak dilangsungkannya pernikahan.

Sebelum menjalankan puasa Syawal, pastikan untuk mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental. Istirahat yang cukup dan menjaga asupan makanan yang sehat sangat penting.

Untuk menjalankan puasa Syawal dengan lancar, pilihlah hari-hari yang tidak terlalu sibuk dan pastikan untuk tetap terhidrasi dengan baik selama berbuka dan sahur.

Dalil Puasa Syawal

Ada dua hadits shahih yang menjadi dalil puasa Syawal, antara lain..

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: Siapa yang berpuasa Ramadlan kemudian diiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka yang demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang masa.” (HR. Muslim No. 1164)

صِيَامُ رَمَضَانَ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ، وَصِيَامُ السِّتَّةِ أَيَّامٍ بِشَهْرَيْنِ، فَذَلِكَ صِيَامُ السَّنَةِ

Artinya: Puasa Ramadhan pahalanya sama dengan sepuluh bulan, dan puasa enam hari di bulan Syawal sesudahnya pahalanya sama dengan dua bulan. Maka yang demikian itu pahalanya sama dengan puasa setahun penuh.” (HR. Ibnu Khuzaimah No. 2115; HR. An-Nasa’i No. 2873. Hadits ini sanadnya shahih)

Niat Puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.”

Hukum Puasa Syawal

Hukum puasa Syawal adalah sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan tetapi tidak wajib. Bagi mereka yang sudah menyelesaikan puasa Ramadan tanpa hutang, puasa Syawal menjadi amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Bagi mereka yang masih memiliki tanggungan puasa wajib dari bulan Ramadan, puasa Syawal menjadi makruh. Disarankan untuk menyelesaikan puasa wajib terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa sunnah.

Ketentuan Puasa Syawal

Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal

Puasa Syawal bisa dimulai kapan saja selama bulan Syawal. Tidak ada keharusan untuk memulainya segera setelah Idul Fitri, meskipun lebih utama untuk tidak menundanya.

Lama Durasi Puasa Syawal

Puasa Syawal dilakukan selama enam hari, hari-hari tersebut tidak harus berturut-turut dan bisa dipilih sesuai dengan kemampuan dan kesibukan masing-masing individu. Puasa Syawal tidak boleh digabungkan dengan puasa qadha Ramadan. Masing-masing puasa memiliki niat dan keutamaan tersendiri yang harus dipenuhi secara terpisah.

Keutamaan Puasa Syawal

1. Penyempurna Puasa Ramadan

Puasa Syawal merupakan penyempurna dari puasa Ramadan yang telah kita jalani. Dalam menjalani puasa Ramadan, mungkin ada kekurangan atau hal-hal yang tidak sempurna.

Puasa enam hari di bulan Syawal ini diharapkan bisa menutupi kekurangan tersebut sehingga ibadah puasa kita menjadi lebih sempurna di hadapan Allah SWT.

2. Pahala Puasa Satu Tahun

Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah menyelesaikan puasa Ramadan, maka dia akan mendapatkan pahala seolah-olah berpuasa selama satu tahun penuh.

Hal ini didasarkan pada konsep bahwa setiap amal kebaikan dalam Islam dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat. Dengan berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadan dan menambahkan enam hari di bulan Syawal, kita seakan telah berpuasa selama 360 hari atau satu tahun penuh.

3. Sebagai Bukti Rasa Syukur

Menjalankan puasa Syawal juga merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan untuk menjalani ibadah puasa Ramadan.

Dengan berpuasa di bulan Syawal, kita menunjukkan bahwa kita tidak hanya bersyukur dengan kata-kata, tetapi juga melalui tindakan nyata dengan melanjutkan ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini.

4. Menjaga Konsistensi Ibadah

Setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan, menjalani ibadah puasa di bulan Syawal membantu kita untuk tetap konsisten dalam ibadah. Puasa Syawal menjadi sarana untuk menjaga semangat ibadah yang telah terbentuk selama Ramadan agar tidak luntur setelah bulan suci tersebut berakhir.

Dengan demikian, kebiasaan baik yang telah kita bangun selama Ramadan dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.

Penutup

Puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang membawa banyak manfaat dan keutamaan. Dengan memahami niat, hukum, dan ketentuan puasa Syawal, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih baik dan mendapatkan pahala yang besar.

Mari kita manfaatkan bulan Syawal ini untuk memperbanyak ibadah dan meningkatkan kualitas diri.