Dalam mempelajari tajwid, ada aturan yang harus dipahami agar bacaan Al-Qur’an menjadi lebih fasih dan benar. Salah satu hukum tajwid yang sangat penting adalah hukum bacaan mim mati.
Mim mati atau mim sukun (مْ) adalah huruf mim yang tidak memiliki tanda baca atau harakat. Ketika mim mati ini bertemu dengan huruf hijaiyah lain, maka terjadilah aturan hukum bacaan yang perlu diterapkan.
Memahami hukum bacaan mim mati bukan hanya soal teori, tetapi juga soal praktik dalam membaca Al-Qur’an. Dengan memahami cara membaca mim mati dengan benar, kamu dapat menghindari kesalahan dalam melafalkan ayat-ayat suci.
Lebih jauh lagi, memahami hukum-hukum ini juga membantu meningkatkan kualitas bacaanmu, yang pada akhirnya bisa memperkuat hubungan spiritual dengan Al-Qur’an.
Pada kesempatan kali ini, admin mengajak teman-teman untuk memahami pengertian hukum mim mati, jenis-jenis hukumnya serta memberikan tips untuk membantu kamu menghafal dan menerapkan hukum-hukum ini dengan mudah.
Pengertian Hukum Mim Mati
Mim mati adalah huruf mim yang tidak memiliki tanda harakat atau baris. Ketika huruf ini bertemu dengan huruf hijaiyah lain dalam sebuah kalimat, maka ada aturan tajwid yang harus diterapkan.
Aturan ini bertujuan untuk menjaga keindahan dan kejelasan bacaan dalam Al-Qur’an. Hukum bacaan mim mati ini terjadi ketika mim mati atau mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah tertentu.
Nah, dalam aturan tajwid, hukum mim mati terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Izhar Syafawi
- Ikhfa Syafawi
- Idgham Mutamatsilain atau sering disebut juga sebagai Idgham Mimi
Setiap jenis hukum ini memiliki cara baca dan karakteristik yang berbeda. Dalam mempelajari hukum mim mati, penting untuk memahami bagaimana cara membaca setiap hukum dengan tepat, sehingga makna dari ayat Al-Qur’an yang dibaca tetap terjaga.
Macam-Macam Hukum Mim Mati dan Contohnya
Hukum bacaan mim mati dalam tajwid terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan huruf hijaiyah yang muncul setelah mim sukun. Berikut admin jelaskan secara singkat macam-macam hukum mim mati beserta contohnya dalam Al-Qur’an.
1. Izhar Syafawi
Izhar Syafawi adalah hukum bacaan yang terjadi ketika mim mati bertemu dengan salah satu dari 26 huruf hijaiyah selain huruf ba (ب) dan mim (م). Kata “Izhar” berarti terang atau jelas, sedangkan “Syafawi” diambil dari kata syafah yang artinya bibir, karena huruf mim dilafalkan dari bibir.
Oleh karena itu, Izhar Syafawi berarti melafalkan mim mati dengan jelas dan terang menggunakan bibir.
Cara membaca Izhar Syafawi yaitu bunyi huruf mim harus dilafalkan dengan jelas tanpa berdengung, dan mulut dalam kondisi tertutup saat melafalkannya. Ini penting agar huruf mim terdengar dengan jelas dan tidak tercampur dengan huruf lain.
Huruf-huruf yang termasuk dalam hukum Izhar Syafawi ada 26, yaitu..
- Alif (ا)
- Ta (ت)
- Tsa (ث)
- Jim (ج)
- Ha (ح)
- Kho (خ)
- Dal (د)
- Dzal (ذ)
- Ro (ر)
- Za (ز)
- Sin (س)
- Syin (ش)
- Shod (ص)
- Dhad (ض)
- Tho (ط)
- Zho (ظ)
- Ain (ع)
- Ghoin (غ)
- Fa (ف)
- Qof (ق)
- Kaf (ك)
- Lam (ل)
- Nun (ن)
- Ha (هـ)
- Waw (و)
- Ya (ي)
Setiap kali mim mati bertemu dengan salah satu huruf di atas, maka hukum bacaan yang berlaku adalah Izhar Syafawi.
Contoh-contoh bacaan Izhar Syafawi dalam Al-Qur’an
- Surat Al-Kafirun ayat 3:
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
Pada kata أنتم mim mati bertemu dengan huruf ain (ع), sehingga hukum yang berlaku adalah Izhar Syafawi. - Surat Al-Lahab ayat 4:
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ
- Surat Al-Kafirun ayat 3:
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
- Surat Al-Kafirun ayat 6:
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِࣖ
- Surat Al-Quraisy ayat 2:
إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْف
- Surat Al-Ikhlas ayat 3:
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
- Surat Al-Ikhlas ayat 4:
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
- Surat Al-Fatihah ayat 2:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
- Surat Al-Fatihah ayat 7:
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
- Surat Al-Bayyinah ayat 7:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ
- Surat At-Tin ayat 6:
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ
2. Ikhfa Syafawi
Ikhfa Syafawi adalah hukum bacaan yang terjadi ketika mim mati bertemu dengan huruf ba (ب). Kata “Ikhfa” berarti samar atau tersembunyi, dan “Syafawi” berarti bibir.
Jadi, Ikhfa Syafawi adalah cara membaca mim mati yang disamarkan saat bertemu dengan huruf ba, dengan suara yang agak terdengung.
Dalam Ikhfa Syafawi, bunyi mim mati dan ba seolah-olah menyatu dan dibaca dengan samar-samar, tetapi tetap terdengar ada dengungan di bibir.
Huruf Ikhfa Syafawi hanya ada satu, yaitu huruf ba (ب). Jadi, setiap kali mim mati bertemu dengan huruf ba, hukum yang berlaku adalah Ikhfa Syafawi.
Contoh-contoh bacaan Ikhfa Syafawi dalam Al-Qur’an
- Surat An-Nisa ayat 23:
دَخَلْتُمْ بِهِنَّ
Mim mati pada kata دخلتم bertemu dengan ba pada بهن, sehingga hukum yang berlaku adalah Ikhfa Syafawi. - Surat Al-Baqarah ayat 8:
وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
Pada kata هم bertemu dengan ba pada بمؤمنين, sehingga bacaan ini termasuk Ikhfa Syafawi. - Surat Al-A’raf ayat 45:
وَهُمْ بِالْاٰخِرَةِ كٰفِرُوْنَ
Sama seperti di atas, mim mati bertemu dengan ba, sehingga bacaan ini termasuk Ikhfa Syafawi.
3. Idgham Mutamatsilain (Idgham Mimi)
Idgham Mutamatsilain atau yang lebih dikenal dengan Idgham Mimi adalah hukum bacaan yang terjadi apabila mim mati bertemu dengan huruf mim (م). Kata “Idgham” berarti memasukkan, dan “Mutamatsilain” berarti dua huruf yang serupa.
Dalam hal ini, kedua huruf yang serupa adalah mim mati dan mim hidup.
Cara membaca Idgham Mimi adalah dengan menggabungkan kedua huruf mim tersebut menjadi satu bacaan panjang atau rangkap, dan harus dibaca dengan dengungan atau ghunnah.
Huruf Idgham Mutamatsilain hanya satu, yaitu huruf mim (م). Jadi, setiap kali mim mati bertemu dengan mim, hukum yang berlaku adalah Idgham Mimi.
Contoh-contoh bacaan Idgham Mimi dalam Al-Qur’an
- Surat Al-Humazah ayat 8:
عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ
Pada kata عليهم مؤصدة, mim mati bertemu dengan mim, sehingga dibaca dengan Idgham Mimi. - Surat Al-Muthaffifin ayat 14:
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Mim mati pada kata قلوبهم bertemu dengan mim, sehingga bacaan ini termasuk Idgham Mimi. - Surat Al-Qadr ayat 4:
رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
Sama seperti di atas, mim mati bertemu dengan mim, maka hukum yang berlaku adalah Idgham Mimi.
Tips Menghafal Hukum Mim Mati
Menghafal dan memahami hukum mim mati memang bukan hal yang mudah, terutama bagi mereka yang baru mulai belajar tajwid. Namun, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mempermudah proses penghafalan dan penerapan hukum-hukum ini.
Berikut sedikit tips dari admin yang bisa kamu ikuti..
1. Kenali Huruf-Huruf Kunci
Setiap hukum bacaan mim mati memiliki huruf kunci yang menjadi patokan dalam cara membacanya. Misalnya, untuk Izhar Syafawi, kamu perlu menghafal bahwa hukum ini berlaku ketika mim mati bertemu dengan 26 huruf selain ba (ب) dan mim (م).
Untuk Ikhfa Syafawi, huruf yang menjadi patokannya adalah ba (ب). Sementara pada Idgham Mimi, huruf kunci adalah mim (م).
Dengan menghafal huruf-huruf ini, kamu akan lebih mudah mengingat hukum mana yang harus diterapkan saat membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
2. Latihan Membaca dengan Contoh Ayat
Cara paling efektif untuk menghafal hukum mim mati adalah dengan sering berlatih membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung hukum-hukum tersebut. Cari ayat-ayat yang sering dijadikan contoh dalam tajwid, seperti Surat Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlas, atau Surat An-Nisa.
Ketika kamu membaca ayat-ayat ini secara berulang, otot-otot mulut dan memori akan terbiasa dengan cara pelafalan yang benar sesuai dengan hukum yang berlaku.
3. Gunakan Teknik Mnemonik
Teknik mnemonik adalah teknik menghafal dengan cara mengasosiasikan informasi dengan gambar, kata kunci, atau cerita. Misalnya, kamu bisa membuat kalimat sederhana untuk mengingat bahwa Ikhfa Syafawi terjadi ketika mim mati bertemu dengan huruf ba (ب).
Dengan membuat asosiasi sederhana ini, kamu akan lebih mudah mengingat aturan tersebut.
4. Gunakan Flashcards
Flashcards adalah alat bantu belajar yang sangat efektif untuk menghafal hukum-hukum tajwid, termasuk hukum bacaan mim mati. Buatlah kartu-kartu dengan hukum dan contohnya di satu sisi, dan huruf-huruf kuncinya di sisi lain.
Lalu, coba uji diri sendiri dengan cara menebak apa hukum yang berlaku ketika melihat huruf tertentu.
5. Belajar Secara Konsisten dan Bertahap
Penting untuk belajar tajwid secara konsisten, jangan terburu-buru menghafal semua hukum sekaligus. Mulailah dengan menguasai satu hukum terlebih dahulu, misalnya Izhar Syafawi, lalu lanjutkan ke Ikhfa Syafawi dan Idgham Mimi.
Dengan mempelajari secara bertahap, kamu akan lebih mudah menyerap informasi tanpa merasa terbebani.
Penutup
Memahami dan menghafal hukum bacaan mim mati adalah langkah penting dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Dengan menerapkan hukum bacaan dengan benar, kita dapat menjaga keindahan dan kesucian bacaan Al-Qur’an.
Semoga apa yang admin disampaikan dapat membantu kamu dalam menghafal dan menerapkan hukum-hukum tajwid ini dengan lebih mudah. Dengan kesabaran dan ketekunan, kamu akan semakin mahir dalam membaca Al-Qur’an sesuai dengan aturan tajwid yang benar.