Guys, coba deh kamu pikirin sebentar, pernah nggak sih ngerasain hal yang kamu pengin banget, tapi susah banget buat dapetin? Misalnya, pengin beli handphone baru, tapi uang belum cukup. Atau lagi pengin makan mie ayam langganan, eh, pas sampai warungnya, malah udah tutup karena bahan-bahannya habis. Nah, situasi-situasi kayak gini tuh, kalau dipikir-pikir, erat banget kaitannya sama yang namanya kelangkaan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kelangkaan itu udah kayak temen lama yang sering muncul tanpa diundang. Mulai dari hal kecil kayak kehabisan minyak goreng di warung, sampai hal besar kayak susahnya dapet akses air bersih di daerah tertentu. Semua itu terjadi karena satu alasan: sumber daya yang kita punya terbatas, sedangkan kebutuhan dan keinginan kita tuh nggak ada habisnya. Serius deh, keinginan manusia itu kaya playlist Spotify yang nggak pernah selesai.
Nah, makanya nih, pelajaran ekonomi itu penting banget buat kita pahami, bahkan sejak duduk di bangku SMP. Karena dari sinilah kita mulai belajar gimana cara menyikapi keterbatasan dengan bijak. Kita diajak buat mikir dan bikin keputusan yang terbaik, bukan cuma buat diri sendiri, tapi juga buat lingkungan sekitar dan masa depan kita.
So, di materi ini kita bakal bahas hal-hal mendasar soal kelangkaan dan gimana pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Jangan dibayangin kayak pelajaran yang berat dan penuh rumus, ya. Kita bahas santai aja, tapi tetap masuk akal dan berguna buat kehidupan sehari-hari kamu. Yuk, mulai kenalan dulu sama yang namanya kelangkaan barang dan jasa!
Apa Itu Kelangkaan Barang dan Jasa?
Jadi apa coba yang dimaksud kelangkaan itu?
Jadi gini, kelangkaan adalah kondisi di mana barang atau jasa yang dibutuhkan manusia jumlahnya terbatas, sementara kebutuhan manusia terus meningkat dan tak ada ujungnya. Bisa dibilang, kelangkaan ini adalah masalah ekonomi yang paling mendasar.
Tentu kamu pernah tau, entah dari berita tv atau sosmed tentang kelangkaan gas elpiji. Barangnya kurang, bahkan habis, sementara yang nyari jelas banyak.
Itulah yang disebut kelangkaan. Akibatnya, harga gas bisa naik, dan masyarakat terpaksa memikirkan alternatif lain—mungkin masak pakai kompor minyak tanah atau malah pakai kayu.
Terlepas dari masalah gas elpiji, kenapa manusia selalu ngerasa kurang? Karena memang dasarnya manusia memiliki banyak keinginan. Mulai dari hal sepele misal makan dan minum, sampai yang kompleks seperti liburan, atau pengen beli barang ini itu.
Yang jadi masalah adalah terkadang alat pemenuhan kebutuhan kita terbatas. Entah itu karena sumber daya alamnya yang menipis, atau karena alat produksinya yang gak cukup.
Menariknya, kelangkaan ini tak selalu terjadi karena kekurangan jumlah barang aja, tapi juga bisa karena distribusi barangnya gak merata.
Misal beras di Jawa mungkin melimpah, tapi di Papua bisa jadi langka karena masalah distribusi. Atau, sinyal internet di kota gede kenceng dan mudah diakses, tapi di desa masih lemot karena tower-nya gak ada.
Jadi bisa disimpulkan, kelangkaan bukanlah sekedar tentang jumlah, tapi juga soal bagaimana sesuatu itu tersedia dan bisa diakses.
Penyebab Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi
Lantas, apa penyebab kelangkaan itu bisa terjadi? Yang pasti, ada beberapa faktor yang membuat kelangkaan sumber daya ekonomi jadi nyata dan terasa, diantaranya..
1. Perbedaan Letak Geografis
Pertama-tama, kita perlu sadar bahwa bumi itu luas, dan tiap wilayahnya memiliki kondisi geografis yang berbeda. Ada daerah yang tanahnya subur, ada juga daerah yang tanahnya tandus, kering, dan susah buat nanem apa pun.
Contoh gampangnya gini deh, di daerah pegunungan biasanya air bersih itu melimpah. Kenapa? Karena di sana masih banyak pohon dan hutan yang bisa nyerap air dan jadi cadangan alami.
Tapi kalo kita bandingkan sama daerah perkotaan, ketersediaan air bersih kadang bisa jadi hal yang langka karena resapan airnya minim, kalah sama beton dan aspal yang menutupi tanah.
Begitu juga dengan sumber daya alam lainnya. Ada daerah yang kaya dengan hasil tambang seperti batu bara atau emas, tapi ada juga yang gak ada sumber dayanya sama sekali.
Dikarenakan tak meratanya sumber daya alam, otomatis timbulah kelangkaan di wilayah tertentu.
2. Pertumbuhan Penduduk
Coba kalian browsing, berapa banyak jumlah penduduk dunia sekarang? Banyak banget lah ya.
Jumlahnya pun terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Tapi, sumber daya alam yang tersedia tentu terbatas, gak bisa ditambah seenaknya.
Misal kamu tinggal di perkotaan kecil yang beberapa tahun lalu, jumlah penduduknya cuma 100 ribu orang. Tapi sekarang udah tembus 500 ribu.
Otomatis, kebutuhan akan makanan, air, listrik, transportasi, semuanya juga meningkat. Tapi apakah lahannya ikut nambah? Tentu saja enggak kan?
Pertumbuhan penduduk yang cepat tapi tak diimbangi dengan pertambahan sumber daya membuat permintaan jauh lebih besar dari ketersediaan, alhasil barang dan jasa jadi langka. Kelangkaan inilah yang merambat ke berbagai aspek, mulai dari tempat tinggal, makanan, sampai pekerjaan.
3. Keterbatasan Kemampuan Produksi
Kalau kamu berfikiran bahwa semua barang bisa diproduksi kapan pun kita mau, anggapan kamu tentu salah. Karena kemampuan produksi itu juga terbatas.
Setiap orang punya keterampilan atau skill yang berbeda-beda. Ada yang jago dalam kerajinan tangan, ada yang pinter masak, ada juga yang ahli di bidang teknologi.
Tapi, tak semua orang bisa menjadi produsen. Dan bahkan kalau pun bisa, kapasitas produksi mereka juga ada batasnya.
Belum lagi soal mesin dan alat-alat produksi, mesin pun punya batasan daya kerja. Mereka bisa rusak, perlu perawatan, atau tak cukup banyak untuk memenuhi semua permintaan.
Misal pabrik sabun yang cuma mampu membuat 500 dus per minggu, tapi ternyata permintaannya 1.000 dus. Maka terjadilah kelangkaan karena produksi tak mampu mengimbangi permintaan.
4. Perkembangan Teknologi yang Tidak Merata
Pernah ke suatu daerah yang sinyal internetnya hilang-hilangan, atau malah gak ada? Itulah tanda bahwa perkembangan teknologi belum merata.
Di kota-kota besar, teknologi tentunya udah canggih. Orang bisa kerja remote dari rumah, belanja online, sampai belajar dari rumah.
Tapi di daerah pedalaman, jangankan Wi-Fi, sinyal 3G aja kadang susah. Inilah yang membuat akses terhadap informasi, pendidikan, dan peluang ekonomi jadi terbatas.
Akhirnya, daerah yang tak terjangkau teknologi cenderung produktivitasnya rendah. Yang menimbulkan kelangkaan karena masyarakat di sana gak bisa mengolah sumber daya dengan efisien.
5. Bencana Alam
Terakhir yang tak kalah penting, ada pula faktor bencana alam. Indonesia sendiri masuk ke wilayah cincin api, bencana kayak gempa bumi, banjir, gunung meletus, dan tanah longsor tentu sering dialami.
Ketika bencana melanda, banyak sumber daya yang rusak atau hilang. Sawah gagal panen, rumah hancur, jalanan rusak, bahkan sumber air bisa tercemar.
Semua itu membuat pasokan barang terganggu dan akhirnya menimbulkan kelangkaan dalam waktu yang gak sebentar. Dan sayangnya, bencana alam ini susah diprediksi, yang bisa dilakukan hanyalah meminimalisir dampaknya.
Apa Itu Kebutuhan Manusia?
Sekarang ganti ke topik kebutuhan manusia, tentunya kamu udah sering denger istilah “kebutuhan” kan? Kebutuhan sendiri berbeda sama keinginan.
Kebutuhan manusia adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi agar manusia bisa bertahan hidup dan menjalani kehidupan secara layak. Jadi, kalau kebutuhan tak terpenuhi, hidup bisa jadi terganggu—bahkan dalam beberapa kasus bisa membahayakan nyawa juga.
Contoh simpelnya ya makan, minum, tidur, dan tempat berteduh. Kalau semua itu gak ada, apa jadinya hidup kita? Bisa sakit, lemas, bahkan celaka.
Kebutuhan sendiri tak terbatas pada contoh diatas, nyatanya jenis-jenisnya ada banyak dan kompleks. Manusia adalah makhluk unik yang gak cuma butuh hal-hal fisik, tapi juga hal-hal yang sifatnya batin, sosial, bahkan spiritual.
Dan dengan ilmu ekonomi, kita bisa mengelompokkan kebutuhan ini dengan rapi supaya kita bisa lebih bijak dalam memenuhi dan mengatur prioritasnya. Karena gak semua kebutuhan bisa langsung dipenuhi dalam waktu yang sama.
Kita perlu mikir dulu, mana yang harus dipenuhi sekarang, mana yang bisa ditunda, dan mana yang sifatnya cuma keinginan aja.
Macam-Macam Kebutuhan Manusia
Seperti yang admin singgung tadi, kebutuhan manusia ada banyak jenisnya, dan berikut pengelompokannya..
1. Kebutuhan Berdasarkan Intensitas atau Tingkatannya
- Kebutuhan Primer
Inilah kebutuhan yang paling penting dan gak bisa ditawar-tawar. Kalau gak dipenuhi, bisa mengancam kelangsungan hidup.
Contohnya ya makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal.
Kebutuhan primer bersifat universal, artinya semua orang butuh, dari bayi sampai lansia. Di zaman sekarang, ada juga yang ngeluh baterai atau kuotanya habis, walau bukan primer beneran, tapi tetep jadi kebutuhan penting bagi sebagian orang zaman now. - Kebutuhan Sekunder
Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, ada lagi kebutuhan yang sifatnya menunjang kenyamanan dan kualitas hidup. Misal tempat tidur yang empuk, motor, hp, Wi-Fi pun juga bisa.
Tanpa kebutuhan sekunder, hidup memang masih bisa jalan, tapi mungkin akan terasa kurang. Jadi ya masih penting aja, cuman tak sepenting primer. - Kebutuhan Tersier
Kalau kebutuhan primer dan sekunder udah aman, biasanya manusia mulai mencari kebutuhan yang sifatnya mewah atau simbol status sosial. Misalnya mobil sport, tas branded, rumah mewah, jam tangan mahal, atau liburan ke luar negeri.
Apakah kebutuhan ini penting? Tentu buat keberlangsungan hidup sih, enggak. Tapi buat gengsi dan branding, ya bisa jadi sangat penting.
Makanya, kebutuhan tersier biasanya hanya bisa dipenuhi oleh orang-orang dengan penghasilan yang lebih.
2. Kebutuhan Berdasarkan Sifatnya
- Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang menyangkut tubuh fisik. Seperti misalnya makan, minum, tidur cukup, olahraga, dan berobat saat sakit.
Kalau kebutuhan jasmani gak dipenuhi, tubuh bisa drop dan aktivitas jadi terganggu. Intinya, kebutuhan yang benar-benar bersifat fisik dan bisa dilihat secara langsung. - Kebutuhan Rohani
Sedangkan kebutuhan rohani berhubungan dengan batin dan jiwa. Misal kamu lagi stres karena banyak tugas—kamu butuh hiburan, ketenangan, atau mungkin butuh temen curhat atau beribadah.
Kebutuhan rohani tentu penting, karena kalau jiwa kamu gak tenang, semua yang kamu lakukan akan terasa hampa.
3. Kebutuhan Berdasarkan Waktu Penggunaannya
- Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan yang harus dipenuhi saat itu juga dan gak bisa ditunda. Misal kamu haus, ya harus minum sekarang, gak bisa ditunda sampai besok.
Kebutuhan sekarang seringkali bersifat mendesak dan langsung berkaitan dengan keselamatan atau kenyamanan hidup. - Kebutuhan Masa Depan
Kalau kebutuhan masa depan tentu gak harus dipenuhi sekarang, tapi kamu tetap perlu nyiapin dari sekarang juga. Contohnya menabung untuk pendidikan, asuransi kesehatan, atau dana pensiun.
Meskipun bisa ditunda, kebutuhan ini tetap penting guna kehidupan jangka panjang kita.
4. Kebutuhan Berdasarkan Subjeknya
- Kebutuhan Individu
Sebuah kebutuhan yang dirasakan oleh satu orang secara pribadi. Misal kamu beli sepatu buat dipakai sendiri, atau makan nasi goreng sendiri.
Kalau kamu udah makai atau mengonsumsinya, ya udah, gak bisa dipakai orang lain. - Kebutuhan Kolektif atau Kelompok
Adalah kebutuhan yang digunakan bersama oleh banyak orang. Misalnya jalan raya, jembatan, taman kota, sekolah negeri, atau rumah sakit umum.
Kebutuhan ini biasanya disediakan oleh pemerintah atau lembaga publik, dan manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
Penutup
Dari materi yang kita bahas diatas, kita bisa menarik benang merah. Hidup itu penuh keterbatasan, tapi manusia selalu punya keinginan yang banyak.
Guna menyiasatinya, kamu perlu memahami ilmu ekonomi sebagai panduan untuk mengatur prioritas hidup.
Kelangkaan mengajarkan kita agar berfikir lebih rasional dan gak boros dalam menggunakan sumber daya. Sedangkan memahami jenis-jenis kebutuhan menyadarkan kita mana yang benar-benar harus dipenuhi, dan mana yang bisa ditunda.