Memahami Stratifikasi Sosial: Pengertian dan Faktor-Faktor Pembentukannya

Dalam masyarakat, stratifikasi sosial merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari. Hal ini mencakup hierarki, perbedaan status, dan pembagian kelas yang ada dalam suatu kelompok masyarakat. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang pengertian stratifikasi sosial serta delapan dasar pembentukannya.

Dengan pemahaman yang mendalam, kita dapat mengenali bagaimana stratifikasi sosial mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah suatu proses pengelompokan individu atau kelompok berdasarkan faktor-faktor tertentu, seperti kekayaan, pendidikan, pekerjaan, dan lainnya. Pada dasarnya, stratifikasi sosial menciptakan hierarki yang mengatur distribusi sumber daya dan hak istimewa dalam masyarakat.

Hal ini berkontribusi pada terbentuknya kelas sosial yang memiliki tingkat akses dan keuntungan yang berbeda-beda.

Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Ahli

Berbagai ahli telah memberikan pandangan mereka tentang pengertian stratifikasi sosial. Menurut Karl Marx, stratifikasi sosial terbentuk akibat perbedaan kepemilikan alat produksi.

Sementara Max Weber mengemukakan bahwa stratifikasi sosial tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi juga faktor politik dan budaya.

Berikut beberapa pandangan dari para ahli:

  • Pandangan Max WeberMax Weber mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai pembagian individu-individu dalam suatu sistem sosial ke dalam lapisan-lapisan hierarkis. Ini ditentukan oleh dimensi kekuasaan, hak istimewa, dan prestise. Singkatnya, individu yang memiliki kekuasaan juga memiliki hak istimewa dan prestise.
  • Pandangan Bruce J. CohenMenurut Bruce J. Cohen, stratifikasi sosial adalah penempatan individu berdasarkan kualitas yang mereka miliki. Ini dapat ditentukan oleh budaya tempat individu tersebut tinggal, dan menempatkannya dalam kelas sosial yang sesuai.
  • Pandangan HenslinHenslin menggambarkan stratifikasi sosial sebagai suatu sistem pembagian kelompok manusia menjadi lapisan-lapisan berdasarkan kekuasaan, kepemilikan, dan prestise relatif mereka.
  • Pandangan Dr. Robert M.ZDr. Robert M.Z mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan individu dalam suatu sistem sosial ke dalam hierarki, tergantung pada aspek kekuasaan, hak istimewa, dan prestise.
  • Pandangan Intan Ratna IrawatiIntan Ratna Irawati mengartikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan kedudukan sosial individu dalam masyarakat. Pengelompokan berdasarkan faktor sosial, budaya, ekonomi, atau politik dapat membentuk kelas-kelas pada tingkat tertentu. Perbedaan dalam ekonomi, kekayaan, status sosial, pekerjaan, kekuasaan, dan lainnya adalah manifestasi dari perbedaan ini.
  • Pandangan Pitirim SorokinPitirim Sorokin dalam bukunya “Social Stratification” (1959) menyatakan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan populasi atau masyarakat ke dalam kelas-kelas hierarkis. Sistem kelas sosial adalah ciri umum dalam masyarakat teratur.
  • Pandangan Astrid S. SusantoAstrid S. Susanto berpendapat bahwa konsep stratifikasi sosial adalah hasil dari hubungan yang terstruktur antara individu-individu. Situasi ini menentukan hubungan secara vertikal atau horizontal dengan individu lain.
  • Pandangan Dr. HendropuspitoDr. Hendropuspito menjelaskan bahwa konsep stratifikasi sosial adalah tatanan kelas sosial secara vertikal, yang mencerminkan perbedaan tinggi dan rendah dalam masyarakat.

8 Dasar Pembentukan Stratifikasi Sosial

1. Kekayaan

Kekayaan atau harta benda sering kali menjadi faktor utama dalam stratifikasi sosial. Individu atau kelompok yang memiliki aset lebih besar cenderung memiliki akses lebih baik terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan kesempatan ekonomi. Ini menciptakan kesenjangan sosial yang signifikan antara kelompok yang kaya dan yang kurang mampu.

2. Kekuasaan

Faktor kekuasaan juga memainkan peran penting dalam stratifikasi sosial. Mereka yang memiliki posisi penting dalam pemerintahan, perusahaan besar, atau institusi lainnya memiliki pengaruh yang besar terhadap pengambilan keputusan dan pembagian sumber daya. Ketidaksetaraan kekuasaan dapat mengakibatkan eksploitasi dan ketidakadilan dalam masyarakat.

3. Kehormatan

Kehormatan atau status sosial diberikan kepada individu berdasarkan pengakuan masyarakat terhadap prestasi atau kontribusi mereka. Orang-orang dengan status yang tinggi sering kali dihormati dan dianggap berkontribusi secara signifikan pada masyarakat. Namun, status sosial juga dapat menjadi faktor pembatas bagi individu yang berasal dari latar belakang yang kurang dihormati.

4. Keturunan

Faktor keturunan atau garis keturunan juga dapat mempengaruhi stratifikasi sosial. Di beberapa budaya, individu yang lahir dalam keluarga terpandang memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya dan hak istimewa. Ini dapat mengakibatkan pembagian yang tidak adil dalam masyarakat.

5. Pendidikan

Pendidikan memiliki peran besar dalam menentukan posisi sosial seseorang. Individu dengan pendidikan tinggi cenderung memiliki kesempatan kerja yang lebih baik dan penghasilan yang lebih tinggi. Pendidikan juga membuka pintu bagi mobilitas sosial, di mana seseorang dapat naik ke lapisan sosial yang lebih tinggi melalui usaha dan prestasi pribadi.

6. Status Sosial

Status sosial merujuk pada posisi atau peran yang dimiliki seseorang dalam masyarakat. Pekerjaan atau profesi yang dijalankan dapat memberikan status tertentu, seperti dokter, guru, atau pengusaha. Status sosial dapat memengaruhi gaya hidup, penghargaan, dan akses terhadap sumber daya.

7. Gaya Hidup

Gaya hidup mencerminkan pilihan dan preferensi individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Orang-orang dengan gaya hidup yang lebih mewah cenderung memiliki akses terhadap barang-barang dan layanan berkualitas tinggi. Gaya hidup juga dapat menciptakan pemisahan sosial antara kelompok yang berbeda.

8. Lingkungan

Lingkungan tempat seseorang tinggal juga dapat berperan dalam stratifikasi sosial. Lokasi geografis dapat mempengaruhi akses terhadap fasilitas umum, pekerjaan, dan peluang ekonomi. Individu yang tinggal di daerah perkotaan mungkin memiliki akses yang lebih baik daripada mereka yang tinggal di daerah pedesaan.

Penutup

Pengertian dan dasar pembentukan stratifikasi sosial melibatkan berbagai faktor yang saling berhubungan dan berdampak pada kehidupan masyarakat. Kekayaan, kekuasaan, kehormatan, keturunan, pendidikan, status sosial, gaya hidup, dan lingkungan semuanya berkontribusi dalam membentuk hierarki dan perbedaan dalam masyarakat. Memahami fenomena ini adalah langkah pertama dalam mengatasi ketidaksetaraan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan.