Pengertian Present Perfect Tense, Rumus dan Contohnya

Kali ini admin mengajak teman-teman untuk membahas tentang salah satu tenses yang sering bikin bingung saat belajar bahasa Inggris, yaitu Present Perfect Tense. Meskipun mungkin terdengar ribet, tapi sebenarnya tenses ini nggak serumit itu kok.

Dengan pemahaman yang tepat, kamu bakal lebih percaya diri saat menggunakannya dalam percakapan maupun tulisan. Present Perfect Tense itu penting banget, lho, terutama untuk menyampaikan kejadian yang sudah terjadi di masa lalu tapi masih punya efek atau hubungan dengan kondisi sekarang.

Yuk, kita kupas tuntas satu per satu, biar kamu nggak pusing lagi.

Apa Itu Present Perfect Tense?

Jadi, Present Perfect Tense adalah bentuk kata kerja yang digunakan untuk menunjukan aksi yang sudah selesai di masa lalu tapi masih relevan atau ada dampaknya sampai sekarang. Contohnya, kalau kamu bilang, “I have eaten”, artinya kamu udah makan, tapi efeknya mungkin kamu masih kenyang sekarang.

Biasanya, tenses ini sering dipakai untuk menyampaikan pengalaman, aksi yang baru saja selesai, atau hal-hal yang masih berlanjut hingga saat ini. Misalnya, kamu mau cerita tentang pengalaman kamu selama ini, kayak “I have visited Paris” (Aku sudah pernah ke Paris).

Pengalaman itu mungkin udah terjadi lama, tapi karena masih relevan atau penting buat disampaikan sekarang, kita pakai Present Perfect Tense.

Perbedaan Simple Past dan Present Perfect

Nah, salah satu hal yang bikin banyak orang bingung adalah bedanya Simple Past Tense sama Present Perfect Tense. Yuk, kita lurusin biar kamu nggak salah kaprah lagi.

1. Simple Past Tense

Dipakai untuk nunjukin kejadian yang udah terjadi di masa lalu dan selesai di masa lalu juga. Nggak ada kaitannya dengan kondisi sekarang. Contoh: “I visited Bali last year.” (Aku mengunjungi Bali tahun lalu).

Sdah selesai, udah lewat, nggak ada hubungan lagi sama sekarang.

2. Present Perfect Tense

Di sisi lain, meskipun kejadian itu udah terjadi di masa lalu, masih ada kaitannya dengan sekarang. Contoh: “I have visited Bali.” (Aku sudah pernah mengunjungi Bali).

Mungkin kamu udah lama ke Bali, tapi karena ada dampaknya sampai sekarang (misalnya, kamu bisa cerita soal pengalamannya), kita pakai Present Perfect.

Jadi, bisa dibilang, Simple Past itu lebih fokus sama waktu di masa lalu, sementara Present Perfect lebih fokus pada hasil atau dampaknya di masa kini.

Rumus Present Perfect Tense dan Pola Kalimatnya

Sekarang kita masuk ke bagian rumusnya. Biar lebih gampang dipahami, Present Perfect Tense ini terbagi jadi dua jenis kalimat, yaitu kalimat verbal dan kalimat nominal.

1. Kalimat Verbal (Verbal Sentences) Present Perfect Tense

Kalimat verbal dalam Present Perfect Tense adalah kalimat yang mengandung kata kerja atau aksi. Nah, dalam kalimat ini, kita pakai past participle (verb-3) setelah subjek, dan tentunya harus ada auxiliary verb berupa have atau has.

  • Has dipakai buat subjek tunggal seperti he, she, it, atau nama orang yang cuma satu.
  • Have dipakai buat subjek jamak seperti we, they, atau subjek lainnya seperti I dan you.

Contoh nih, kalau subjeknya he (dia laki-laki), maka kita bilang “He has finished his homework” (Dia sudah menyelesaikan PR-nya). Sedangkan kalau subjeknya we (kami), kalimatnya jadi “We have finished our homework” (Kami sudah menyelesaikan PR kami).

Nah di Present Perfect Tense, kalimat bisa dibagi jadi tiga pola, yaitu kalimat positif, negatif, dan kalimat tanya. Cekidot!

  • Pola Kalimat Positif
    Rumus: S + have/has + past participle (V3)
    Contoh: “She has finished her homework.” (Dia sudah menyelesaikan PR-nya).
  • Pola Kalimat Negatif
    Rumus: S + have/has + not + past participle (V3)
    Contoh: “They have not seen the movie.” (Mereka belum menonton filmnya).
  • Pola Kalimat Tanya
    Rumus: Have/has + S + past participle (V3)?
    Contoh: “Have you visited the museum?” (Apakah kamu sudah mengunjungi museum?).

Dengan pola ini, kamu udah bisa bikin berbagai kalimat dalam Present Perfect Tense, baik itu untuk menyatakan sesuatu yang sudah terjadi, belum terjadi, atau buat nanya sesuatu.

2. Kalimat Nominal (Nominal Sentences) Present Perfect Tense

Selain kalimat verbal, ada juga kalimat nominal dalam Present Perfect Tense. Kalimat nominal ini nggak mengandung kata kerja aksi, tapi lebih sering menggunakan kata benda, kata sifat, atau kata keterangan.

Nah, dalam kalimat nominal, kita pakai rumus have/has + been. Bedanya sama kalimat verbal adalah di sini nggak ada kata kerja aksi, tapi tetap pakai been sebagai pengganti kata kerja.

Contohnya, kalau kamu mau bilang “Aku sudah menjadi guru selama lima tahun”, dalam Present Perfect Tense, kalimatnya jadi “I have been a teacher for five years” (Aku sudah menjadi guru selama lima tahun). Gampang, kan?

Sama seperti kalimat verbal, kalimat nominal juga punya pola positif, negatif, dan tanya. Yuk, simak contoh-contohnya:

  • Pola Kalimat Positif
    Rumus: S + has/have + been + O
    Contoh: “He has been a teacher for five years.” (Dia sudah menjadi guru selama lima tahun).
  • Pola Kalimat Negatif
    Rumus: S + has/have + not + been + O
    Contoh: “They have not been at home.” (Mereka belum berada di rumah).
  • Pola Kalimat Tanya
    Rumus: Has/have + S + been + O?
    Contoh: “Have they been happy?” (Apakah mereka sudah bahagia?).

Question Words dalam Present Perfect Tense

Setelah kita membahas soal struktur dan pola kalimat Present Perfect Tense, sekarang kita masuk ke question words alias kata tanya. Kamu pasti sering denger kata-kata kayak what (apa), where (di mana), when (kapan), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana), kan?

Nah, dalam Present Perfect Tense, kata-kata tanya ini juga punya pola tertentu yang perlu kamu perhatiin biar nggak salah paham. Yuk, kita bahas satu per satu cara menggunakan question words dalam Present Perfect Tense.

Kalau kita memakai question words seperti what, where, when, why atau how, rumusnya adalah:

QW (what/where/when/why/how) + have/has + S + past participle (V3) + O

Contohnya nih:

  • What have you done? (Apa yang sudah kamu lakukan?).
  • Where has he gone? (Ke mana dia pergi?).
  • Why have they left? (Kenapa mereka sudah pergi?).
  • How have you finished it so quickly? (Bagaimana kamu menyelesaikannya dengan begitu cepat?).

Untuk kata tanya who, rumusnya sedikit berbeda nih, karena who biasanya langsung diikuti oleh kata kerja tanpa subjek. Jadi rumusnya adalah:

Who + have/has + past participle (V3) + O

Contoh:

  • Who has eaten my sandwich? (Siapa yang sudah makan sandwich-ku?)
  • Who have you called? (Siapa yang sudah kamu telepon?)

Mudah kan, dengan memahami pola-pola ini, kamu udah bisa tanya-tanya pakai Present Perfect Tense tanpa harus takut salah lagi.

Present Perfect Tense dalam Bentuk Pasif

Sekarang kita lanjut ke Present Perfect Tense dalam bentuk pasif. Kalau kamu udah ngerti dasar Present Perfect Tense, maka bentuk pasifnya juga nggak bakal susah.

Coba bayangin, kalau bentuk aktif itu subjeknya yang melakukan aksi, dalam bentuk pasif, aksinya dilakukan kepada subjeknya. Intinya, fokusnya lebih ke siapa yang ‘menerima’ aksi daripada siapa yang melakukan aksi.

Untuk membuat Present Perfect dalam bentuk pasif, kita pakai rumus:

S + have/has + been + past participle (V3)

Jadi, yang perlu kamu tambahin di sini adalah been sebelum kata kerja bentuk ketiga (past participle).

Contohnya:

  • The project has been completed by the team (Proyek itu sudah diselesaikan oleh tim).
  • The letter has been sent (Suratnya sudah dikirim).

Kalimat-kalimat ini fokus pada tindakan yang sudah selesai, tapi subjeknya adalah objek dari tindakan itu. Kalau mau fokus sama siapa yang melakukan aksinya, biasanya ditambah dengan by di akhir kalimat, kayak contoh pertama.

Contraction dalam Present Perfect Tense

Biar lebih santai dan natural, dalam percakapan sehari-hari, kita sering banget pakai bentuk singkat atau contraction dari Present Perfect Tense. Dengan contraction, kata-kata dalam kalimat jadi lebih ringkas dan terdengar lebih alami.

Berikut beberapa contoh contraction yang sering dipakai dalam Present Perfect Tense, baik untuk bentuk positif maupun negatif.

Contraction pada Bentuk Positif

  • I have jadi I’ve
    Contoh:
    I’ve finished my homework (Aku sudah menyelesaikan PR-ku).
  • You have jadi You’ve
    Contoh:
    You’ve been a great help (Kamu sudah sangat membantu).
  • We have jadi We’ve
    Contoh:
    We’ve visited that museum (Kami sudah mengunjungi museum itu).
  • They have jadi They’ve
    Contoh:
    They’ve left the party (Mereka sudah meninggalkan pesta).
  • He has jadi He’s
    Contoh:
    He’s gone home (Dia sudah pulang ke rumah).
  • She has jadi She’s
    Contoh:
    She’s finished her meal (Dia sudah menyelesaikan makanannya).
  • It has jadi It’s
    Contoh:
    It’s been a long day (Hari ini sudah menjadi hari yang panjang).

Contraction pada Bentuk Negatif

Kalau kalimatnya negatif, kita tinggal tambahin not setelah have atau has, dan contraction-nya juga ada untuk mempersingkat kalimat. Contohnya:

  • I have not jadi I haven’t
    Contoh:
    I haven’t seen that movie (Aku belum melihat film itu).
  • You have not jadi You haven’t
    Contoh:
    You haven’t finished your assignment (Kamu belum menyelesaikan tugasmu).
  • We have not jadi We haven’t
    Contoh:
    We haven’t met before (Kita belum pernah bertemu sebelumnya).
  • They have not jadi They haven’t
    Contoh:
    They haven’t arrived yet (Mereka belum tiba).
  • He has not jadi He hasn’t
    Contoh:
    He hasn’t eaten dinner (Dia belum makan malam).
  • She has not jadi She hasn’t
    Contoh:
    She hasn’t been here today (Dia belum ada di sini hari ini).
  • It has not jadi It hasn’t
    Contoh:
    It hasn’t started raining yet (Hujannya belum mulai turun).

Dengan contraction ini, percakapan jadi lebih cepat dan simpel, apalagi dalam komunikasi sehari-hari yang nggak terlalu formal.

Keterangan Waktu dalam Present Perfect Tense

Dalam Present Perfect Tense, sering banget nih kita pakai keterangan waktu buat nunjukin kapan suatu kejadian terjadi, meskipun fokusnya lebih ke hasil atau dampaknya sekarang. Ada beberapa keterangan waktu yang umum digunakan, antara lain:

  1. Already (Sudah)
    Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang sudah terjadi sebelum saat ini.
    Contoh: I have already eaten (Aku sudah makan).
  2. Just (Baru saja)
    Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang baru saja terjadi.
    Contoh: She has just left (Dia baru saja pergi).
  3. Recently (Baru-baru ini)
    Menunjukkan sesuatu yang terjadi belum lama ini.
    Contoh: We have recently moved to a new house (Kami baru saja pindah ke rumah baru).
  4. Lately (Akhir-akhir ini)
    Biasanya digunakan untuk menggambarkan kejadian yang terjadi berulang-ulang dalam waktu dekat ini.
    Contoh: He has been working a lot lately (Dia sudah bekerja banyak akhir-akhir ini).
  5. Ever (Pernah)
    Menunjukkan sesuatu yang pernah terjadi pada suatu waktu di masa lalu.
    Contoh: Have you ever visited Paris? (Apakah kamu pernah mengunjungi Paris?).
  6. Never (Tidak pernah)
    Kebalikan dari ever, ini menunjukkan sesuatu yang belum pernah terjadi sama sekali.
    Contoh: I have never seen that movie (Aku belum pernah melihat film itu).
  7. Yet (Belum)
    Biasanya digunakan dalam kalimat negatif atau pertanyaan, menunjukkan sesuatu yang diharapkan terjadi tapi belum terjadi.
    Contoh: They haven’t arrived yet (Mereka belum tiba).
  8. For (Selama)
    Digunakan untuk menunjukkan durasi waktu dari suatu kejadian.
    Contoh: I have known her for five years (Aku sudah mengenalnya selama lima tahun).
  9. Since (Sejak)
    Digunakan untuk menunjukkan kapan suatu kejadian dimulai.
    Contoh: We have lived here since 2010 (Kami sudah tinggal di sini sejak 2010).

Contoh Present Perfect Tense

Penutup

Dengan memahami Present Perfect Tense, kamu akan lebih mudah dalam mengungkapkan kejadian di masa lalu yang masih memiliki relevansi dengan masa sekarang. Tenses ini sering digunakan dalam berbagai situasi, mulai dari percakapan sehari-hari hingga penulisan formal.

Jangan lupa untuk selalu memperhatikan pola kalimat dan keterangan waktu yang tepat dalam penggunaannya.