Proses Pembelahan Sel Mitosis

Kali ini admin mengajak teman-teman untuk membahas salah satu proses yang penting banget buat semua makhluk hidup, yaitu proses pembelahan mitosis. Mungkin kamu pernah dengar istilah ini di pelajaran biologi dulu, tapi mungkin sudah lupa ya.

Atau mungkin kamu sedang mempelajarinya sekarang dari tugas sekolah? Jadi, kalau kamu pernah penasaran gimana caranya sel-sel di tubuh kita bisa terus memperbarui diri atau bahkan menyembuhkan luka, jawabannya ada di siniā€”di mitosis ini.

Mungkin bagi sebagian dari kamu istilah ini terdengar asing atau sedikit rumit, tapi tenang aja, karena admin akan menjelaskannya untuk teman-teman semua.

Pengertian Mitosis

Jadi, apa sih sebenarnya mitosis itu? Singkatnya, mitosis adalah proses pembelahan sel yang terjadi di dalam tubuh kita, dan hasilnya adalah dua sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama persis dengan sel induknya.

Nah, yang keren dari mitosis ini adalah prosesnya cuma bisa terjadi di sel eukariotik, yaitu sel yang punya inti sejati dan berstruktur lebih kompleks. Sel-sel ini adalah sel-sel yang ada di hampir semua makhluk hidup, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan.

Sebaliknya, sel prokariotik seperti yang ada pada bakteri, nggak bisa melakukan mitosis, loh! Makanya, pembelahan sel yang terjadi di bakteri biasanya punya mekanisme yang berbeda.

Ciri-Ciri Pembelahan Mitosis

Nah, kalau kita ngomongin ciri-ciri dari proses mitosis, ada beberapa hal yang perlu kamu tahu nih..

1. Terjadi di sel-sel tubuh (somatis)

Pembelahan mitosis ini terjadi di sel-sel somatik atau yang sering kita sebut sel tubuh. Contohnya nih, kalau ada luka di kulit, proses penyembuhan luka itu juga karena adanya pembelahan mitosis.

Kulit yang baru terbentuk, itu adalah hasil dari mitosis sel-sel kulit yang rusak.

2. Menghasilkan dua sel anak yang identik

Hasil dari pembelahan mitosis ini adalah dua sel anak yang identik dengan sel induknya. Artinya, setiap sel anak yang dihasilkan punya informasi genetik yang sama persis dengan sel induknya.

Jadi kalau sel induknya punya 46 kromosom, maka sel anaknya juga bakal punya jumlah yang sama, nggak lebih, nggak kurang.

3. Terdiri dari empat fase penting

Proses mitosis ini punya tahapan yang jelas banget. Ada empat fase utama yang perlu kamu tahu, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.

Masing-masing fase ini punya peran dan mekanisme yang unik, yang bakal kita bahas lebih detail di kesempatan lain. Tapi yang pasti, keempat fase ini sangat penting dalam memastikan pembagian kromosom berjalan dengan lancar.

4. Sel anak bisa membelah lagi

Salah satu hal keren dari mitosis adalah bahwa sel anak yang dihasilkan nggak cuma berhenti di situ aja, mereka masih punya kemampuan untuk membelah lagi di masa depan. Jadi, proses regenerasi tubuh kita bisa terus berlangsung berkat mitosis ini.

Misalnya, kulit kita selalu terbarui, atau rambut yang terus tumbuh, itu semua karena sel-sel tersebut terus melakukan pembelahan.

5. Terjadi pada berbagai tahap kehidupan

Mitosis bisa terjadi di berbagai tahap usia, mulai dari usia muda, dewasa, hingga tua. Jadi, sepanjang hidup kita, mitosis terus berlangsung di tubuh kita. Saat kita masih anak-anak, mitosis membantu kita tumbuh.

Saat kita dewasa, mitosis tetap berjalan untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Dan saat kita menua, meskipun regenerasinya mungkin nggak secepat saat muda, tapi proses mitosis tetap berjalan untuk menjaga fungsi tubuh kita.

Proses Pembelahan Mitosis

1. Interfase

Bayangin kamu lagi siap-siap buat sebuah acara besar nih. Kamu perlu energi, alat-alat yang lengkap, dan tentu aja, persiapan mental yang matang. Nah, di sinilah interfase berperan.

Tahap di mana sel kita melakukan persiapan buat pembelahan. Tapi jangan salah, meskipun tahap ini terkesan ‘awal’ banget, interfase justru memakan waktu paling lama dibandingkan fase-fase lainnya dalam proses mitosis.

Selama proses interfase, sel kita sibuk banget nih. Ada nukleus (inti sel) dan nukleolus (anak inti) yang jelas terlihat, tapi kalau kamu cari kromosomnya, mereka belum muncul.

Kenapa? Karena masih dalam bentuk kromatin, yaitu benang-benang halus yang tersusun dari DNA, RNA dan protein. Jadi, sementara di fase ini sel tampaknya ‘diam’, sebenarnya mereka lagi sibuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Selama interfase ini juga, ada organel penting bernama sentrosom yang berada di luar inti sel. Fungsinya adalah memastikan jumlah kromosom tetap stabil antara sel induk dan sel anak setelah pembelahan nanti.

Kalau pada sel hewan, sentrosom ini punya pasangan sentriol, dua benda kecil berbentuk silinder yang super penting. Kayak tandu yang bakal memandu pembagian kromosom.

Interfase sendiri punya tiga bagian besar:

  • Fase G1 (gap pertama):
    Di fase ini, sel mulai berkembang dengan memproduksi sitoplasma dan organel penting lainnya. Jadi bisa dibilang, ini fase ‘pertumbuhan’.
  • Fase S (sintesis):
    Nah, di sini terjadi replikasi DNA. Materi genetik yang ada bakal digandakan supaya nanti bisa diturunkan ke sel anak.
  • Fase G2 (gap kedua):
    Setelah DNA berhasil digandakan, di fase ini sel mulai meningkatkan produksi protein dan siap buat masuk ke fase pembelahan. Semuanya sudah matang, tinggal eksekusi aja!

2. Profase

Setelah persiapan matang di interfase, kita masuk ke tahap profase, yang merupakan awal dari proses pembelahan sel. Di tahap ini, sentrosom mengalami replikasi. Artinya, sekarang sel punya dua sentrosom yang akan bergerak ke kutub-kutub sel yang berlawanan.

Bayangin aja kayak dua kutub magnet yang saling menjauh. Di saat yang bersamaan, mikrotubulus atau serat protein panjang mulai terbentuk di antara dua sentrosom tadi.

Serat-serat ini nantinya akan membentuk benang-benang spindel, yang bertanggung jawab menarik kromosom selama pembelahan.

Lalu, benang-benang kromatin yang tadinya terlihat tipis mulai menebal dan berubah menjadi kromosom. Setiap kromosom terdiri dari dua kromatid identik yang terikat pada sentromer.

Kromosom ini seperti blueprint yang bakal diwariskan ke sel anak nantinya. Di akhir fase ini, nukleolus dan membran inti sel mulai hilang, dan spindel yang tadi terbentuk mulai siap bekerja.

3. Metafase

Metafase adalah fase di mana kromosom bergerak ke bagian tengah sel, atau yang sering disebut dengan bidang ekuator. Di sini, setiap kromatid yang terikat pada sentromer dihubungkan oleh benang-benang spindel yang berasal dari sentrosom.

Posisi kromosom yang berbaris rapi di tengah ini sangat penting karena memastikan pembagian kromosom nanti bisa dilakukan secara akurat. Di tahap ini juga, ilmuwan bisa menghitung jumlah kromosom dengan jelas, karena semuanya berada di satu garis tengah yang mudah diamati.

4. Anafase

Di fase anafase, Kromatid yang sebelumnya terikat di sentromer mulai terpisah satu sama lain dan ditarik oleh benang-benang spindel menuju kutub yang berlawanan. Ini kayak dua tim yang beradu tarik tambang, tapi bedanya, hasilnya adalah pembagian kromosom baru yang merata di kedua sisi sel.

Setiap kutub akan mendapatkan jumlah kromosom yang sama, dan di akhir anafase, sitokinesis atau pembelahan sitoplasma mulai terjadi. Inilah tahap di mana sel benar-benar mulai membelah diri.

5. Telofase

Pada fase ini, kromosom yang sudah sampai di kutub mulai berubah kembali menjadi benang-benang kromatin. Benang spindel yang tadi menarik kromosom juga mulai menghilang, dan membran inti kembali terbentuk, memisahkan dua kumpulan kromosom yang ada di masing-masing kutub.

Terakhir, sitokinesis selesai, dan dua sel anak yang identik dengan induknya resmi terbentuk. Sel-sel ini memiliki jumlah kromosom diploid yang sama, dan siap untuk melakukan fungsi-fungsi baru atau bahkan membelah lagi di kemudian hari.

Penutup

Nah, itu dia penjelasan singkat tapi cukup mendalam tentang pengertian dan ciri-ciri mitosis. Ternyata proses yang kelihatannya kompleks ini punya peran yang sangat penting di dalam tubuh kita, ya.

Dengan memahami mitosis, kita jadi lebih menghargai betapa hebatnya sistem di dalam tubuh kita yang terus bekerja tanpa henti buat memastikan kita tetap sehat dan berfungsi dengan baik.