Procedure text sebenarnya sering banget kita temui di kehidupan sehari-hari lho! Bayangin deh, setiap kali kamu nemu resep masakan di buku resep atau petunjuk penggunaan barang elektronik, itu semua bisa disebut procedure text.
Teks ini ada buat ngebantu kamu memahami langkah-langkah tertentu supaya bisa mencapai hasil yang diinginkan. Mau masak kue, bikin kerajinan tangan, atau mungkin nyetel mesin cuci baru, semuanya butuh prosedur kan?
Jadi, bisa dibilang procedure text ini layaknya instruksi manual yang ngasih tahu kita gimana caranya supaya semuanya berjalan lancar. Sampai disini sudah sedikit tahu gambarannya kan?
Dan untuk lebih jelasnya lagi, simak terus apa yang admin sampaikan dibawah ya..
Pengertian Procedure Text
Jadi apa sih Procedure Text itu? Sederhananya, procedure text adalah teks yang dibuat untuk memberikan instruksi, arahan, atau panduan buat pembaca mengenai cara melakukan sesuatu secara sistematis dan runtut.
Tujuan utamanya adalah supaya orang yang baca bisa ngikutin langkah-langkah yang dijelasin dan akhirnya bisa melakukan atau menghasilkan sesuatu dengan benar.
Contohnya, misalnya kamu lagi pengen tahu cara bikin pancake. Kamu butuh instruksi yang jelas dong, biar pancake kamu nggak gosong atau bantat? Di sinilah procedure text membantu banget.
Biasanya, procedure text diawali dengan penjelasan singkat tentang apa yang mau kamu buat atau lakukan (misalnya: “How to make Seblak”), terus dilanjutkan dengan bahan-bahan yang kamu butuhin, dan akhirnya ada langkah-langkah yang harus kamu ikuti.
Teks ini penting banget karena dia ngasih kamu gambaran yang jelas tentang apa aja yang kamu perlukan dan apa yang harus kamu lakukan step by step. Nggak usah bingung atau khawatir bakal salah langkah, karena semuanya udah dijelasin secara urut dan detail.
Tujuan Procedure Text
Jadi, tujuan utama dari procedure text ini adalah untuk menjelaskan bagaimana sesuatu dibuat, dilakukan, atau digunakan melalui serangkaian langkah yang berurutan. Jadi, teks ini membantu kita supaya nggak salah langkah atau bingung pas mau melakukan sesuatu.
Contoh sederhananya, kalau kamu baru beli gadget baru, pasti di dalam kemasannya ada buku manual, kan? Nah, buku manual itu adalah bentuk lain dari procedure text.
Fungsinya biar kamu nggak kebingungan pas mulai mengoperasikan gadget tersebut. Jadi kamu tinggal ikutin aja setiap instruksi yang ada di manual tersebut, dan voila! Kamu bisa menggunakan gadget dengan benar tanpa harus coba-coba sendiri yang bisa bikin error.
Procedure text juga banyak ditemuin di berbagai bidang. Misalnya, resep masakan, tutorial DIY (do it yourself) yang biasa kamu temui di reels, instruksi eksperimen di laboratorium, sampai aturan main sebuah game.
Pokoknya, apapun yang butuh langkah-langkah jelas, procedure text akan jadi panduan yang membantu kamu step by step.
Struktur Procedure Text
Procedure text memiliki struktur yang jelas dan terorganisir dengan baik, agar pembaca tidak bingung dan bisa langsung paham. Nah berikut struktur dari procedure text..
1. Goal (Tujuan)
Bagian goal ini biasanya ada di bagian awal teks, dan fungsinya adalah untuk menjelaskan maksud atau tujuan dari instruksi yang akan diberikan. Sederhananya, bagian ini ngasih tahu pembaca tentang apa yang bakal mereka buat atau lakukan.
Misalnya, “How to Make Fresh Orange Juice” atau “Printer Operating Guide”. Dengan adanya goal ini, pembaca langsung tahu apa yang akan mereka pelajari dari teks tersebut.
Tanpa adanya goal, kita bakal kebingungan tentang apa yang mau kita lakukan. Bayangin deh, kalau kamu baca instruksi tanpa tahu hasil akhirnya mau kayak gimana, pasti bakal ngerasa bingung, kan?
2. Materials (Bahan dan Alat)
Setelah tahu tujuannya, kita lanjut ke bagian materials. Di sini, semua bahan atau alat yang dibutuhkan untuk melakukan prosedur dijelaskan dengan detail.
Misalnya, kalau kamu lagi bikin kue, pasti kamu butuh bahan-bahan seperti tepung, gula, telur, mentega, dan sebagainya. Di bagian ini, semua bahan tersebut akan disebutkan satu per satu.
Kenapa penting? Karena kamu nggak mau dong lagi asik-asik bikin adonan, terus tiba-tiba sadar kalau ada bahan yang belum disiapin?
Nah, materials ini fungsinya untuk memastikan semuanya siap sebelum kamu mulai. Jadi, kamu nggak perlu bolak-balik nyari bahan yang kurang di tengah-tengah proses.
3. Steps (Langkah-langkah)
Bagian paling inti dari procedure text adalah steps atau langkah-langkah. Di sini, setiap tahapan dalam proses dijelaskan dengan sangat detail dan berurutan.
Misalnya, kalau kamu lagi bikin pancake, langkah pertama mungkin adalah “Mix flour and sugar in a large bowl”. Lalu langkah kedua bisa berupa “Add eggs and milk, then stir until well blended”.
Yang perlu diingat, di bagian steps ini, semua harus dijelaskan secara kronologis, jadi pembaca bisa mengikuti langkah demi langkah tanpa ada yang terlewat.
Kaidah Kebahasaan Procedure Text
Kita mulai dari kaidah kebahasaan alias aturan-aturan bahasa yang dipakai dalam procedure text. Sama seperti jenis teks lainnya, procedure text juga punya aturan baku dalam hal pemakaian bahasa.
Kenapa penting? Karena aturan-aturan ini bikin teksnya jadi lebih efektif, mudah dipahami, dan jelas saat dibaca. Ada beberapa kaidah kebahasaan utama dalam Procedure Text yang harus kamu tahu, diantaranya
1. Simple Present Tense
Pertama, procedure text selalu menggunakan Simple Present Tense. Kenapa? Karena teks ini memberikan instruksi atau perintah yang sifatnya umum, dan biasanya langkah-langkah tersebut berlaku setiap saat alias nggak terikat waktu.
Jadi, misalnya kamu lagi kasih tahu cara bikin pancake hari ini atau besok, langkah-langkahnya tetap sama.
Contoh kalimatnya bisa seperti ini:
- “Mix flour and sugar”
- “Add egg and milk”
Semua kalimat dalam bentuk present tense karena prosedurnya bisa diterapkan kapan saja.
2. Imperative Sentences (Kalimat Perintah)
Yang kedua adalah penggunaan imperative sentences atau kalimat perintah. Jadi, dalam procedure text, kamu bakal sering banget ketemu dengan kalimat perintah yang biasanya dimulai dengan kata kerja bentuk dasar (verb 1).
Kalimat perintah ini langsung menuju ke tindakan yang harus dilakukan, tanpa perlu subjek di awal kalimat, misalnya..
- “Preheat the oven”
- “Cut vegetables according to taste”
Lihat kan? Langsung aja to the point tanpa ada embel-embel subjek. Gaya bahasa seperti ini bikin instruksi jadi lebih singkat dan jelas, jadi pembaca nggak akan bingung harus ngapain.
3. Connectives (Kata Penghubung)
Connectives atau kata penghubung berfungsi untuk menjaga alur instruksi tetap runtut dan mudah diikuti. Dengan connectives, langkah-langkah dalam procedure text jadi tersusun rapi dan pembaca bisa mengikuti instruksinya tanpa kebingungan.
Contoh kata penghubung yang sering dipakai..
- “Setelah itu” (untuk menunjukkan urutan)
- “Lalu” atau “kemudian” (buat menghubungkan langkah-langkah)
- “Selanjutnya” (biar alurnya nggak terputus)
Jadi, connectives ini bikin teks lebih smooth dan logis dari satu langkah ke langkah berikutnya.
4. Adverb (Kata Keterangan)
Adverb atau kata keterangan adalah bagian untuk menjelaskan bagaimana cara melakukan sebuah langkah atau berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Ada dua jenis adverb yang sering digunakan, yaitu..
- Adverb of time:
kata keterangan waktu, misalnya “for 10 minutes”, “until cooked” atau “soon after that”. - Adverb of manner:
keterangan cara, seperti “slowly”, “carefully” atau “evenly”.
Kata keterangan ini bikin instruksi jadi lebih spesifik dan terarah, jadi pembaca nggak akan salah interpretasi.
Jenis-Jenis Procedure Text
Karena procedure text nggak cuma soal resep makanan atau panduan peralatan elektronik. Ada beberapa tipe yang biasa kita temui, dan berikut ini adalah dua jenis utama yang sering digunakan..
1. Procedure Text yang Menjelaskan Cara Mengoperasikan atau Menggunakan Sesuatu
Jenis pertama ini sering banget kita temui di buku manual atau petunjuk penggunaan. Tujuannya adalah untuk ngasih instruksi tentang cara mengoperasikan atau menggunakan suatu alat atau perangkat.
Contohnya aja kayak panduan buat nyalain mesin kopi, cara setting kamera, atau instruksi buat mengoperasikan aplikasi di smartphone kamu.
Biasanya, procedure text jenis ini bakal menjelaskan dari awal banget, misalnya mulai dari cara nyalain perangkatnya, sampai step by step buat gunain fiturnya. Yang pasti, teks ini harus sangat detail biar nggak ada langkah yang terlewat.
Contohnya..
- “Press the power button for 3 seconds”
- “Slide the screen to the right to open the settings menu”
2. Procedure Text yang Memberikan Instruksi dalam Melakukan Kegiatan Tertentu
Jenis kedua ini lebih umum lagi, karena nggak terbatas pada perangkat atau alat. Misalnya, teks yang menjelaskan cara melakukan eksperimen di laboratorium, instruksi permainan olahraga, atau bahkan cara bikin kerajinan tangan.
Teks ini menjelaskan langkah-langkah kegiatan secara rinci, supaya orang yang baca bisa ngikutin dengan benar dan mencapai hasil yang diinginkan.
Contohnya..
- “Prepare tools and materials such as paper, scissors, and glue”
- “Cut the paper according to the prepared pattern”
Jadi, apapun jenis procedure text yang kamu temui, intinya adalah ngasih tahu kamu langkah-langkah yang jelas dan terstruktur supaya kamu bisa ngelakuin sesuatu dengan benar dan tepat.
Contoh Procedure Text
Penutup
Mungkin sampai disini admin bisa menjelaskan tentang Procedure Text. Meskipun mungkin awalnya terdengar teknis, tapi begitu kamu paham konsepnya, semuanya jadi lebih mudah. procedure text ini ternyata sering banget kita temui dalam kehidupan sehari-hari, baik itu waktu masak, ngerakit barang, atau bahkan pas ngikutin tutorial DIY.
Intinya, procedure text ini memudahkan kita buat melakukan sesuatu secara runtut dan tepat.