Materi Bahasa Indonesia Kelas 7: Pola Pengembangan, Jenis, dan Contoh Paragraf Narasi

Pada dasarnya, paragraf narasi adalah salah satu jenis paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian secara kronologis atau berurutan. Dalam penulisan paragraf narasi, penting bagi penulis untuk menggunakan pola pengembangan yang tepat agar pembaca dapat mengikuti alur cerita dengan mudah dan memahami isi dari paragraf tersebut.

Pada artikel ini, kita akan membahas tentang pola pengembangan, jenis, dan contoh paragraf narasi yang dapat membantu Anda dalam menulis dengan lebih baik.

Pola Pengembangan Paragraf Narasi

Pola pengembangan paragraf narasi yang umum digunakan adalah pola pengembangan kronologis atau berurutan. Pada pola ini, penulis menceritakan peristiwa atau kejadian secara berurutan, mulai dari awal hingga akhir.

Pola pengembangan kronologis sangat berguna dalam menggambarkan rangkaian peristiwa atau kejadian yang terjadi, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti alur cerita.

Selain pola pengembangan kronologis, terdapat pula pola pengembangan dengan unsur-unsur narasi seperti karakter, latar, konflik, dan resolusi. Pola pengembangan dengan unsur-unsur narasi ini dapat membantu penulis dalam mengembangkan karakter dan latar yang lebih mendalam, serta memberikan konflik dan resolusi yang lebih menarik untuk dibaca.

a. Paragraf Narasi Berdasarkan Jenis Kronologi

Dalam menulis paragraf narasi, terdapat jenis-jenis narasi yang dapat kita gunakan untuk mengembangkan cerita. Salah satu jenis narasi yang sering digunakan adalah narasi kronologis, yang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu paragraf narasi kronologis waktu dan paragraf narasi kronologis peristiwa.

Paragraf Narasi Kronologis Waktu

Paragraf narasi kronologis waktu menggambarkan urutan waktu dari suatu peristiwa atau kejadian. Paragraf ini biasanya dimulai dengan memperkenalkan waktu tertentu, seperti pagi, siang, sore, atau malam.

Kemudian, penulis menggambarkan peristiwa atau kejadian yang terjadi pada waktu tersebut secara berurutan, sehingga membentuk sebuah cerita yang terstruktur dan mudah dipahami.

Contohnya, “Pagi itu, saya bangun lebih awal dari biasanya. Setelah mandi dan sarapan, saya berangkat ke sekolah. Di perjalanan, saya bertemu dengan teman lama yang sudah lama tidak bertemu. Kami pun berbincang-bincang sejenak sebelum akhirnya saya melanjutkan perjalanan ke sekolah. Sesampainya di sekolah, saya teringat bahwa saya lupa membawa buku pelajaran untuk mata pelajaran yang akan diadakan hari itu.”

Paragraf Narasi Kronologis Peristiwa

Sementara itu, paragraf narasi kronologis peristiwa menggambarkan urutan peristiwa atau kejadian yang terjadi secara berurutan. Paragraf ini biasanya dimulai dengan memperkenalkan tokoh atau objek yang menjadi pusat cerita.

Kemudian, penulis menggambarkan peristiwa atau kejadian yang terjadi secara berurutan, sehingga membentuk sebuah cerita yang terstruktur dan mudah dipahami.

Contohnya, “Saat itu, saya sedang berada di taman bersama teman-teman saya. Kami sedang bermain bola ketika tiba-tiba bola itu masuk ke dalam kolam yang ada di taman. Tanpa pikir panjang, saya segera berlari ke kolam untuk mengambil bola tersebut. Namun, tiba-tiba saya terpeleset dan jatuh ke dalam kolam. Teman-teman saya pun panik dan berusaha menolong saya keluar dari kolam. Akhirnya, setelah beberapa usaha, saya berhasil keluar dari kolam dengan selamat.”

Dalam menulis paragraf narasi kronologis, baik yang berbasis waktu maupun peristiwa, perlu diperhatikan kejelasan dan kepadatan informasi yang disajikan. Selain itu, penulis juga perlu memperhatikan penggunaan gaya bahasa yang tepat dan menyenangkan bagi pembaca. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, kita dapat menghasilkan paragraf narasi yang baik dan menarik bagi pembaca.

b. Paragraf Narasi Berdasarkan Sumber Ide

Selain berdasarkan jenis kronologi, paragraf narasi juga dapat dibedakan berdasarkan sumber ide atau inspirasi yang digunakan. Ada dua jenis paragraf narasi berdasarkan sumber ide yaitu paragraf narasi ekspositoris dan paragraf narasi sugestif.

Paragraf Narasi Ekspositoris

Paragraf narasi ekspositoris adalah paragraf narasi yang sumber ide atau inspirasinya berasal dari pengalaman pribadi atau kejadian nyata yang dialami oleh penulis. Paragraf narasi ekspositoris ini sering digunakan oleh penulis untuk menceritakan kisah hidupnya atau pengalaman-pengalaman unik yang pernah dialaminya.

Sebagai contoh, seorang penulis dapat menceritakan tentang pengalamannya ketika bertemu dengan orang yang memiliki cerita hidup yang sangat inspiratif, atau menceritakan tentang perjalanan hidupnya yang penuh liku.

Paragraf Narasi Sugestif

Sedangkan paragraf narasi sugestif adalah paragraf narasi yang sumber ide atau inspirasinya berasal dari imajinasi penulis. Penulis biasanya menggunakan paragraf narasi sugestif untuk membuat cerita fiksi atau cerita yang tidak didasarkan pada kejadian nyata.

Paragraf narasi sugestif sering digunakan dalam novel, cerpen, atau karya sastra lainnya. Sebagai contoh, seorang penulis dapat membuat sebuah cerita fiksi tentang petualangan seorang arkeolog yang mencari harta karun di hutan belantara.

Kedua jenis paragraf narasi ini memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing. Paragraf narasi ekspositoris memiliki kelebihan dalam memberikan inspirasi dan motivasi kepada pembaca karena cerita yang disampaikan didasarkan pada pengalaman pribadi yang nyata. Sedangkan paragraf narasi sugestif memiliki kelebihan dalam memberikan hiburan dan fantasi kepada pembaca karena cerita yang disampaikan tidak terikat pada kenyataan dan bisa sangat kreatif.

Dalam menulis paragraf narasi, sebaiknya penulis dapat menggabungkan kedua jenis paragraf narasi ini agar dapat memberikan pengalaman membaca yang lebih bervariasi. Penggunaan paragraf narasi ekspositoris dan sugestif juga dapat meningkatkan keaslian cerita dan membuat pembaca lebih tertarik untuk membaca lebih lanjut.

Namun, sebaiknya penulis tetap mengutamakan keaslian dan kejujuran dalam menyampaikan cerita, serta memperhatikan kaidah-kaidah penulisan yang baik dan benar.

c. Paragraf Narasi Berdasarkan Fakta Kejadian

Paragraf narasi yang berdasarkan pada fakta kejadian biasanya digunakan untuk memberikan informasi tentang suatu peristiwa yang terjadi secara faktual dan obyektif. Pada jenis paragraf narasi ini, penulis tidak menggunakan sudut pandang atau pendapat pribadi, melainkan hanya memberikan keterangan yang berdasarkan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi.

Contoh paragraf narasi berdasarkan fakta kejadian adalah sebagai berikut:

“Pada suatu hari, sekitar pukul 11 siang, sebuah kebakaran terjadi di sebuah pabrik tekstil di pinggiran kota. Api dengan cepat menjalar dan membesar, memunculkan asap hitam yang tebal. Para pekerja pabrik yang panik berusaha menyelamatkan diri dengan berlarian keluar gedung. Sementara itu, petugas pemadam kebakaran datang dan berusaha memadamkan api dengan menggunakan air dan busa. Setelah beberapa jam berjuang, akhirnya api berhasil dipadamkan. Namun, kerugian yang ditimbulkan cukup besar, termasuk bangunan pabrik yang hancur dan banyak mesin dan peralatan yang rusak.”

Dalam contoh di atas, penulis hanya memberikan keterangan tentang apa yang terjadi pada suatu kejadian kebakaran di sebuah pabrik tekstil. Tidak ada pendapat atau sudut pandang pribadi yang disampaikan. Penulis hanya berusaha memberikan informasi secara objektif tentang kejadian tersebut.

Paragraf narasi yang berdasarkan fakta kejadian sangat penting dalam menyampaikan berbagai jenis informasi, seperti berita, laporan, atau catatan kejadian. Dalam menulis jenis paragraf ini, penulis harus memiliki kecermatan dalam mencari informasi dan menyampaikannya dengan jelas dan akurat. Dengan begitu, pembaca dapat memahami secara tepat apa yang ingin disampaikan oleh penulis.

Kesimpulan

Dalam pembelajaran menulis paragraf narasi, penting untuk memahami pola pengembangan, jenis-jenis, serta contoh-contoh paragraf narasi. Dengan pemahaman yang baik tentang hal tersebut, diharapkan kita dapat menulis paragraf narasi yang baik dan benar.

Pola pengembangan paragraf narasi terdiri dari beberapa tahapan, seperti pengenalan tokoh, latar, masalah, konflik, klimaks, dan penyelesaian. Kita harus dapat menggambarkan dengan jelas dan detail setiap tahapan tersebut untuk memperoleh paragraf narasi yang baik.

Dalam menulis paragraf narasi, perlu diingat juga bahwa keselarasan antara ide, pengembangan, dan gaya bahasa sangat penting. Oleh karena itu, kita harus selalu memperhatikan alur cerita, penggunaan kata-kata, serta kepadatan informasi dalam paragraf narasi yang kita tulis.

Dalam kesimpulan, menulis paragraf narasi memang memerlukan keterampilan yang baik, terutama dalam hal mengembangkan pola, memilih jenis, dan menulis contoh-contoh yang baik. Namun, dengan latihan dan pemahaman yang baik, kita dapat menulis paragraf narasi yang baik dan menarik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf narasi.