Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen sakral bagi umat Islam di seluruh dunia. Perayaan ini tidak hanya mengingatkan kita akan pengorbanan besar Nabi Ibrahim AS, tetapi juga memperkokoh rasa solidaritas dan kepedulian sosial dalam masyarakat.
Dengan memahami sejarah, tata cara sholat, dan amalan sunnahnya, kita dapat meneladani nilai-nilai keimanan dan pengabdian yang terkandung dalam perayaan ini.
Sejarah Idul Adha
Sejarah Idul Adha mengisahkan peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Ibrahim AS, di mana beliau diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Ismail adalah anak dari pernikahan Nabi Ibrahim AS dengan Siti Hajar, yang lahir setelah Ibrahim lama menantikan keturunan dari istri pertamanya, Sarah.
Awalnya, Nabi Ibrahim hidup bahagia bersama Siti Hajar dan Ismail di Mekkah. Namun, dalam ujian yang besar, Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk membawa Siti Hajar dan Ismail ke sebuah tempat yang gersang dan tandus, tanpa persiapan yang cukup. Di sana, Siti Hajar dan Ismail kehabisan air minum, namun dengan keajaiban Allah, air Zam-Zam mengalir dari kaki Ismail setelah Siti Hajar berusaha keras mencari air.
Beberapa tahun kemudian, Nabi Ibrahim kembali diuji dengan mimpi untuk menyembelih Ismail sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Ibrahim sangat sedih dan terpukul, namun Ismail dengan ikhlas menerima takdir tersebut. Sebelum proses penyembelihan, Ismail meminta agar ikatannya dikencangkan agar tidak meronta, pisau yang tajam untuk mempercepat proses, dan pakaian untuk ibunya, Siti Hajar.
Namun, saat Nabi Ibrahim hendak menyembelih Ismail, Allah SWT menggantikan Ismail dengan domba yang telah disembelih. Hal ini merupakan ujian besar yang menunjukkan kepatuhan Nabi Ibrahim dan Ismail kepada Allah SWT. Kisah ini tidak hanya menggambarkan pengorbanan yang besar dari Nabi Ibrahim dan Ismail, tetapi juga mengajarkan tentang taat dan kepatuhan dalam menjalani ujian kehidupan.
Sejarah Idul Adha menjadi pengingat bagi umat Islam akan nilai-nilai kesabaran, pengorbanan, dan kepatuhan kepada Allah SWT dalam menjalani kehidupan ini. Perayaan Idul Adha juga mengajarkan tentang pentingnya berbagi rezeki dengan sesama serta meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Tata Cara Shalat Idul Adha
Berikut adalah tata cara sholat Idul Adha:
1. Niat Sholat Idul Adha
Niatkan sholat Idul Adha dengan dalam hati untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan Allah SWT.
2. Takbiratul Ihram dan Bacaan Doa Iftitah
Mulailah sholat dengan mengangkat tangan dan mengucapkan takbiratul ihram, diikuti dengan membaca doa iftitah untuk memulai sholat.
3. Takbir Sebanyak 7 Kali
Lanjutkan dengan melakukan takbir sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَر
Subhanallahi wal hamdu lillahi walaa ilaha illallah, wallahu akbar.
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
4. Membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Pendek
Setelah takbir, bacalah surat Al-Fatihah dan surat pendek dari Al-Qur’an dalam rakaat pertama dan kedua.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ – ١
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ – ٢
al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ – ٣
ar-raḥmānir-raḥīm
Artinya: “Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ – ٤
māliki yaumid-dīn
Artinya: “Yang menguasai di Hari Pembalasan.”
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ – ٥
iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn
Artinya: “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.”
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ – ٦
ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
Artinya: “Tunjukilah kami jalan yang lurus.”
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ – ٧
ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn
Artinya: “(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
5. Rukuk
Lakukan rukuk dengan menyempurnakan gerakan tubuh ke arah bawah, sambil memuji Allah SWT.
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ
Subhaana robbiyal ‘adziimi wabihamdih (dibaca sebanyak 3 kali).
Artinya: “Maha Suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya.”
6. I’tidal
Setelah rukuk, tegakkan kembali tubuh dan berdiri lurus dengan tenang.
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
Rabbana walakal hamdu, hamdan katsiron thoyyiban mubaarokan fiih.
Artinya: “Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh dengan berkah.”
7. Sujud
Lakukan sujud dengan meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, lutut, dan ujung kaki di lantai sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal ‘a’laa wa bihamdih (dibaca sebanyak 3 kali).
Artinya: “Maha suci Rabb-ku yang Maha Tinggi dan memujilah aku kepada-Nya.”
8. Duduk di Antara Dua Sujud, Kemudian Sujud Kembali
Duduk di antara dua sujud dengan posisi duduk tawarruk atau sesuai tuntunan, lalu sujud kembali dengan tata cara yang sama seperti sebelumnya.
رَبِّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَارْفَعْنِي ، وَارْزُقْنِي ، وَاهْدِنِي
Robbighfirlii warhmanii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii.
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku.”
9. Bangkit dari Sujud, Kemudian Takbir 5 Kali
Bangkit dari sujud dan lakukan takbir sebanyak lima kali untuk melanjutkan gerakan sholat.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَر
Subhanallahi wal hamdu lillahi walaa ilaha illallah, wallahu akbar.
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
10. Gerakan Seperti Rakaat Pertama
Ulangi gerakan sholat seperti pada rakaat pertama, termasuk rukuk, sujud, dan duduk di antara dua sujud.
11. Tahiyat Akhir
Pada rakaat terakhir, bacalah tahiyat akhir sebagai penutup sholat.
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمّدْ وعلى آلِ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى عَلَي سَيِّدِنَا آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد.
Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.”
12. Mengucapkan Salam
Selesaikan sholat dengan mengucapkan salam ke kanan dan kiri, menandakan berakhirnya sholat Idul Adha.
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اَللَّهِ
Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullah.
Artinya: “Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu.”
Bacaan Niat Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Sholat ini dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau secara sendiri (munfarid). Meskipun demikian, lebih disarankan untuk melaksanakan sholat Idul Adha secara berjamaah di masjid untuk meningkatkan kebersamaan umat muslim dalam merayakan hari besar ini.
Berikut ini adalah bacaan niat sholat Idul Adha baik untuk dilakukan sendiri maupun sebagai imam dan makmum:
1. Bacaan niat Sholat Idul Adha sendirian
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li Idil Adha rak’atayni adā’an lillāhi ta’ālā.
Artinya: “Aku berniat salat sunah Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Bacaan niat Sholat Idul Adha berjamaah sebagai Imam
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــالَى
Usholli rak’ataini sunnatan ai’idil Adha imaman lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat salat sunah Idul Adha dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala.”
3. Bacaan niat Sholat Idul Adha berjamaah sebagai Makmum
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــالَى
Usholli rak’ataini sunnatan ai’idil Adha ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat salat sunah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta’ala.”
Amalan Sunnah Idul Adha
Berikut adalah beberapa amalan sunnah yang dianjurkan pada hari Idul Adha:
- Puasa Dzulhijjah
Melaksanakan puasa pada bulan Dzulhijjah, khususnya pada sepuluh hari terakhir sebelum Hari Raya Idul Adha atau pada tanggal 1-9 Dzulhijjah. - Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah sebagai persiapan menjelang Hari Arafah. - Puasa Arafah
Puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah atau Hari Arafah, yang sangat dianjurkan karena pahalanya besar, di antaranya menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. - Berkurban
Melaksanakan ibadah kurban bagi teman-teman yang mampu berkurban dengan menyembelih hewan ternak seperti sapi, kambing, atau domba. - Memperbanyak Takbir
Memperbanyak membaca takbir sejak awal bulan Dzulhijjah hingga akhir hari Tasyriq. - Mandi Sebelum Sholat Idul Adha
Mandi sunnah atau mandi besar sebelum melaksanakan sholat Idul Adha, sebagai persiapan ruhani dan jasmani. - Melaksanakan Sholat Idul Adha
Menunaikan sholat Idul Adha secara berjamaah di masjid atau lapangan sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah SWT.
Penutup
Semoga apa yang admin sampaikan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai sejarah Idul Adha, tata cara sholat Idul Adha, dan amalan sunnahnya. Dengan menjalankan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan ketundukan kepada Allah SWT, semoga kita semua mendapatkan berkah dan keberkahan dalam kehidupan ini.
Mari terus tingkatkan ketaatan dan kecintaan kita kepada Allah SWT serta menjaga nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas umat Islam.