5 Jenis Jaringan Tumbuhan & Berbagai Fungsinya

Kok bisa ya, tumbuhan tumbuh tinggi, lebar, dan tetap kuat meskipun sering banget diterpa angin atau hujan? Kok bisa juga ada tumbuhan yang tetap hijau dan subur, sementara tanah di sekitarnya kering?

Penasaran gak kamu apa alasannya? Jadi, semua itu nggak lepas dari kerja keras jaringan tumbuhan yang tersembunyi di balik kulitnya. Jaringan-jaringan yang ada di tumbuhan berperan besar bagi tumbuhan itu sendiri.

Tanpa jaringan-jaringan ini, tumbuhan tentu gak bakal bisa bertahan hidup dengan baik.

Dalam pelajaran biologi, kamu pasti udah pernah belajar tentang jenis jaringan tumbuhan kan? Dan jika mungkin kalian lupa, atau emang lagi nyari materi tentang jaringan tumbuhan, pas banget deh.

Karena kali ini, admin lagi ngebahas lima jenis jaringan yang ada pada tumbuhan beserta fungsinya. So, simak terus penjelasannya sampai selesai ya..

Apa itu Jaringan Tumbuhan?

Sebelum ke pembahasan tentang jenis-jenis jaringan tumbuhan, ada baiknya kalo kita paham tentang “jaringan tumbuhan” itu sendiri. Jadi, jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel yang bentuk dan fungsinya mirip-mirip, yang bekerja bebarengan untuk menjalankan tugas tertentu dalam tubuh tumbuhan.

Kamu bisa bayangin kayak tim sepak bola, di mana setiap pemain (sel) berperan masing-masing, tapi semuanya bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu kelangsungan hidup tumbuhan.

Jaringan ada banyak jenisnya, tergantung di mana letaknya dan apa fungsinya. Ada yang berperan dalam pertumbuhan tumbuhan, ada juga yang tugasnya lebih ke melindungi tumbuhan dari berbagai ancaman luar.

Yang jelas, tanpa jaringan ini, tumbuhan gak bisa berkembang dengan baik. Setiap jenis jaringan itu memiliki karakteristiknya sendiri yang membedakannya satu sama lain, dan masing-masing saling bekerja sama untuk mendukung fungsi tumbuhan secara keseluruhan.

Tumbuhan, seperti halnya makhluk hidup lainnya, perlu struktur tubuh yang solid dan sistem yang efisien agar bisa bertahan hidup. Oleh karena itu, ada banyak sekali jenis jaringan tumbuhan yang tersebar di berbagai bagian tubuh tumbuhan, mulai dari akar, batang, hingga daun.

Setiap bagian tubuh tumbuhan mempunya fungsi spesifik yang sangat penting guna mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup tumbuhan itu sendiri.

Lalu, jenis-jenis jaringan tumbuhan perannya apa saja sih? Sekarang, simak baik-baik penjelasannya satu-persatu dibawah ini..

5 Jenis Jaringan Tumbuhan

1. Jaringan Meristem

Kamu pasti sering mendengar istilah “meristem” di pelajaran biologi kan? Jaringan meristem adalah jaringan yang berkemampuan unik, karena bisa terus membelah diri.

Jadi, sel-sel di jaringan ini gak pernah berhenti berkembang, dan inilah yang membuat tumbuhan bisa terus tumbuh, baik di bagian akar, batang, maupun daun.

Secara umum, ada tiga jenis jaringan meristem yang bisa kamu temui di tumbuhan, diantaranya..

  • Meristem Apikal:
    Terletak di ujung akar dan ujung batang tumbuhan, jaringan ini bertugas untuk memperpanjang tumbuhan, baik itu pada bagian akar maupun batang.
    Jadi, kalau kamu melihat pohon yang tinggi, salah satu alasan pohon itu bisa tumbuh tinggi adalah karena adanya meristem apikal ini.
  • Meristem Lateral:
    Berfungsi untuk memperbesar tumbuhan secara lateral (atau lebar). Biasanya, jaringan meristem lateral ini ada di bagian samping batang dan akar, dan akan membesar seiring waktu.
  • Meristem Interkalar:
    Jenis meristem yang terletak di antara ruas batang tumbuhan dan berfungsi untuk memperpanjang batang yang belum dewasa.
    Jadi, kalau batang tumbuhan tumbuh lebih panjang, itu karena adanya meristem interkalar yang terus aktif membelah diri.

Jaringan meristem ini adalah fondasi utama bagi pertumbuhan tumbuhan lho. Tanpa adanya jaringan ini, tumbuhan nggak bakal bisa berkembang seiring waktu.

2. Jaringan Penyokong

Selanjutnya ada jaringan penyokong, yang seperti namanya, berfungsi untuk menyokong atau mendukung struktur tubuh tumbuhan agar tetap tegak dan kuat. Kalau tumbuhan gak ada jaringan penyokong, bisa-bisa tumbuhan itu akan roboh atau patah.

Ada dua jenis jaringan penyokong yang perlu kamu tahu..

  • Kolenkim:
    Jaringan ini ditemukan pada organ tumbuhan yang masih aktif berkembang, seperti batang dan daun muda.
    Dinding sel pada kolenkim masih cukup elastis, sehingga tumbuhan tetap fleksibel dan bisa bergerak meski terkena angin.
  • Sklerenkim:
    Berbeda dengan kolenkim, jaringan sklerenkim ini lebih keras dan memiliki dinding yang tebal karena mengandung zat lignin.
    Biasanya, jaringan sklerenkim ditemukan pada bagian tumbuhan yang sudah dewasa dan tidak lagi berkembang.

Jadi intinya, jaringan penyokong membuat tumbuhan bisa tetap berdiri tegak dan tidak mudah patah meskipun sering terkena tekanan atau cuaca buruk.

3. Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan dasar atau parenkim adalah jaringan yang paling banyak ditemukan di tubuh tumbuhan. Jaringan ini ada hampir di seluruh bagian tumbuhan, seperti batang, akar, dan daun.

Jaringan parenkim berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, tempat terjadinya fotosintesis, dan juga untuk pertukaran gas.

Sedangkan di daun, ada bagian khusus dari jaringan parenkim yang disebut mesofil. Mesofil terdiri dari dua bagian, yaitu palisade dan spons, yang memiliki banyak kloroplas untuk menangkap cahaya matahari.

Jadi, mesofil sangat penting untuk proses fotosintesis, yang menghasilkan makanan bagi tumbuhan.

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut berfungsi untuk mengangkut air, mineral, dan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Tumbuhan kan butuh air dan mineral untuk bertahan hidup, dan hasil fotosintesis yang diproduksi di daun perlu didistribusikan ke seluruh tubuh tumbuhan.

Ada dua jenis jaringan pengangkut, yaitu..

  • Xilem:
    Jaringan yang mengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Xilem berdinding keras dan kuat, karena mengandung lignin yang membantu menahan tekanan air yang tinggi.
  • Floem:
    Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis (gula) dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem terdiri dari beberapa jenis sel yang bekerja sama untuk mengalirkan zat-zat tersebut.

Jadi, jaringan pengangkut bisa dibilang adlah sistem distribusi internal yang memastikan tumbuhan mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

5. Jaringan Pelindung (Epidermis)

Jaringan pelindung atau epidermis terletak di lapisan terluar tubuh tumbuhan. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari ancaman luar, seperti hama, penyakit, atau bahkan perubahan suhu ekstrem.

Epidermis juga melindungi tumbuhan dari kehilangan air yang berlebihan.

Selain itu, epidermis pada daun juga dilapisi oleh lapisan lilin yang disebut kutikula. Lapisan ini berguna untuk mengurangi penguapan air berlebihan, jadi tumbuhan gak mudah kekurangan air meski berada di tempat yang panas.

Fungsi Jaringan Tumbuhan

Sekarang, kalau mungkin masih kurang jelas. Berikut admin rangkumkan beberapa fungsi dari jaringan tumbuhan..

1. Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Jaringan meristem adalah jaringan yang penting untuk pertumbuhan tumbuhan, karena jaringan ini berkemampuan untuk terus-menerus membelah diri. Kalau kamu ngelihat pohon yang tinggi besar atau akar yang panjang, itu semua berkat jaringan meristem.

Jaringan ini memastikan bahwa tumbuhan bisa tumbuh dari ujung akar hingga ujung daun, dan terus berkembang seiring waktu.

Selain itu, jaringan meristem juga memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh lebar atau berkembang pada bagian-bagian tertentu. Misalnya, jaringan meristem lateral yang ada di batang memungkinkan tumbuhan menjadi lebih besar dan kuat.

2. Menyokong Struktur Tumbuhan agar Tetap Kokoh

Fungsi utama dari jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim) adalah untuk menjaga tumbuhan tetap berdiri tegak dan kuat. Bayangin, kalau batang pohon atau tanaman gak punya jaringan penyokong yang cukup kuat, tumbuhan bisa gampang roboh atau patah, apalagi diterpa angin atau hujan deras.

Kolenkim berperan sebagai penyokong pada bagian tumbuhan yang masih aktif berkembang, sementara sklerenkim lebih berfungsi untuk memberi kekuatan ekstra pada tumbuhan yang sudah dewasa.

Jaringan-jaringan ini juga membantu tumbuhan mempertahankan posisi tegaknya, supaya bisa menangkap sinar matahari dengan optimal dan bertahan dalam berbagai kondisi.

3. Melakukan Fotosintesis dan Penyimpanan Makanan

Jaringan dasar (parenkim) pada tumbuhan, khususnya yang ada di daun, berperan dalam melakukan fotosintesis. Jaringan mesofil, yang merupakan bagian dari parenkim, mengandung kloroplas yang bisa menangkap cahaya matahari untuk menghasilkan energi bagi tumbuhan.

Proses fotosintesis ini menghasilkan makanan berupa glukosa yang digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.

Selain itu, jaringan parenkim juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, seperti pati, yang akan digunakan saat tumbuhan membutuhkan energi tambahan. Jadi, jaringan parenkim tak hanya berfungsi sebagai tempat produksi makanan, pun sebagai tempat penyimpanan cadangan energi bagi tumbuhan.

4. Mendistribusikan Zat-zat Penting ke Seluruh Bagian Tumbuhan

Fungsi utama dari jaringan pengangkut adalah mendistribusikan air, mineral, dan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. Jaringan xilem mengangkut air dan mineral dari akar ke daun, sedangkan jaringan floem mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian tubuh lainnya.

Tanpa adanya sistem pengangkutan ini, tumbuhan gak bisa bertahan hidup dengan baik.

Bayangin kalau air dan mineral tak sampai ke daun, tumbuhan tentu kekurangan pasokan makanan dan energi. Begitupun kalau hasil fotosintesis tak bisa disalurkan ke seluruh tubuh tumbuhan, tumbuhan gak akan punya cukup energi untuk bertahan hidup.

5. Melindungi Tumbuhan dari Ancaman Luar

Jaringan pelindung (epidermis) bertugas melindungi permukaan tumbuhan dari segala macam ancaman eksternal, seperti hama, penyakit, atau perubahan suhu yang ekstrem.

Jaringan epidermis juga berfungsi untuk mencegah kehilangan air berlebihan melalui lapisan kutikula yang ada di permukaan daun. Jadi, epidermis gak hanya berfungsi sebagai lapisan pelindung, tapi juga sebagai pengatur keseimbangan kelembapan pada tumbuhan.

Dengan adanya lapisan kutikula yang melapisi epidermis, tumbuhan bisa menghindari penguapan air yang terlalu cepat, apalagi di tempat-tempat yang panas atau kering.

6. Memastikan Sirkulasi Gas yang Optimal untuk Tumbuhan

Selain berfungsi untuk melindungi, jaringan epidermis juga membantu dalam proses pertukaran gas di tumbuhan. Di atas permukaan daun, terdapat stomata yang merupakan celah kecil tempat terjadinya pertukaran gas antara tumbuhan dan lingkungan sekitarnya.

Melalui stomata ini, tumbuhan dapat mengambil karbon dioksida untuk fotosintesis, dan juga mengeluarkan oksigen sebagai hasil sampingannya.

Sistem pertukaran gas tentu penting guna menjaga kelangsungan hidup tumbuhan. Tanpa pertukaran gas yang efektif, tumbuhan tidak akan bisa melakukan fotosintesis dengan baik, yang artinya mereka gak bisa mendapatkan makanan dan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh.

Penutup

Bisa kita simpulkan kalo jaringan tumbuhan adalah unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan itu sendiri. Semua jenis jaringan saling bekerja sama guna memastikan bahwa tumbuhan bisa bertahan hidup dan berkembang dengan baik dalam berbagai kondisi.

Tentu saja, tanpa jaringan tumbuhan ini, tumbuhan nggak akan bisa menjalankan tugas-tugas vitalnya. Setiap jaringan berperan masing-masing, dan jika salah satu jaringan tak berfungsi dengan baik, tumbuhan akan kesulitan untuk bertahan hidup.