4 Macam Organ Sistem Ekskresi Manusia & Fungsinya

Dalam tubuh manusia, terdapat berbagai proses yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh. Salah satu yang paling krusial adalah sistem ekskresi.

Sistem ini tak hanya bertugas untuk membuang zat-zat sisa metabolisme, tetapi juga memastikan tubuh tetap bebas dari racun yang dapat mengganggu fungsi organ. Bayangin, jika sistem ekskresi terganggu, zat-zat beracun seperti urea atau karbon dioksida bisa menumpuk di dalam tubuh.

Dampaknya? Bisa mulai dari kelelahan, gangguan pernapasan, hingga penyakit serius seperti gagal ginjal atau keracunan darah.

Sistem ekskresi ini bekerja layaknya tim pembersih yang selalu sigap menjaga kebersihan tubuh dari dalam. Setiap organ dalam sistem ini memiliki perannya masing-masing yang saling melengkapi.

Dan jika kamu lagi nyari materi pembahasan tentang organ sistem ekskresi, pas banget kamu baca ini. Karena itu, simak terus penjelasan admin kali ini ya..

Pengertian Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi adalah proses vital pada tubuh manusia yang bertujuan untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Proses ini melibatkan berbagai organ tubuh yang bekerja sama untuk menjaga keseimbangan internal atau homeostasis.

Dalam sistem ekskresi, zat-zat seperti karbon dioksida (CO2), limbah nitrogen seperti urea, dan sisa perombakan sel darah merah seperti bilirubin, serta kelebihan air (H2O) akan dikeluarkan melalui mekanisme tertentu.

Tanpa adanya sistem ekskresi yang berfungsi dengan baik, tubuh akan mengalami penumpukan racun yang berpotensi membahayakan kesehatan.

Sistem ekskresi juga memiliki hubungan erat dengan organ-organ lainnya, seperti paru-paru yang bertanggung jawab dalam pengeluaran karbon dioksida, ginjal yang menyaring darah untuk membuang limbah melalui urin, hati yang memproses racun serta sisa perombakan sel darah, dan kulit yang membantu mengeluarkan keringat.

Setiap organ punya peran unik dan saling melengkapi, menciptakan sebuah sistem yang kompleks namun efisien untuk menjaga tubuh tetap sehat. Dan didalam tubuh manusia, terdapat empat organ utama yang berperan dalam sistem ekskresi, yaitu:

  1. Paru-paru
  2. Hati
  3. Ginjal
  4. Kulit

Sekarang, kita bahas fungsi masing-masing dari organ diatas ya, simak baik-baik..

Organ-Organ Sistem Ekskresi Manusia

1. Paru-Paru

Paru-paru adalah organ vital yang tak hanya berfungsi buat bernapas, tapi juga menjadi bagian dari sistem ekskresi. Organ ini berbentuk seperti spons dengan tekstur kenyal, terletak di rongga dada, dilindungi oleh tulang rusuk.

Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus, sementara paru-paru kiri hanya punya dua lobus karena harus berbagi tempat dengan jantung.

Di dalam paru-paru, ada jutaan kantong udara kecil yang disebut alveolus. Alveolus inilah tempat pertukaran gas antara oksigen yang kita hirup dan karbon dioksida yang harus dikeluarkan dari tubuh.

Fungsi Paru-Paru sebagai Organ Ekskresi

Sebagai organ ekskresi, paru-paru memiliki tugas untuk mengeluarkan karbon dioksida, limbah dari hasil metabolisme sel-sel tubuh. Dengan gambaran prosesnya seperti berikut..

  1. Ketika kamu menarik napas, oksigen masuk lewat hidung atau mulut, melewati saluran pernapasan seperti trakea dan bronkus, hingga sampai ke alveolus.
  2. Di alveolus, oksigen akan diserap oleh darah melalui kapiler, lalu diedarkan ke seluruh tubuh.
  3. Sel-sel tubuh menggunakan oksigen ini untuk metabolisme, menghasilkan energi yang kita butuhkan untuk bergerak, berpikir, dan bernapas.
  4. Hasil dari metabolisme itu adalah karbon dioksida (CO2), yang harus segera dibuang.

Karbon dioksida dari sel-sel tubuh dibawa kembali ke alveolus melalui darah. Kemudian, kita menghembuskannya keluar saat bernapas.

Jadi sekarang tau kan, kalo paru-paru juga membantu tubuh untuk membuang limbah metabolisme penting.

Zat yang Dikeluarkan Paru-Paru Sebagai Organ Ekskresi

Zat utama yang dikeluarkan paru-paru adalah karbon dioksida (CO2). Selain itu, ada juga sedikit uap air yang ikut keluar saat kita menghembuskan napas.

Kalau kamu pernah melihat embun di cermin waktu bernapas, itulah uap air yang berasal dari paru-paru. Pengeluaran CO2 penting guna menjaga keseimbangan pH darah, sehingga tubuh tetap sehat dan nggak asam.

2. Hati

Hati adalah organ terbesar di dalam tubuh kita dan perannya pun multifungsi. Letaknya di rongga perut bagian kanan atas, tepat di bawah diafragma.

Warnanya kemerahan karena kaya akan pembuluh darah, dan beratnya sekitar 1,5 kilogram. Selain menjadi pabrik kimia tubuh, hati juga merupakan organ ekskresi yang sangat penting.

Fungsi Hati sebagai Organ Ekskresi

Sebagai organ ekskresi, hati mempunyai dua tugas utama..

  1. Menguraikan sel darah merah yang sudah tua atau rusak:
    Sel darah merah yang sudah nggak berfungsi lagi akan dirombak di hati untuk menghasilkan bilirubin, zat yang sifatnya beracun. Supaya aman, bilirubin ini akan diproses lebih lanjut dan dibuang dari tubuh melalui urin atau feses.Berikut gambaran prosesnya..

    • Hemoglobin dalam sel darah merah dipecah menjadi hemin dan globin.
    • Globin diubah menjadi asam amino untuk membentuk sel darah merah baru.
    • Hemin diolah menjadi biliverdin, lalu diubah menjadi bilirubin.

    Bilirubin ini dicampur dengan cairan empedu, yang kemudian dialirkan ke usus untuk dikeluarkan lewat feses. Sebagian bilirubin juga dibawa ke ginjal, diubah menjadi urobilin dan dibuang bersama urin.

  2. Mendetoksifikasi senyawa beracun:
    Selain bilirubin, hati juga menguraikan senyawa beracun lainnya seperti amonia (dari metabolisme protein). Amonia ini kemudian diubah menjadi urea, yang nantinya akan diekskresikan melalui ginjal.

Zat yang Dikeluarkan Hati Sebagai Organ Ekskresi

Hati mengeluarkan beberapa jenis limbah, berikut diantaranya..

  • Bilirubin:
    Dibuang melalui feses sebagai stercobilin (zat warna cokelat pada feses) atau melalui urin sebagai urobilin (zat warna kuning pada urin).
  • Urea:
    Dihasilkan dari proses detoksifikasi amonia, kemudian dibuang melalui ginjal.
  • Kolesterol berlebih dan garam empedu:
    Dikeluarkan melalui cairan empedu.

3. Ginjal

Ngomongin ginjal, mungkin kebayang sesuatu yang berhubungan dengan buang air kecil yak (mungkin ingatnya penyakit batu ginjal)? Kamu tau gak, ginjal itu sebenarnya organ kecil yang sangat penting.

Bentuknya mirip kacang merah, dengan panjang sekitar 10-12 cm, dan letaknya ada di bagian belakang perut, tepat di bawah tulang rusuk. Setiap manusia punya dua ginjal yang bekerja tanpa henti untuk menyaring darah.

Ginjal ini punya tugas utama untuk membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme dan kelebihan cairan. Dalam sehari, ginjal bisa menyaring sekitar 50 liter darah lho!

Hasil saringannya inilah yang nantinya jadi urine atau air seni. Selain itu, ginjal juga menjaga keseimbangan kadar garam, air, dan mineral dalam tubuh kita.

Fungsi Ginjal Sebagai Organ Ekskresi

Sebagai organ ekskresi, fungsi ginjal tak hanya pada pembuatan urine, tapi lebih kompleks dari itu. Berikut beberapa fungsi dari ginjal..

  1. Menyaring darah dari zat sisa dan racun:
    Semua zat sisa hasil metabolisme seperti urea, kreatinin, dan asam urat akan dipisahkan oleh ginjal dari darah.
  2. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit:
    Ginjal memastikan kadar garam, kalium, kalsium, dan mineral lain di dalam tubuh tetap seimbang. Kalau nggak, tubuh kita bisa kekurangan cairan (dehidrasi) atau justru kelebihan cairan (edema).
  3. Mengontrol tekanan darah:
    Ginjal juga menghasilkan hormon yang disebut renin, yang berperan dalam mengatur tekanan darah.
  4. Membantu produksi sel darah merah:
    Ginjal menghasilkan hormon eritropoietin yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah.

Zat yang Dikeluarkan Ginjal Sebagai Organ Ekskresi

Ginjal membuang beberapa zat sisa penting melalui urine, di antaranya..

  • Urea: Hasil pemecahan protein di hati.
  • Kreatinin: Limbah dari otot.
  • Asam urat: Hasil pemecahan purin dari makanan.
  • Air dan garam berlebih: Untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.

Tiga Tahap dalam Proses Pembentukan Urine

Jika kamu penasaran, gimana ginjal memproses dan menghasilkan urine. Berikut cara ginjal membentuk urine yang melewati tiga proses..

  1. Filtrasi (Penyaringan):
    Proses ini terjadi di bagian ginjal yang disebut glomerulus, yaitu kumpulan pembuluh darah kecil. Di sini, darah disaring untuk memisahkan cairan dan zat-zat kecil seperti urea, glukosa, dan garam. Hasil saringannya disebut filtrat glomerulus.
  2. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali):
    Setelah disaring, filtrat glomerulus masuk ke tubulus ginjal. Di sini, zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh, seperti glukosa, asam amino, dan sebagian air, diserap kembali ke dalam darah.
  3. Augmentasi (Pengumpulan Zat Sisa):
    Tahap terakhir adalah pengumpulan zat-zat sisa yang nggak diperlukan lagi, seperti urea, kreatinin, dan air berlebih. Hasil akhirnya adalah urine yang akan dialirkan ke kandung kemih melalui ureter.

4. Kulit

Kulit, tentu kalo ini kamu udah tau gimana bentuknya lah ya. Yang bisa dibilang pelindung tubuh terluar, dan juga termasuk organ ekskresi.

Kulit adalah organ terbesar di tubuh manusia, dengan luas sekitar 2 meter persegi. Selain melindungi organ dalam, kulit juga membantu mengeluarkan zat sisa melalui keringat.

Kulit terdiri dari dua lapisan utama, yaitu epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam). Setiap lapisan ini memiliki fungsi yang saling melengkapi untuk menjaga kesehatan tubuh.

Beikut penjelasan dari kedua lapisan tersebut..

a. Lapisan Epidermis (Kulit Ari)

Epidermis adalah lapisan kulit paling luar yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari debu, kuman, dan radiasi sinar UV. Lapisan ini gak punya pembuluh darah, jadi nutrisi dan oksigen diperoleh dari lapisan di bawahnya, yaitu dermis.

Pada lapisan epidermis, terdapat..

  • Lapisan keratin:
    Bagian paling luar yang terdiri dari sel-sel mati yang terus-menerus mengelupas dan diganti dengan sel baru.
  • Melanosit:
    Sel penghasil melanin, pigmen yang menentukan warna kulit sekaligus melindungi dari sinar UV.

b. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)

Dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang lebih tebal dan kaya akan pembuluh darah, kelenjar keringat, serta saraf. Lapisan ini berperan penting dalam sistem ekskresi karena mengandung kelenjar keringat (glandula sudorifera).

Fungsi utama kelenjar keringat adalah mengeluarkan air, garam, dan zat sisa metabolisme seperti urea melalui pori-pori kulit. Selain itu, dermis juga membantu mengatur suhu tubuh dengan cara berkeringat saat suhu tubuh naik.

Penutup

Sistem ekskresi merupakan mekanisme vital guna menjaga kesehatan tubuh. Dengan mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme seperti karbon dioksida, urea, bilirubin, dan kelebihan air, tubuh dapat berfungsi secara optimal tanpa adanya gangguan.

Keempat organ ekskresi manusia bekerja bersama-sama untuk memastikan zat-zat berbahaya dapat dikeluarkan. Memahami cara kerja masing-masing organ ekskresi tidak hanya penting untuk pembelajaran biologi, tetapi juga sebagai ilmu bagi kita agar lebih menjaga kesehatan tubuh.