Apa itu ASI? Jenis, Kandungan, dan Manfaatnya bagi Bayi

Tau gak kamu kalau ASI adalah makanan terbaik bagi seorang bayi? Hmm bukannya susu formula juga banyak yang katanya kaya akan nutrisi?

Faktanya, ASI tak hanya soal nutrisi-nya aja. ASI adalah bentuk kasih sayang yang paling pertama dan paling murni dari seorang ibu buat bayinya. Dari tetes pertama ASI yang keluar, tubuh seorang ibu telah dirancang sedemikian rupa agar bisa memenuhi semua kebutuhan anaknya—baik imun, gizi, sampai ikatan emosional.

Dan kalau kamu sedang mempelajari pelajaran Biologi, tentu akan bersinggungan dengan materi ASI. Dan dikesempatan kali ini, admin pun sedang membahasnya agar teman-teman bisa memahaminya dengan baik.

Mengenal ASI

Jadi, ASI adalah singkatan dari air susu ibu yang merupakan cairan alami yang diproduksi oleh kelenjar susu seorang ibu setelah proses melahirkan. Cairan ini telah didesain khusus oleh tubuh buat jadi makanan utama sekaligus sumber perlindungan paling ideal bagi bayi, terutama selama enam bulan pertama hidupnya.

Di masa-masa enam bulan inilah sistem imun bayi masih sangat rentan dan pencernaannya belum matang. ASI dengan segala komponennya bisa membantu bayi bertahan, tumbuh, dan berkembang dengan optimal.

Bayi yang dapat ASI eksklusif biasanya juga berisiko lebih rendah terkena infeksi, alergi, bahkan obesitas saat besar nanti.

Bagaimana Proses Pembentukan ASI?

Sebelum hamil, payudara perempuan sebagian besar isinya jaringan lemak dan saluran-saluran kecil aja. Tapi pas masa kehamilan mulai, tubuh mulai mempersiapkan untuk memproduksi ASI.

Hormon-hormon dari tubuh ibu dan janin mulai aktif bekerja, terutama mammotropin, hormon dari plasenta dan kelenjar hipofisis yang ngebantu merangsang pertumbuhan awal kelenjar susu.

Terus, ada estrogen dan progesteron, dua hormon dari plasenta yang ikut membantu perkembangan fisik saluran-saluran susu di payudara.

Tapi anehnya, walaupun hormon ini ngebantu pertumbuhan, mereka juga justru menghambat keluarnya ASI sampai proses kelahiran selesai. Jadi bisa dibilang, tubuh wanita bisa nunggu waktu yang pas buat membuka saluran ASI-nya.

Setelah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan progesteron turun drastis. Muali dari sini, hormon prolaktin mengambil alih.

Hormon ini yang membuat ASI benar-benar mulai diproduksi secara aktif. Prolaktin juga terus diproduksi setiap kali bayi menyusu, makanya makin sering bayi menyusu, makin banyak juga ASI yang dihasilkan.

Pun ada juga peran hormon somatomamotropin korion manusia, yang juga berkontribusi dalam mempersiapkan tubuh ibu untuk menyusui.

Kandungan di Dalam ASI

Lantas apa saja kandungan dari ASI? Berikut penjelasannya..

1. Karbohidrat

Di ASI, karbohidrat utamanya adalah laktosa, sejenis gula alami yang jadi sumber energi utama bagi bayi. Laktosa pun juga membantu perkembangan otak dan memperbaiki sistem pencernaan bayi lewat dukungan terhadap pertumbuhan bakteri baik.

FYI, kadar laktosa di ASI bisa sampai dua kali lebih banyak dibanding susu formula. Jadi ya penyerapan gizinya pun juga jauh lebih efisien.

2. Protein

Protein di dalam ASI terdiri dari dua jenis yaitu whey dan kasein. Bedanya, proporsi whey di ASI lebih tinggi (sekitar 60%) dibanding kasein (sekitar 40%).

Protein whey jauh lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang masih dalam tahap berkembang.

Protein ini tak hanya membantu pembentukan otot dan jaringan tubuh, tapi juga berperan dalam membangun sistem kekebalan tubuh bayi. Di dalamnya ada antibodi dan enzim yang membantu ngelawan infeksi.

3. Lemak

Walaupun kadar lemak di dalam ASI tergolong tinggi, tapi ini adalah lemak baik. Lemak yang kaya akan DHA dan AA, dua jenis asam lemak esensial yang penting buat perkembangan otak dan mata bayi.

ASI pun juga mengandung omega-3 dan omega-6 yang membantu tumbuh kembang jaringan saraf. Plus, lemak juga penting untuk membantu tubuh bayi menyerap vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak.

4. Vitamin

Bisa dibilang, ASI adalah multivitamin alami buat bayi. Ada vitamin A yang menjaga kesehatan mata dan kulit, vitamin D untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi, vitamin E yang jadi antioksidan pelindung sel, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.

Selain itu, ASI pun juga ada vitamin-vitamin yang larut air seperti B1, B2, dan vitamin C.

5. Mineral

Meskipun jumlahnya tak sebanyak di susu formula, mineral di dalam ASI pun lebih unggul karena penyerapannya jauh lebih baik. Ada kalsium, fosfor, magnesium, natrium, dan kalium yang berperan dalam pertumbuhan tulang, fungsi otot, dan keseimbangan cairan tubuh bayi.

Kalsium misalnya, sangat penting buat pertumbuhan gigi dan tulang bayi yang kuat sejak dini. Meski jumlahnya terkesan sedikit, namun tubuh bayi bisa menyerap mineral dari ASI jauh lebih efektif dibanding dari sumber lain.

6. Karnitin

Karnitin, senyawa yang mirip asam amino yang berperan dalam pembentukan energi. Bayi yang baru lahir perlu energi ekstra agar tumbuh cepat, karnitin membantu metabolisme lemak serta pembentukan jaringan otot, terutama buat jantung dan otot tubuh bayi.

Apa Saja Jenis-Jenis ASI?

Siapa sangka kalau ASI pun memiliki tahapan hidupnya juga. Jadi ya tak hanya bayi-nya aja yang tumbuh dan berkembang, tapi ASI pun juga ikut menyesuaikan diri seiring berjalannya waktu demi mencukupi kebutuhan si bayi.

Dan secara umum, ASI terbagi menjadi tiga jenis yaitu..

1. Kolostrum

Kolostrum mulai diproduksi sejak hari ke-2 sampai ke-5 setelah melahirkan. Warnanya khas, kuning keemasan—dengan teksturnya yang cenderung kental.

Meski jumlahnya sedikit (sekitar 2–20 ml tiap sesi menyusui), kandungannya padat gizi, bahkan dianggap sebagai imunisasi pertama bagi bayi.

Dibilang begitu karena kolostrum penuh dengan antibodi dan sel-sel imun yang sangat penting dalam membantu sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir yang belum memiliki sistem pertahanan yang sempurna. Kolostrum pun mengandung protein tinggi, rendah lemak, dan mudah dicerna.

2. ASI Transisi

Setelah fase kolostrum lewat, sekitar hari ke-7 sampai ke-14, tubuh ibu mulai memproduksi ASI transisi. Semacam jembatan antara kolostrum dan ASI matur.

Di fase ini, kebutuhan nutrisi bayi mulai meningkat karena tubuhnya juga mulai tumbuh dengan cepat, ASI pun jadi menyesuaikan.

Kandungan laktosa (gula alami), lemak, dan kalori di ASI transisi jadi lebih tinggi dibanding kolostrum. Warnanya pun berubah, awalnya masih agak kekuningan dan kental, lama-lama makin putih dan lebih cair.

Selama 1-2 minggu fase transisi ini berlangsung, payudara ibu biasanya mulai terasa lebih penuh dan kadang bengkak karena produksi susu meningkat pesat.

3. ASI Matur

Dan setelah dua minggu pertama berlalu, masuklah ke fase ASI matur alias ASI yang telah dewasa. Sejenis ASI yang bakal terus diproduksi dan jadi makanan utama bayi selama masa menyusui, bisa sampai dua tahun atau lebih.

ASI matur biasanya berwarna putih, meski bisa agak keruh tergantung dari apa yang dikonsumsi ibu. ASI matur pun terbagi menjadi dua bagian berbeda dalam satu sesi menyusui, yaitu..

  • Foremilk:
    ASI yang keluar di awal sesi dengan tekstur cair, warnanya agak kebiru-biruan, dan tinggi kandungan air serta laktosa. Dimana penting untuk menghidrasi bayi dan ngasih energi cepat.
  • Hindmilk:
    ASI yang keluar setelah foremilk, warnanya lebih putih kekuningan dan teksturnya lebih kental. Di sinilah lemak banyak terkandung, yang membuat bayi kenyang lebih lama dan ngebantu menaikkan berat badan.

Manfaat ASI untuk Bayi dan juga Ibu

Sekarang jika kamu penasaran apa aja manfaat dari ASI, berikut admin akan jelaskan. Nyatanya, ASI bermanfaat tak hanya bagi si bayi-nya aja lho, si ibu pun juga dapat benefit dari kegiatan menyusui ini..

a. Manfaat ASI untuk Bayi

  1. Nutrisi Lengkap dan Mudah Dicerna
    ASI adalah makanan lengkap yang telah disesuaikan langsung sama kebutuhan bayi. Tak ada makanan atau susu formula yang bisa menandingi komposisi alami ASI.
  2. Perlindungan dari Penyakit
    Kolostrum yang kaya antibodi dan komponen imun lainnya membantu melindungi bayi dari infeksi, terutama infeksi saluran pernapasan dan pencernaan. Jadi, bayi yang minum ASI cenderung lebih jarang sakit.
  3. Dukung Perkembangan Otak
    Kandungan DHA dan AA di dalam ASI sangat penting buat tumbuh kembang otak dan sistem saraf. Inilah alasan kenapa bayi yang minum ASI cenderung ber-IQ lebih tinggi.
  4. Ikatan Emosional yang Kuat
    Waktu menyusui adalah waktu bonding yang tak tergantikan. Sentuhan, tatapan, dan pelukan yang terjadi selama menyusui membuat bayi merasa aman, disayang, dan nyaman banget.

b. Manfaat ASI untuk Ibu

  1. Bantu Pulihkan Tubuh Pasca Melahirkan
    Menyusui bisa membantu uterus kembali ke ukuran semula lebih cepat karena stimulasi yang terjadi waktu bayi menyusu. Tak hanya itu, menyusui juga bisa membantu menghentikan perdarahan setelah melahirkan.
  2. Membantu Turunkan Berat Badan
    Menyusui pun membakar kalori, jadi buat ibu yang pengin balik ke berat badan sebelum hamil, menyusui bisa jadi solusi yang efektif.
  3. Menurunkan Risiko Penyakit
    Beberapa studi menyatakan kalau ibu menyusui berrisiko lebih rendah terhadap kanker payudara dan kanker ovarium. Jadi selain sehat untuk bayi, menyusui juga investasi kesehatan jangka panjang bagi ibu.

Penutup

Jadi sampai disini, kita jadi paham kan betapa pentingnya ASI bagi bayi. Pun tak hanya memberi manfaat bagi sang bayi, para ibu yang menyusui pun juga bisa merasakan manfaatnya.

Dengan tahap-tahap terbentuknya, hingga berbagai manfaat yang terkandung di dalamnya, ASI tentu memang telah di desain sedemikian rupa oleh sang pencipta.