Pengertian Advertisement Text, Tujuan, Struktur dan Jenisnya

Guys, coba deh bayangin, sehari aja kamu hidup tanpa melihat iklan. Bisa? Wah, kayaknya susah banget, ya. Soalnya sekarang iklan udah ada di mana-mana—mulai dari yang muncul di timeline Instagram kamu, iklan suara pas lagi dengerin podcast, sampai iklan nyempil yang suka ganggu waktu nonton video di YouTube. Tapi pernah nggak sih kamu kepikiran, sebenernya apa sih itu iklan? Kenapa sih hampir setiap produk atau jasa harus banget diiklankan? Dan kenapa kamu juga harus ngerti tentang ini, apalagi kalau kamu lagi belajar bahasa Inggris?

Nah, di sinilah serunya belajar advertisement text alias teks iklan. Di pelajaran Bahasa Inggris kelas 9, topik ini tuh bukan cuma sekadar hafalan doang, tapi juga ngebuka mata kamu tentang gimana dunia kerja dan bisnis beroperasi di balik layar. Iklan itu bukan sekadar ajakan beli barang, tapi bisa jadi jembatan yang menghubungkan antara produsen sama konsumen, antara yang butuh dengan yang menyediakan. Dan kerennya lagi, semuanya dikemas dalam bentuk teks, gambar, suara, bahkan video yang menarik banget buat dilihat.

Makanya, lewat artikel ini, kita bakal kupas tuntas mulai dari pengertian, tujuan, sampai jenis-jenis advertisement text. Nggak cuma buat nambah nilai di ujian, tapi juga biar kamu makin paham gimana cara kerja iklan di dunia nyata. Yuk, kita bahas bareng-bareng, pelan-pelan tapi lengkap banget!

Pengertian Advertisement Text

Kalau kita terjemahkan dari Bahasa Inggris, “advertisement” berarti iklan, dan “text” ya berarti tulisan. Tapi dalam praktiknya, iklan tak hanya tulisan aja lho.

Advertisement text bisa berupa teks, gambar, audio, atau video—pokoknya semua bentuk komunikasi yang tujuannya buat memasarkan atau mempromosikan sesuatu.

Dan yang dipromosikan tentu bisa barang (goods) kayak sepatu, makanan, baju, atau smartphone. Tapi bisa juga berupa jasa (services), misal jasa potong rambut, les privat, atau servis AC.

Jadi ya apapun yang bisa ditawarkan ke orang lain, tentu bisa dibuatkan iklannya.

Advertisement text pun ditulis atau dibuat dengan gaya tertentu, yang biasanya bergaya persuasif alias membujuk. Jadi tak hanya sekadar ngasih info kayak “ini sabun wangi”, tapi lebih ke ngajak kamu beli dengan kata-kata yang ngebujuk kayak “Wangi tahan lama seharian, bikin kamu makin percaya diri!”.

Contoh banner Advertisement Text

Dan tak jarang kalau teks iklan juga dibuat singkat tapi berkesan, karena biasanya muncul di tempat-tempat yang tak banyak ruang buat nulis panjang. Misal di banner jalan, iklan pop-up, atau kalau sekarang ya banyak di sosmed-sosmed.

Karena terkadang keterbatasan itu, pemilihan katanya harus tepat, langsung ke poinnya, namun menarik perhatian.

Tujuan Advertisement Text

Terus kenapa iklan itu penting? Kenapa perusahaan sampai rela ngeluarin duit banyak buat bikin satu iklan doang?

Tentu ada banyak alasan kenapa sebuah produk atau jasa perlu diiklankan. Tapi secara garis besar, iklan berfungsi sebagai alat komunikasi antara brand dan calon pelanggan.

Lewat sebuah iklan, brand bisa menyampaikan pesan: “Hei, ini lho produk kami, ini kelebihannya. Dan ini kenapa kamu harus coba!”.

Dan untuk lebih jelasnya dari tujuan advertisement text, berikut diantaranya..

1. Mempersuasi Pembaca untuk Membeli atau Menggunakan Produk/Jasa

Iklan dibuat tentu buat ngebujuk kamu supaya tertarik dan akhirnya ngebeli atau mencobanya. Makanya bahasa yang digunakan di iklan biasanya persuasive—penuh rayuan halus, janji-janji manis, bahkan kadang dikasih bonus segala biar kamu makin tergoda.

Contoh sederhananya..

“Beli 1 gratis 1, hanya hari ini!”

2. Memberikan Informasi tentang Produk atau Jasa

Selain ngajak beli, iklan juga berperan sebagai sumber informasi. Apalagi kalau produknya masih baru atau belum banyak orang tahu.

Dan didalam iklan, biasanya dijelaskan soal..

  • Apa nama produknya
  • Kegunaannya buat apa
  • Apa saja kelebihannya dibanding produk lain
  • Gimana cara pakainya
  • Harga dan cara beli

Contohnya..

“Kopi X, tanpa gula tambahan, aman untuk penderita diabetes. Tersedia di seluruh minimarket terdekat.”

Jadi tak hanya ngajak, tapi juga ngasih edukasi ke calon pembeli.

3. Meyakinkan Bahwa Produk/Jasa yang Ditawarkan Itu Berkualitas

Tujuan terakhir dari sebuah iklan tentu adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa produk atau jasanya layak dicoba. Biasanya di sini iklan mulai masuk ke bagian testimoni, klaim kualitas, atau data pendukung.

Contohnya..

“Sudah dipercaya lebih dari 1 juta pelanggan di seluruh Indonesia.”

Atau..

“Diformulasikan oleh ahli, terbukti secara klinis.”

Kalimat-kalimat kayak gini tentu membuat para calon pembeli lebih percaya akan produk atau jasa tersebut. Karena kalau cuma ngandelin ajakan tanpa bukti, rasanya kurang meyakinkan kan?

Jenis-Jenis Advertisement Text

Untuk jenis atau bentuk-bentuknya, iklan dijaman sekarang tentu tak hanya tulisan di koran aja. Dunia iklan itu luas—bahkan bisa muncul dalam bentuk yang mungkin tak kamu sangka.

1. Text and Picture (Tulisan dan Gambar)

Jenis iklan yang satu ini bisa dibilang paling klasik dan udah ada sejak dulu, bahkan sebelum era digital kayak sekarang. Biasanya, kamu bisa menemukan iklan jenis ini di..

  • Koran atau majalah
  • Brosur yang dibagiin di tempat umum
  • Poster di tiang listrik
  • Billboard alias baliho gede di pinggir jalan
  • Dan tentu saja, media sosial kayak ig atau fb

Biasanya ada kalimat pendek yang to the point, didampingi dengan gambar produk yang menarik perhatian. Kadang ada juga diskon besar yang ditulis gede biar langsung keliatan.

Contohnya gini..

“Diskon 70% hanya hari ini! Baju branded mulai 50 ribuan!”

Gambarnya tentu foto baju-baju kece dengan model cakep. Tujuannya jelas, menarik perhatian mata dalam waktu singkat.

Karena kebanyakan orang cuma melirik iklan, bukan baca detailnya. Makanya gaya visual sangat penting di jenis iklan ini.

2. Audio (Suara)

Dan bagi yang masih suka dengerin radio atau podcast, pasti udah familiar sama jenis iklan ini. Iklan audio biasanya hadir di tengah-tengah acara, kadang diselipin di jeda, kadang juga langsung dibaca sama si penyiar atau podcaster-nya sendiri.

Inilah yang dinamakan teknik endorsement.

Iklan suara sangat kuat di bagian intonasi dan gaya bicara, karena tak adanya visual, semua informasi harus disampaikan lewat suara aja. Jadi, pemilihan kata dan cara penyampaiannya tentu sangat penting.

Misalnya..

“Mau kulit glowing dalam 7 hari? Cobain Glow Serum sekarang! Dapatkan di minimarket terdekat!”

Bayangkan kalau bacanya dengan suara antusias dan penuh semangat, pasti lebih gampang masuk ke kepala kan? Bahkan kadang saking seringnya kita denger, iklan-iklan ini bisa nempel di otak, kayak nada-nada yang kamu nyanyiin tanpa sadar.

3. Video

Dan bentuk periklanan modern tentu adalah iklan berbentuk video. Tak bisa dipungkiri lagi, iklan video punya impact besar buat bikin orang tertarik, bahkan sampai emosional.

Karena video bisa menyampaikan cerita, emosi, dan detail produk dalam satu paket lengkap. Dengan platform atau media yang beragam, misalnya..

  • Televisi
  • YouTube
  • TikTok
  • Instagram Reels
  • Dan platform video lainnya

Contohnya iklan sabun yang nyeritain ibu rumah tangga yang sibuk tapi tetep semangat karena kulitnya wangi dan lembut. Atau yang tiap tahunnya paling berkesan dan ditunggu-tunggu adalah iklannya sirup Marjan, yang jadi penanda datangnya bulan Ramadhan.

Iklan video tentu cocok buat membangun citra dan emosi, makanya sering dipake buat branding. Tapi tetap, informasi utama tetap ada yaitu nama produk, keunggulannya, dan ajakan buat beli.

Struktur Advertisement Text

Terus bagaimana susunan alias struktur dari advertisement text? Sebuah iklan yang baik tentu gak asal nulis, ada polanya, ada susunannya, agar pesan yang mau disampaikan bisa sampai dengan jelas dan tepat sasaran.

Berikut empat elemen penting yang biasanya selalu ada dalam sebuah teks iklan..

1. Name of the Product (Nama Produk yang Diiklankan)

Inilah bagian yang biasanya ditulis paling gede, paling mencolok, bahkan kadang langsung jadi headline. Karena dari sinilah orang langsung tahu apa yang diiklankan.

Kalau nama produknya aja gak jelas, orang jadi bingung dong.

Contoh..

“ChocoMelt Ice Cream”

Dari namanya aja tentu udah tau kan kalau ini produk es krim.

2. Description of the Product (Deskripsi Produk)

Setelah tahu nama produknya, sekarang saatnya ngasih info yang lebih detail. Tapi ingat, karena ini iklan, deskripsinya juga harus singkat, padat, jelas, dan menggoda.

Biasanya di bagian ini disebutkan..

  • Apa itu produknya
  • Fungsinya buat apa
  • Keunggulannya dibanding produk lain

Contoh..

“Es krim cokelat lembut dengan saus karamel hangat yang meleleh di mulut. Dibuat dari bahan berkualitas tinggi, cocok untuk semua umur!”

3. Contact Details (Informasi Kontak)

Ini bagian yang termasuk penting tapi kadang juga tak dijelaskan. Karena untuk brand-brand yang udah gede, yang semua orang udah tau, tentu bisa di dapatkan di toko sekitaran.

Tapi untuk brand-brand yang masih baru, tentu informasi kontak sangatlah penting.

Bagian ini biasanya mencantumkan..

  • Nomor telepon/WhatsApp
  • Email
  • Akun media sosial
  • Alamat toko atau link pembelian online

Contoh..

“Pesan sekarang di www.chocomelticecream.com atau DM ke @chocomelt.id!”

4. Catchy Language (Bahasa yang Menarik Perhatian)

Terakhir ada juga bagian iklan yang membuatnya mudah nempel di kepala orang—yaitu bahasa yang catchy, unik, dan gampang diingat. Biasanya berupa slogan, kata sifat keren, atau ajakan yang greget.

Contoh..

“Rasanya bikin jatuh cinta dari gigitan pertama!”

Atau..

“Waktunya manjakan lidah kamu, tanpa bikin kantong bolong!”

Dari bahasa yang ngena, atau sebuah slogan dari sang produk, tentu akan terngiang-ngiang di kepala para calon konsumen. Yang tentu akan membuat produk atau jasanya gampang dikenali.

Penutup

Belajar tentang advertisement text tentu tak hanya penting dalam belajar Bahasa Inggris, tapi juga bisa jadi modal kalau nantinya kamu terjun ke dunia kreatif, marketing, atau misal mau buat usaha sendiri. Tentu dengan mempelajari cara-cara terunik dari mengiklan, kamu bisa mengasah kreativitas kamu dlam membuat iklan versimu sendiri.