Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Contohnya

Metode kuantitatif, mungkin kamu udah pernah denger istilah ini tapi masih bingung atau malah lupa, “maksudnya apa coba kenelitian kuantitatif?”.

Jadi gini, metode kuantitatif adalah cara kita buat ngumpulin dan ngolah data yang bentuknya angka. Yap, angka, statistik, persentase, grafik, pokoknya yang bisa dihitung dan diukur secara pasti.

Tujuan utama dari metode kuantitatif simpel sebenernya, dimana kita ingin ngelihat fenomena sosial secara lebih objektif. Maksudnya, agar kita bisa membuat kesimpulan yang tak hanya berdasarkan perasaan atau asumsi doang, tapi bener-bener didukung sama data nyata yang bisa diuji dan diulang.

Misal kamu penasaran, berapa persen sih dari teman-teman kamu yang lebih suka musik pop daripada musik rock. Bisa kan kamu membuat survei, makai skala penilaian, dan kumpulin datanya.

Dari situ, kamu bisa dapat gambaran yang jelas—bukan cuma berdasarkan tebak-tebakan atau “kayaknya sih banyak yang suka pop deh”.

Pengertian Metode Kuantitatif

Supaya makin mantap, kamu baca deh apa itu metode kuantitatif menurut pendapat para ahli dibawah ini..

  • John W. Creswell, salah satu nama yang udah tak asing lagi di dunia penelitian, menurutnya metode kuantitatif adalah pendekatan yang mengandalkan data numerik untuk memahami fenomena sosial.
    Jadi ya bener-bener data yang bisa dihitung, bukan sekadar opini atau persepsi.
  • Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln— dua tokoh penting lainnya menjelaskan kalau metode kuantitatif ini berfokus pada pengukuran objektif.
    Artinya, hasil dari penelitian ini bisa diuji ulang dan tetap konsisten kalau metode yang dipakai sama. Tentunya ini penting untuk menjaga kualitas penelitian.
  • Donald Ary menyebutkan bahwa metode ini sangat berguna untuk menguji teori lewat data yang telah distandarisasi. Jadi, tak hanya buat ngumpulin data mentah, pun juga untuk melihat apakah teori tertentu bisa dibuktikan secara nyata atau enggak.

Jadi, Sebenarnya Metode Kuantitatif Itu Kayak Apa Sih?

Kalau masih bingung, contoh metode kuantitatif itu misalnya kamu lagi ngitung nilai ujian pakai kalkulator. Kan jelas ya hasilnya berapa, dan kamu pun tahu posisi kamu ada di mana, metode kuantitatif pun prinsipnya kurang lebih sama.

Dengan bantuan angka-angka, kamu bisa ngelihat kondisi masyarakat secara lebih akurat. Misal kamu pengen tahu seberapa besar pengaruh media sosial terhadap tingkat stres remaja.

Tak cukup cuman nanya satu-dua orang ya, kamu perlu data dari banyak orang, lalu kamu mengolahnya makai statistik. Dari situ, baru deh kamu bisa ngambil kesimpulan yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan.

Metode Kuantitatif dalam Penelitian Sosial

Dalam konteks sosial, metode kuantitatif sangat berguna dalam menguji teori atau hipotesis tentang perilaku manusia, hubungan antarindividu, atau fenomena yang terjadi di masyarakat luas.

Misalnya gini, kamu pengen tahu apakah gaya belajar anak-anak zaman sekarang lebih efektif kalau makai video interaktif daripada buku pelajaran biasa. Kamu pun membuat eksperimen, membagi dua kelompok anak-anak dengan perlakuan berbeda, dan ngelihat hasilnya makai data yang bisa diukur.

Dan seperti itulah contoh pembuatan penelitian kuantitatif.

Dalam praktiknya, metode kuantitatif terdiri dari beberapa tahapan yang biasanya dilakukan berurutan, yaitu..

  1. Merancang penelitian:
    Mulai dari menentukan topik, tujuan, sampai rumusan masalah dan hipotesisnya. Di tahap ini, kamu juga mulai mikir soal metode pengumpulan datanya nanti.
  2. Ngumpulin data:
    Bisa lewat survei, kuesioner, eksperimen, atau analisis data sekunder. Yang penting, datanya dalam bentuk angka.
  3. Ngolah data pakai statistik:
    Di sinilah kamu mulai main-main sama SPSS, Excel, atau software lain buat nganalisis. Kamu bisa makai uji T, regresi, korelasi, dan lain-lain tergantung kebutuhan penelitian kamu.
  4. Ngasih interpretasi:
    Setelah dapet hasil dari analisis statistik, kamu tinggal jelasin deh maknanya apa. Apakah hipotesismu terbukti? Apa maknanya dalam konteks sosial? Dst.

Tentunya, pendekatan seperti ini penting, karena data gak bisa bohong. Ketika kamu bisa menyajikan hasil penelitian yang berbasis angka, pembaca atau audiens kamu jadi lebih mudah percaya.

Apalagi kalau kamu punya data dari sampel yang besar dan valid, pasti kesimpulannya lebih kuat.

Contohnya gini deh, kamu pengen tahu seberapa puas masyarakat terhadap layanan publik di kotamu. Kalau cuma berdasarkan “katanya sih banyak yang puas“, ya kan masih katanya..

Tapi kalau kamu punya data dari 500 responden, lengkap dengan grafik dan persentase, itu baru solid.

Metode kuantitatif pun juga membantu melihat pola dan tren dalam masyarakat. Dari situ, kita bisa ngambil langkah atau kebijakan yang lebih tepat.

Contoh Penelitian Kuantitatif

Biar tak hanya teori aja, kamu tentu perlu tau gimana metode kuantitatif ini diterapkan di lapangan, khususnya dalam dunia penelitian sosial.

Bentuk Penelitian Kuantitatif

Metode kuantitatif penerapannya bisa dibilang luas, tapi secara umum, beberapa bentuk yang sering dipakai dalam penelitian sosial diantaranya sbb..

  • Survei
    Survei biasanya dilakukan dengan menyebar kuesioner yang telah disusun sedemikian rupa, dan isinya berupa pertanyaan yang bisa diukur dengan skala numerik. Misal skala Likert dari 1 sampai 5, yang artinya dari “sangat tidak setuju” sampai “sangat setuju”.
  • Eksperimen
    Metode ini lebih ke uji coba, misal kamu pengen tau apakah metode belajar dengan video lebih efektif daripada buku cetak. Kamu bisa membagi peserta jadi dua kelompok, satu makai video, satu lagi makai buku.
    Hasil ujian mereka nanti yang jadi data buat dianalisis, inilah yang disebut eksperimen—ada perlakuan khusus dan kamu ngelihat efeknya.
  • Analisis Data Sekunder
    Sedangkan bagi yang pengen riset tapi gak punya waktu buat ngumpulin data dari awal. Kamu tinggal makai data yang udah ada, misalnya dari BPS, laporan lembaga pemerintahan, jurnal sebelumnya, atau bahkan database penelitian kampus.

Contoh Judul Penelitian Kuantitatif

Berikut admin beri beberapa contoh judul penelitian kuantitatif yang bisa kamu adaptasi..

  1. Analisis Pengaruh Metode Pembelajaran Online Terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Menengah
  2. Pengukuran Kepuasan Pelanggan Terhadap Layanan E-Commerce di Indonesia
  3. Studi Kuantitatif Mengenai Dampak Program Beasiswa Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa
  4. Evaluasi Efektivitas Program Diet Terhadap Penurunan Berat Badan pada Remaja
  5. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan di Perusahaan Teknologi
  6. Analisis Hubungan Antara Penggunaan Media Sosial dan Kesejahteraan Psikologis Remaja
  7. Studi Kuantitatif Tentang Pengaruh Pelatihan Soft Skills Terhadap Kinerja Karyawan
  8. Pengaruh Frekuensi Olahraga Terhadap Kesehatan Jantung pada Orang Dewasa
  9. Evaluasi Tingkat Kepuasan Siswa Terhadap Fasilitas Sekolah di Sekolah Menengah Atas
  10. Studi Tentang Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Kepemimpinan di Kalangan Mahasiswa
  11. Pengukuran Efektivitas Kampanye Pemasaran Digital Terhadap Penjualan Produk
  12. Analisis Perbandingan Kinerja Akademik Siswa di Sekolah Negeri dan Swasta
  13. Studi Kuantitatif Terhadap Pengaruh Penggunaan Smartphone Pada Kualitas Tidur Mahasiswa
  14. Evaluasi Dampak Kebijakan Cuti Melahirkan Terhadap Keseimbangan Kerja-Hidup Karyawan
  15. Analisis Hubungan Antara Tingkat Stres dan Produktivitas Akademik Siswa
  16. Pengaruh Program Intervensi Kesehatan Mental Terhadap Kesejahteraan Mahasiswa
  17. Studi Kuantitatif Tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Karir di Kalangan Pelajar
  18. Evaluasi Pengaruh Desain Interior Terhadap Kepuasan Pelanggan di Restoran
  19. Pengukuran Hubungan Antara Konsumsi Media Berita dan Tingkat Kesadaran Sosial
  20. Analisis Pengaruh Keikutsertaan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Akademik Siswa

Kamu mungkin notice ya, kebanyakan judul di atas menggunakan kata “pengaruh”, “hubungan”, “analisis”, “pengukuran”, dan sejenisnya. Yup, emang itulah ciri khas dari penelitian kuantitatif—fokusnya emang pengen ngukur sesuatu secara jelas dan spesifik.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Kuantitatif

Berikut akan admin uraikan pula kelebihan maupun kekurangan metode kuantitatif..

a. Kelebihan Metode Kuantitatif

  1. Objektif dan Bisa Diukur
    Hasil dari metode ini sangat terukur, jadi bisa diolah jadi angka yang jelas. Misal kamu nemu bahwa 78% responden setuju belajar daring itu lebih fleksibel.
    Angka ini bisa langsung dikomparasi atau dijadikan dasar keputusan.
  2. Bisa Digeneralisasi
    Kalau sampel kamu cukup besar dan representatif, hasil penelitianmu bisa digeneralisasi ke populasi yang lebih luas. Jadi kesimpulannya tak hanya berlaku buat kelompok kecil aja, tapi bisa mencerminkan tren secara keseluruhan.
  3. Sistematis dan Bisa Direplikasi
    Metode kuantitatif itu rapi, langkah-langkahnya jelas dan bisa diulang. Jadi kalau ada orang lain mau niru riset kamu, hasilnya bisa mirip (kalau prosedurnya sama).
    Dimana ini penting untuk mem-validasi dan pengembangan penelitian selanjutnya.
  4. Mudah Menganalisis Pola dan Tren
    Dengan alat bantu statistik, kamu bisa nemuin pola tersembunyi dalam data. Misal kamu bisa tahu bahwa makin sering seseorang olahraga, makin rendah tingkat stresnya.
    Pola seperti ini bisa membantu rekomendasi berbasis data.

b. Kekurangan Metode Kuantitatif

  1. Kurang Dalam Menangkap Makna
    Karena fokusnya ke angka, kadang metode kuantitatif gak bisa nangkap hal-hal yang sifatnya emosional atau kontekstual. Misal kamu tahu 60% orang tak puas sama pelayanan rumah sakit, tapi kamu gak tahu kenapa mereka gak puas.
  2. Biaya dan Waktu
    Membuat survei ke ratusan orang, nginput data, analisis statistik… semua itu butuh waktu dan (kadang) biaya yang gak sedikit.

Perbedaan Metode Kuantitatif dan Kualitatif

Selain metode kuantitatif, ada juga metode kualitatif. Agar kamu bisa membedakannya, coba simak tabel dibawah ini..

AspekKuantitatifKualitatif
FokusData numerik & statistikData naratif & deskriptif
TujuanMengukur & menguji hipotesisMemahami makna & pengalaman
InstrumenKuesioner, tes, skala LikertWawancara, observasi, FGD
HasilGrafik, tabel, angka, persentaseNarasi, tema, kutipan
PendekatanObjektif, sistematisSubjektif, fleksibel
Contoh Judul“Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental”“Persepsi Mahasiswa Terhadap Stres Akademik”

Jadi, kalau kamu pengen dapet data yang bisa dihitung, dibandingin, bahkan digeneralisasi, metode kuantitatif lebih cocok. Tapi kalau kamu pengen tau tentang alasan, motivasi, atau perasaan, kamu bisa makai metode kualitatif.

Ciri-Ciri Metode Kuantitatif

Berikut ini beberapa karakteristik dari metode kuantitatif, yang tentu membedakannya dari metode kualitatif..

1. Ada Dua atau Lebih Variabel yang Diukur Pengaruhnya

Dalam penelitian kuantitatif, kita tak hanya berfokus ke satu hal aja, kita pun nyari tahu hubungan antara dua variabel atau lebih. Misal pengaruh antara waktu belajar (variabel A) dengan nilai ujian (variabel B).

Dari sini, kamu bisa ngelihat apakah waktu belajar yang lebih lama berdampak positif terhadap prestasi siswa.

2. Fokus pada Pengaruh Antar Variabel

Tujuan utamanya adalah nyari tahu hubungan atau pengaruh dari satu variabel ke variabel lainnya. Jadi kamu tak hanya ngelihat data mentah, tapi juga nganalisis apakah ada efek yang signifikan di balik angka-angka itu.

Misal kamu pengin tahu apakah kebiasaan scroll TikTok sebelum tidur ngaruh ke kualitas tidur. Tentu metode kuantitatif bisa ngejawab pertanyaan itu dengan data nyata.

3. Menggunakan Sampel dan Prinsip Keterwakilan

Dalam dunia nyata, kita gak mungkin mewawancarai seluruh populasi yang ada kan? Makanya, metode kuantitatif menggunakan sampel yang dipilih secara acak tapi tetap mewakili keseluruhan populasi.

Jadi, meskipun datanya dari sebagian kecil orang, hasilnya tetap bisa digeneralisasikan ke kelompok yang lebih luas.

4. Bersifat Objektif

Dan yang paling penting adalah objektivitas. Data yang dikumpulkan dan dianalisis dalam metode kuantitatif gak boleh dicampur opini atau asumsi pribadi peneliti.

Semua murni berdasarkan hasil dari instrumen yang digunakan, entah itu kuesioner, tes, atau data statistik lainnya. Hasilnya tentu lebih terpercaya dan bisa diandalkan.

5. Relatif Singkat dan Efisien

Salah satu keunggulan metode ini adalah prosesnya yang relatif cepat. Karena data dikumpulkan dalam bentuk angka dan udah ada sistem analisisnya (SPSS, Excel, atau software statistik lainnya), kamu gak perlu lama-lama buat ngolah dan narik kesimpulan.

Penutup

Setelah admin jelasin panjang lebar soal materi metode kuantitatif, tentu sekarang kamu udah paham lah ya.

Dengan metode ini kamu bisa memberi data yang jelas, terstruktur, dan bisa diuji ulang. Dengan pendekatan kuantitatif, kamu pun tak hanya menebak-nebak, tapi benar-benar bisa menarik kesimpulan yang berdasar dari fakta di lapangan.