Mengenal Perairan Laut, Jenis, dan Fenomena Upwelling

Tentunya kamu pernah ke pantai kan? Atau setidaknya ngelewatin atau mungkin ngeliatnya aja deh dari berita. Kalau kamu pandangi pantai, semakin jauh kamu melihat, akan semakin luas pula hamparan air yang terlihat, yaitu lautan.

Baik pantai ataupun laut, tentu semuanya adalah ciptaan alam yang proses terbentuknya melewati proses secara alami.

Laut pun menyimpan banyak misteri yang bahkan sampai sekarang pun masih menarik untuk di kulik. Coba bayangkan, seberapa dalam lautan paling dasar itu? Atau apa aja hewan-hewan yang hidup di dalamnya?

Tentu pertanyaan-pertanyaan itu akan masih terus dipertanyakan. Dan untuk menjawabnya, ada baiknya kalau kita mengenali dulu perairan laut, apa sebenarnya lautan itu..

Jadi, bagi temen-temen yang nyari materi tentang perairan laut, simak terus ya apa yang admin bagikan kali ini..

Pengertian Laut

Kalau ada yang nanya apa itu laut, jawaban simpelnya ya laut adalah badan air asin yang bisa dikelilingi daratan, baik sebagian ataupun seluruh sisinya. Jadi, ada laut yang memang nyempil di antara pulau-pulau, ada juga yang seolah-olah terkurung rapat sama daratan.

Tapi tak semua badan air asin bisa disebut laut, kadang ada juga yang masuk ke kategori samudra. Nah lho, apa bedanya coba?

Perbedaan antara Laut dan Samudra

Memang, laut dan samudra itu beda, dan yang gak tau ya mesti bingung. Jika kamu pun belum tau bedanya, simak aja penjelasannya berikut..

1. Ukuran dan Kedalaman

Laut cenderung lebih kecil dan lebih dangkal dibanding samudra. Karena laut biasanya terletak di pinggir benua dan dikelilingi daratan dari beberapa sisi, jadi ya ruang geraknya terbatas.

Sementara samudra jauh lebih luas pun lebih dalam, bahkan bisa mencapai ribuan meter di bawah permukaan. Samudra luasnya sampai bisa ngebagi-bagi benua.

2. Posisi Geografis

Laut sebenernya adalah bagian dari samudra, bisa dibilang, laut kayak anak cabang-nya samudra. Jadi ya laut akan terlihat nempel di pinggiran benua dan terhubung langsung ke samudra.

3. Jumlah Samudra di Dunia

Dan di bumi ini cuma ada lima samudra utama, yaitu:

  • Samudra Pasifik (paling luas dan dalam)
  • Samudra Atlantik
  • Samudra Hindia
  • Samudra Arktik
  • Samudra Antartika (alias Samudra Selatan)

Jenis Laut Berdasarkan Proses Terjadinya

Laut pun bisa diklasifikasi berdasarkan bagaimana proses terbentuknya, karena tak semua laut terbentuk dengan cara yang sama. Ada yang karena daratannya turun, ada yang karena air laut naik, dan ada juga yang menyempit.

Berikut penjelasannya..

1. Laut Transgresi (Laut Meluas)

Jenis laut ini terbentuk karena permukaan air lautnya yang naik atau daratan yang pelan-pelan turun. Akibatnya, sebagian wilayah daratan tergenang oleh air laut.

Proses ini bisa terjadi secara alami selama ribuan tahun.

Contohnya..

  • Tenggelamnya Dangkalan Sunda dan Sahul waktu zaman es mencair dulu
  • Meluasnya Laut Bering gara-gara es kutub meleleh

2. Laut Ingresi (Laut Tanah Turun)

Berbeda dari transgresi, laut ingresi terbentuk karena turunnya tanah atau dasar laut akibat tekanan dari dalam bumi alias gaya endogen. Biasanya proses ini terjadi karena aktivitas tektonik, dan hasilnya bisa berupa palung laut atau lubuk laut yang bener-bener dalem.

Contoh laut ingresi..

  • Laut Banda (kedalaman sekitar 7.400 meter)
  • Laut Sulawesi (sekitar 5.590 meter)
  • Laut Jepang (kurang lebih 4.000 meter)

3. Laut Regresi (Laut Menyempit dan Mundur)

Sedangkan laut regresi itu kebalikannya laut transgresi. Laut jenis ini menyempit karena adanya pengendapan lumpur dari sungai-sungai yang bermuara ke laut.

Lama-kelamaan, luas laut jadi makin mengecil karena tertutup endapan.

Contohnya..

  • Laut Jawa, yang katanya menyempit sekitar 12 meter tiap tahunnya

Jenis Laut Berdasarkan Letaknya

Laut juga bisa dibagi berdasarkan posisi atau letaknya terhadap daratan dan benua. Setidaknya ada tiga jenis, yaitu..

1. Laut Tepi

Laut ini posisinya di pinggiran benua dan biasanya terhalang oleh pulau-pulau atau jazirah. Jadi lautnya masih terhubung ke samudra, tapi kayak punya pagar alami.

Contoh..

  • Laut Tiongkok Selatan, yang terhalang oleh Kepulauan Indonesia dan Filipina

2. Laut Pertengahan

Jenis laut ini letaknya di antara dua benua. Biasanya daerah ini juga aktif secara geologis, alias ada gunung api bawah lautnya dan pulau-pulau hasil letusan.

Contoh..

  • Laut di antara Australia dan Asia (yang dikelilingi Kepulauan Indonesia)
  • Laut Kaspia, yang ada di antara benua Eropa dan Asia, tepatnya di wilayah Rusia

3. Laut Pedalaman

Kalau laut ini hampir sepenuhnya dikelilingi daratan, dengan akses ke samudra yang bener-bener terbatas atau bahkan gak ada.

Contoh laut pedalaman..

  • Laut Baltik
  • Laut Kaspia
  • Laut Hitam

Jenis Laut Berdasarkan Zona Kedalamannya

Ada juga laut yang di bagi berdasarkan kedalamannya, berikut penjelasannya..

1. Zona Litoral

Dengan letak di antara garis pasang naik dan pasang surut. Jadi, bagian ini bisa dibilang sebagai titik utama naik turunnya air laut karena pengaruh gravitasi bulan.

Kadang tergenang air, kadang kering. Di zona ini biasanya kamu bisa nemuin banyak kerang, kepiting kecil, dan rumput laut.

2. Zona Epineritik

Zona ini masih dapat cahaya matahari yang cukup banyak. Letaknya dari garis surut sampai ke kedalaman sekitar 50 meter.

Di sini, kehidupan lautnya masih aktif karena sinar matahari masih bisa nembus sampai dasar laut, jadi proses fotosintesis tetep jalan. Ikan-ikan kecil, karang, sampai ganggang laut adalah penghuni zona ini, cocok buat wisatawan main snorkeling.

3. Zona Neritik

Masih dapet sinar matahari sih, tapi udah mulai ngurang dibanding zona epineritik. Kedalamannya mulai dari 50 meter sampai sekitar 200 meter.

Tapi nyatanya, justru di zona ini kehidupan lautnya yang paling rame. Ikan laut yang banyak di konsumsi manusia banyak ditangkap dari daerah ini.

4. Zona Batial

Sekarang udah mulai masuk zona gelap, dengan kedalaman dari 200 sampai 2000 meter. Di sini, sinar matahari udah susah banget masuk, jadi ya suasananya mulai sunyi dan dingin.

Tapi masih ada juga kehidupan, ikan-ikan yang mampu beradaptasi dengan kegelapan dan tekanan tinggi.

5. Zona Abisal

Kalau zona ini udah benar-benar deep (bukan deeptalk ya), karena dalamnya lebih dari 2000 meter. Tak ada lagi cahaya, tanaman laut pun udah gak bisa hidup di sini.

Meski gitu, masih ada hewan-hewan laut yang ukurannya gede dan kadang bentuknya aneh-aneh. Yang jelas, mereka mampu beradaptasi dengan kondisi ekstrem.

6. Zona Hadal

Terakhir, zona yang paling dalam, bisa sampai 6000 meter ke bawah. Zona ini bisa di temukan di palung laut, tempat paling dalam di lautan.

Yang jelas, udah pasti gelap total, dingin banget, dan tekanan airnya sangat tinggi. Namun nyatanya, masih ada aja kehidupan di zona ini.

Jenis Laut Berdasarkan Intensitas Cahaya

Selain dari kedalaman, laut pun juga bisa dibagi berdasarkan seberapa jauh cahaya matahari bisa nembus ke bawah. Berikut jenis-jenisnya..

1. Zona Epipelagic (Zona Eufotik)

Zona yang paling terang di laut, karena sinar matahari masih bisa masuk dengan maksimal. Biasanya, zona ini sampai di kedalaman 70 meter.

Di zona inilah rumahnya terumbu karang, ikan berwarna-warni, dan biota laut yang hidup dari hasil fotosintesis. Suhunya pun tentu masih cukup hangat.

2. Zona Mesopelagic (Zona Disfotik)

Disebut juga “zona remang-remang” karena cahaya udah mulai susah masuk. Kedalamannya bisa sampai 600 meter.

Suhu air di sini juga makin dingin, dan kehidupan lautnya mulai berubah. Banyak ikan yang berkemampuan menghasilkan cahaya sendiri alias bioluminesensi.

3. Zona Afotik

Kalau zona ini udah jelas zona gelap gulita, gak ada sedikitpun cahaya matahari yang bisa nembus. Biasanya kedalamannya udah lebih dari 600 meter.

Sifat-Sifat Air Laut

Setelah ngebahas zona-zona di laut, sekarang kita geser ke karakter air laut itu sendiri. Karena air laut tak hanya persoalan asin-nya aja, banyak sifat-sifatnya yang bisa kita pelajari dari air laut..

1. Salinitas

Salinitas itu kadar garam dalam air laut, seberapa banyak garam yang larut di tiap kilogram air laut. Biasanya, satuan yang dipakai adalah ‰ (per mille) atau ppt (part per thousand).

Tapi ya gak semua laut salinitasnya sama. Tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, curah hujan, jumlah sungai yang bermuara, sampai es yang mencair.

Misal laut yang deket kutub biasanya salinitasnya lebih rendah karena banyaknya es mencair. Sebaliknya, laut di daerah panas dan kering biasanya salinitas-nya tinggi karena penguapan besar-besaran.

2. Warna Air Laut

Air laut tak selalu biru ya, kalau ngambil air laut pakai tangan, warnanya tentu bening. Warna biru yang nampak disebabkan oleh pantulan cahaya matahari dan langit.

Pun warna laut juga bisa berbeda-beda tergantung kondisi tertentu.

Contohnya..

  • Laut Merah kelihatan merah karena banyaknya ganggang merah di dalamnya
  • Laut Kuning warnanya kuning karena ada tanah loess dari sungai yang terbawa ke laut
  • Laut Hitam kelihatan gelap karena warna dasar lautnya gelap
  • Laut dangkal biasanya kehijauan karena ada tumbuhan laut
  • Dan warna biru ya karena sinar biru paling gampang dipantulkan oleh air laut

3. Densitas

Densitas atau kerapatan air laut pun juga berbeda-beda tergantung kondisinya. Rata-rata densitas air laut di permukaan adalah 1.027 kg/m³, makin dalam, densitas makin naik.

Dua faktor yang berpengaruh pada densitas adalah salinitas dan suhu. Semakin tinggi salinitas, makin rapat airnya, tapi kalau suhu naik, densitas malah turun.

4. Gelombang Laut

Laut tentu gak pernah bisa diam, gelombang laut terbentuk dari energi angin yang mentransfer kekuatannya ke permukaan laut. Tapi bukan hanya angin saja, gempa di dasar laut pun juga bisa ngebuat gelombang besar, termasuk tsunami.

Ada dua tipe gelombang, yaitu..

  • Gelombang diam alias gak berpindah horizontal
  • Gelombang maju, di mana airnya ikut bergerak

5. Arus Laut

Arus laut layaknya sungai bawah laut, gerakannya bisa tetap, pun juga bisa berubah-ubah. Arus ini terbentuk karena kombinasi faktor-faktor seperti angin, perbedaan suhu, salinitas, sampai gaya gravitasi.

Kalau dilihat dari suhunya, arus laut terbagi menjadi dua..

  • Arus panas, berasal dari daerah tropis dan menuju kutub. Misalnya Arus Teluk, Arus Kuroshio.
  • Arus dingin sebaliknya, dari kutub ke arah ekuator. Contohnya Arus Humboldt, Arus Labrador.

Fenomena Upwelling

Pernah denger istilah upwelling belum nih? Gambarannya, upwelling layaknya elevator yang membawa makanan dari dasar laut ke atas permukaan.

Jadi gini, di laut dalam banyak air dingin yang kaya nutrisi, kayak nitrat dan fosfat. Nutrisi yang penting bagi ikan-ikan kecil bernama fitoplankton—makanan utama di rantai makanan laut.

Air dingin ini naik ke permukaan berkat adanya dorongan angin. Ketika angin bertiup di atas permukaan laut, massa air di permukaan kayak didorong menjauh.

Karena air di atas bergerak, otomatis ada ruang kosong. Dan ruang kosong itu langsung diisi oleh air dari bawah laut yang lebih dingin dan penuh nutrisi.

Fenomena ini biasanya terjadi di daerah-daerah tertentu, contohnya di pesisir barat Amerika Selatan, Afrika, dan juga Indonesia bagian selatan. Makanya, di daerah itu sering jadi tempat ngumpulnya ikan-ikan karena planktonnya melimpah.

Morfologi Dasar Laut

Kalau kamu berfikiran dasar laut itu cuman datar, salah ya… Karena nyatanya dataran di dasar laut secara alami terbentuk layaknya daratan-daratan..

1. Paparan Benua (Continental Shelf)

Paparan benua adalah wilayah laut yang masih dangkal, landai, dan dekat sama pantai. Kedalamannya biasanya cuman sampai 200 meter.

Di Indonesia contohnya ada Paparan Sunda dan Paparan Sahul. Daerah ini kaya akan kehidupan laut karena sinar matahari masih bisa nembus ke dasar laut, jadi fitoplankton tumbuh subur deh.

2. Palung Laut (Trench)

Kalo ini kebalikannya, palung laut sangat dalam, sempit, dan ada dinding yang sangat curam. Bayangkan corong panjang yang menjulur ke bawah—ya kayak gitu gambaran palung laut.

Salah satu palung yang paling terkenal adalah Palung Mariana, dimana kedalamannya bisa lebih dari 11.000 meter.

3. Lubuk Laut (Bekken)

Lubuk laut layaknya mangkok besar di dasar laut, cekung, tapi luas. Disini biasanya jadi tempat berkumpulnya endapan-endapan laut.

4. Gunung Laut

Sesuai namanya, sebuah gunung yang berdiri di dasar laut. Ada yang puncaknya muncul di atas permukaan laut, contohnya Gunung Anak Krakatau. Tapi banyak juga yang tetap tersembunyi di bawah laut.

5. Guyot

Kalau gunung laut terkena erosi bagian atasnya dan tenggelam, maka bentuknya jadi datar kayak meja, bentuk inilah yang disebut guyot.

6. Punggung Laut (Ridge)

Bayangkan perbukitan yang membentang di dasar laut. Bentuknya memanjang kayak tulang belakang raksasa, fenomena ini bisa muncul karena adanya aktivitas tektonik.

7. Atol

Atol adalah karang laut yang bentuknya melingkar kayak cincin gede, di tengahnya ada laguna. Biasanya terbentuk dari bekas gunung api bawah laut yang telah tenggelam, dan di sekitarnya tumbuh terumbu karang.

8. Laguna

Sedangkan laguna layaknya kolam di tengah-tengah atol, jadi semacam laut mini di dalam laut. Makanya SpongeBob biasanya main ke laut (Goo Lagoon), padahal tinggalnya kan udah di laut, karena ya lautnya ada di dalam laut juga.

9. Jendul Benua (Continental Rise)

Inilah bagian dari benua yang mulai turun dan menyambung ke dasar laut, layaknya tangga lembut dari benua ke samudra.

10. Dasar Samudera (Ocean Floor)

Dan inilah bagian paling luas, dasar samudera adalah wilayah yang rata, dengan kedalaman sekitar 1.800 meter. Di sini banyak kehidupan laut unik yang bisa bertahan tanpa cahaya.

Pengertian Pantai

Masa’ ada yang gak suka pantai? Tapi, tahu gak kamu apa makna dari pantai itu? Pantai adalah batas daratan yang langsung bersentuhan dengan laut.

Kalau kamu jalan ke pantai dan ngeliat garis tempat air laut ketemu pasir, itulah yang disebut garis pantai. Tapi beda ya sama pesisir, pesisir adalah wilayah yang terkena efek pasang surut.

Jadi saat air pasang naik, pesisir bisa ketutup air, tapi pas surut area ini jadi terlihat seperti daratan biasa. Panjang pesisir dan pantai biasanya sama, tapi secara fungsi dan dinamika bisa beda.

Ekosistem yang Ada di Pesisir Pantai

Dan di wilayah pesisir ini banyak ekosistem penting, berikut diantaranya..

  • Hutan Mangrove
    Tumbuhan ini tumbuh di air payau dan berakar unik. Akar-akarnya bisa menyaring air, dan jadi tempat perlindungan bagi ikan, kepiting, dan udang.
  • Padang Lamun
    Tumbuhan laut yang punya akar, daun, dan batang sejati bukan termasuk alga, tapi tumbuhan sejati yang hidup di dasar laut dangkal. Fungsinya pun sebagai rumah dan tempat makan bagi biota laut seperti dugong dan penyu.
  • Terumbu Karang
    Terumbu karang tentu tak cuma indah, tapi juga jadi tempat tinggal, tempat kawin, dan tempat nyari makan ribuan jenis makhluk laut.

Jenis-Jenis Pantai

a. Berdasarkan Bentuknya

Pantai pun gak semua bentukannya sama, ada yang landai, curam, melingkarin pulau. Dan dari tiap bentuk ini memiliki karakteristiknya masing-masing.

1. Pantai Landai

Pantai jenis ini biasanya punya kemiringan yang pelan alias gak curam, cocok buat wisata keluarga. Contohnya bisa dilihat pada pantai utara Pulau Jawa dan pantai timur Sumatera.

Dengan karakteristik sebagai berikut..

  • Banyak muara sungai yang melebar menjadi delta, airnya agak keruh dan berlumpur karena ngebawa endapan dari darat
  • Kedalamannya naiknya pelan-pelan, gak langsung dalam
  • Daratannya bisa menjulur sampai 20 km ke arah dalam
  • Banyak rawa-rawa dan tumbuhan khas seperti pohon bakau alias mangrove yang jadi rumah bagi berbagai biota laut
2. Pantai Pulau

Pantai pulau biasanya ngelilingin pulau kecil. Proses terjadinya karena endapan sungai, batuan gamping, sampai hasil dari letusan gunung api.

Biasanya berbentuk melingkarin pulau dengan pasir putih dan laut jernih, cocok buat snorkeling atau diving.

3. Pantai Curam

Sedangkan pantai curam muncul karena proses abrasi alias pengikisan oleh ombak. Biasanya ada di daerah tebing kapur atau pegunungan yang langsung berhadapan sama laut, kayak di pantai selatan Pulau Jawa.

Berombak besar, tebingnya tinggi—pemandangannya sih epik. Berikut karakteristiknya..

  • Ada di tepi laut dalam dan di kaki pegunungan yang tegak lurus dengan pantai
  • Muara sungai biasanya ada di teluk, dan airnya jernih karena gak banyak sedimen
  • Batas antara daratan dan lautnya sempit banget
  • Garis pantainya lurus, minim lekukan
  • Kedalaman lautnya langsung drop, alias curam banget

b. Berdasarkan Terjadinya

Sekarang ganti ke jenis pantai berdasarkan proses terjadinya, berikut diantaranya..

1. Pantai Fyord

Pantai fyord berbentuk mirip teluk sempit yang jauh masuk ke daratan, dikelilingi tebing tinggi yang sejajar di kanan-kirinya. Biasanya terbentuk karena lembah glasial (bekas gletser) yang tergenang air laut.

2. Pantai Ria

Mirip fyord tapi lebih lebar, terutama di bagian muaranya, tebingnya juga tak setinggi fyord. Pantai ini biasanya terbentuk dari lembah sungai yang tenggelam karena naiknya permukaan laut.

3. Pantai Skereh

Pantai ini mirip fyord juga, tapi lembahnya tak sedalam dan tak terlalu masuk ke daratan. Yang menarik, di bagian depannya ada banyak pulau kecil berbatu-batu yang membuat pemandangannya unik dan menarik.

4. Pantai Berbukit Pasir

Pantai ini terbentuk karena adanya proses pasang surut yang besar dan angin yang membawa pasir membentuk bukit-bukit kecil, biasanya pantainya luas dan landai.

Fungsi Ekosistem Pantai

Pantai tentu bukan hanya sebagai tempat buat liburan. Karena di balik keindahannya, ada ekosistem penting yang jadi penopang kehidupan laut dan darat.

Berikut berbagai fungsi dari adanya pantai..

a. Hutan Mangrove

Mangrove, pohon-pohon yang hidup di rawa-rawa asin ini tentu memiliki banyak manfaat. Berikut fungsi-fungsi dari hutan mangrove..

  • Menangkap lumpur dan sedimen dari darat supaya gak langsung masuk ke laut
  • Jadi tempat nyari makan dan tempat bertelur bagi banyak jenis ikan, kepiting, dan udang
  • Melindungi pantai dari gelombang besar dan badai
  • Daun dan rantingnya yang rontok bisa jadi pupuk alami untuk lingkungan sekitar

b. Padang Lamun

Padang lamun alias seagrass sering disangka rumput laut biasa, padahal ya beda. Lamun adalah tumbuhan sejati yang berakar, berbatang, ada daunnya, dan berkembang biak secara seksual.

Biasanya tumbuh di perairan dangkal yang jernih, dengan fungsi sebagai berikut..

  • Tempat hidup dan tempat ngumpul berbagai biota laut
  • Jadi tempat sembunyi dan nyari makan bagi ikan kecil, penyu, sampai dugong
  • Produsen detritus dan zat hara yang penting bagi ekosistem laut
  • Mengikat sedimen dengan akarnya, jadi air lebih jernih dan dasar laut lebih stabil
  • Jadi penutup alami dari sinar matahari langsung yang bisa terlalu panas bagi biota bawah laut

c. Terumbu Karang

Terumbu karang ada bukan hanya sebagai hiasan. Mereka adalah struktur besar yang dibentuk oleh hewan-hewan kecil dari golongan cnidaria, yang membuat endapan kalsium karbonat (CaCO₃).

Dan fungsinya sendiri sebagai berikut..

  • Melindungi pantai dari hempasan ombak besar dan arus kuat
  • Jadi habitat utama ikan-ikan hias dari laut
  • Sumber bahan bangunan dan bahan baku kapur (meskipun eksploitasi harus diawasi)
  • Tempat pemijahan dan pertumbuhan berbagai biota laut
  • Berpotensi sebagai bahan dasar farmasi dan bahkan bahan perhiasan

Penutup

Sekarang kamu udah paham kan, baik dari laut maupun pantai. Tentu keduanya adalah bagian dari alam yang terbentuk secara alami, dengan berbagai ekosistem yang kehidupannya bergantung di keduanya.

Semoga setelah ngebaca materi laut dan pantai, kamu jadi makin paham dan peduli sama laut dan pantai di sekitar kita. Karena kalau bukan kita yang ngejaga, siapa lagi?