Tentu kalian pernah denger cerita tentang asal-usul sebuah gunung, danau, atau mungkin sebuah kerajaan yang asalnya dari kejadian di masa lampau? Cerita-cerita yang kita sebut sebagai legenda.
Legenda pun sebenarnya bukan sekadar dongeng penghantar tidur belaka. Legenda layaknya jembatan antara kenyataan dan dunia fantasi yang dipercaya secara turun-temurun oleh masyarakat.
Cerita-cerita yang dihiasi dengan unsur keajaiban, tokoh-tokoh hebat, dan kejadian luar biasa yang mungkin sulit dinalar.
Lewat legenda, kita bisa mengenali budaya, kepercayaan, dan nilai-nilai luhur dari sebuah daerah. Dan tentunya, di tiap tempat di dunia ini, termasuk di Indonesia, memiliki cerita legenda yang diwariskan dari mulut ke mulut.
Dan jika, sekarang kamu lagi nyari materi tentang cerita legenda, baik dari pengertian, struktur, ciri dan contohnya, simak terus apa yang akan admin jelaskan kali ini..
Apa Itu Legenda?
Jadi, apa yang dimaksud dengan legenda itu?
Legenda adalah cerita rakyat yang menggambarkan kejadian-kejadian yang dipercaya beneran pernah terjadi oleh masyarakat di suatu tempat. Biasanya, legenda ini dianggap sebagai bagian dari sejarah atau mitos lokal.
Tapi perlu dicatat, cerita legenda sering mengandung unsur-unsur yang di luar logika kita. Ada yang tokohnya bisa terbang, berubah wujud, atau punya kesaktian yang luar biasa.
Makanya, meskipun di satu sisi legenda dianggap sejarah, di sisi lain juga penuh dengan fantasi dan unsur supranatural.
Legenda layaknya cermin, yang merefleksikan kepercayaan, harapan, bahkan ketakutan masyarakat pada zamannya. Dan hebatnya lagi, cerita-cerita ini berhasil bertahan, melewati zaman ke zaman, tanpa kehilangan pesonanya.
Setiap daerah di Indonesia, bahkan di negara-negara lain pun punya legenda-nya masing-masing. Dan sering kali cerita ini berkembang, mengalami sedikit perubahan di setiap generasi.
Pengertian Legenda Menurut Para Ahli
Beda orang, beda penjelasannya, meski intinya tetep sama ya. Berikut bagaimana para ahli mendefinisikan legenda menurut sudut pandangnya masing-masing..
a. Menurut Danandjaja
Menurut Danandjaja, legenda adalah cerita sekuler alias cerita keduniawian yang latar waktunya belum terlalu lampau, dan terjadi di dunia nyata seperti yang kita kenal sekarang. Jadi, bukan cerita dewa-dewi di kahyangan, tapi cerita yang masih nyambung sama dunia manusia biasa.
Tapi, walaupun bernuansa sejarah, legenda gak bisa langsung diakui sebagai fakta sejarah. Karena diceritakan secara lisan, banyak juga unsur folklor (cerita rakyat) yang masuk.
Jadi kalau mau makai legenda sebagai bahan sejarah, harus dipilah-pilah dulu mana fakta, mana bumbu cerita.
b. Menurut Yus Rusyana
Kalau kata Yus Rusyana, legenda adalah cerita tradisional yang telah hidup di masyarakat sejak zaman dulu. Ceritanya biasanya dihubungkan sama kejadian penting atau benda-benda peninggalan masa lampau.
Yang menarik, tokoh dalam legenda sering digambarkan sebagai orang yang beneran hidup. Biasanya, mereka adalah orang-orang hebat, terkemuka, atau pahlawan yang berjasa bagi masyarakat pada zamannya.
c. Menurut Bascom
Menurut Bascom, legenda punya kemiripan dengan mite (mitos), karena sama-sama dipercaya beneran kejadian. Bedanya, legenda biasanya lebih dekat dengan pengalaman manusia biasa, sementara mite lebih fokus ke dunia dewa-dewi atau makhluk supranatural.
d. Menurut Endarmoko
Sedangkan menurut Endarmoko, legenda adalah cerita rakyat yang berkembang sejak zaman dahulu, diwariskan secara lisan, dan mengandung unsur sejarah, dongeng, atau hikayat. Jadi, selain hiburan, legenda juga berfungsi sebagai media penyebaran nilai-nilai budaya.
Sekarang kalau di rangkum semua pendapat ahli di atas, intinya legenda adalah cerita tentang masa lampau yang hidup dalam sebuah masyarakat atau budaya.
Cerita ini bisa berkisah tentang peristiwa penting, tokoh luar biasa, atau fenomena alam yang dibumbui dengan keajaiban atau hal-hal supranatural. Kadang, legenda berasal dari sejarah nyata yang di romantic-kan, kadang juga hasil imajinasi kolektif masyarakat tentang dunia di sekitar mereka.
Legenda diturunkan dari generasi ke generasi, awalnya lewat cerita lisan, baru kemudian ada yang tertulis. Di sinilah legenda berperan dalam membentuk identitas budaya suatu bangsa.
Lewat legenda, nilai-nilai moral, kepercayaan, dan norma hidup disisipkan dengan cara yang menarik dan memorable.
Ciri-Ciri Legenda
Selain dari pengertian diatas, legenda juga memiliki ciri-ciri yang kalau kamu tau, kamu bisa ngebedainnya dengan cerita-cerita lainnya. Berikut diantaranya..
- Mengandung unsur fantasi atau kesaktian. Ada tokoh sakti, benda bertuah, atau suatu ajaran rahasia.
- Penuh keajaiban yang kadang gak masuk logika, kayak manusia bisa berubah jadi batu atau hewan bisa ngomong.
- Dihubungkan dengan dunia gaib atau kekuatan supranatural.
- Punya unsur sejarah walaupun harus hati-hati, karena ada kemungkinan ceritanya sudah banyak berubah dari versi aslinya.
- Dituturkan secara lisan dari satu generasi ke generasi lain, sebelum akhirnya banyak juga yang dibukukan.
- Menyimpan pesan moral atau amanat yang bisa diambil sebagai pelajaran hidup.
Struktur Legenda
Mirip cerita fiksi lainnya, legenda pun juga ada struktur ceritanya. Biasanya berbentuk naratif, mengalir dari awal sampai akhir.
1. Orientasi
Di bagian ini, pembaca diperkenalkan dulu sama tokoh-tokohnya, latar tempat, waktu, dan suasana. Jadi kayak pembukaan buat nyiapin masuk ke dunia ceritanya.
2. Komplikasi
Di bagian ini mulai muncul konflik atau peristiwa luar biasa yang dialami tokoh utama. Biasanya penuh kejutan, keajaiban, dan ketegangan.
3. Resolusi
Di sini konflik sebelumnya akhirnya diselesaikan, ending-nya bisa bahagia, bisa juga sedih. Tapi biasanya, legenda juga sekalian menjelaskan asal-usul suatu tempat, tradisi, atau fenomena tertentu.
4. Koda
Bagian penutup cerita yang ngasih pelajaran moral atau sekadar penegasan tentang apa yang terjadi. Kadang juga berisi harapan atau pesan untuk generasi berikutnya.
Jenis-Jenis Legenda
Legenda pun nyatanya ada banyak jenis-jenisnya. Setiap jenis legenda memiliki cerita uniknya masing-masing, berikut admin jelasin jenis-jenisnya..
1. Legenda Urban
Sesuai namanya, legenda ini biasanya berkembang di lingkungan perkotaan modern. Cerita-cerita di dalam legenda urban sering melibatkan kejadian-kejadian yang misterius, aneh, kadang malah serem juga.
Legenda urban sering dipercayai oleh warga kota, seolah-olah kejadian di dalam ceritanya beneran pernah terjadi.
2. Legenda Sejarah
Jenis legenda ini biasanya akar sejarahnya cukup jelas. Tapi ya karena diwariskan dari mulut ke mulut, sering kali cerita aslinya berubah atau malah ditambahin bumbu-bumbu dramatis.
Biasanya, legenda sejarah ini berkaitan sama tokoh atau kejadian penting dari masa lalu. Misalnya kisah Ken Arok dan Ken Dedes yang tak hanya jadi bagian sejarah, tapi juga ada nuansa legenda di dalamnya.
3. Legenda Keagamaan
Kalau legenda keagamaan berhubungan erat sama kehidupan spiritual atau kepercayaan masyarakat. Tokoh-tokohnya kadang berasal dari manusia biasa yang kemudian dianggap istimewa karena memiliki kesaktian atau kemampuan luar biasa.
Cerita-cerita kayak gini biasanya mengandung nilai moral atau ajaran yang berhubungan dengan kebaikan hidup.
4. Legenda Mitologi
Cerita-cerita yang berisi tentang dewa-dewi, makhluk-makhluk mitologi, atau tokoh-tokoh heroik dari suatu bangsa. Biasanya kisahnya kental dengan unsur supranatural.
Contohnya seperti kisah Dewi Sri di budaya Jawa yang dipercaya sebagai dewi padi dan kesuburan.
5. Legenda Alam Ghaib
Lebih ke pengalaman seseorang yang berhubungan sama dunia lain. Bisa tentang pertemuan dengan hantu, siluman, atau makhluk tak kasat mata lainnya.
Legenda jenis ini biasanya muncul di daerah-daerah tertentu yang dipercayai angker atau ber-aura mistis. Misal cerita tentang hantu penunggu hutan, atau siluman di danau tertentu.
6. Legenda Perorangan
Sesuai namanya, jenis legenda ini berfokus pada satu tokoh tertentu yang dianggap benar-benar pernah ada. Biasanya si tokoh ini melakukan sesuatu yang luar biasa sampai akhirnya dikenang dalam cerita rakyat.
Contohnya, kisah Si Pitung dari Betawi, yang dikenal sebagai jagoan pembela rakyat kecil. Meski banyak yang percaya Si Pitung itu nyata, ceritanya udah bercampur sama bumbu cerita rakyat yang bikin makin heroik.
7. Legenda Lokal
Legenda yang berkaitan erat dengan suatu tempat. Biasanya menjelaskan asal-usul nama tempat, bentuk geografis, atau fenomena alam tertentu.
Misal legenda Danau Toba yang menceritakan tentang asal-usul danau terbesar di Indonesia itu. Cerita seperti ini biasanya dijaga dan diwariskan turun-temurun karena dianggap bagian penting dari identitas daerah.
Kaidah Kebahasaan Teks Legenda
Tentunya, teks legenda juga ada kaidah kebahasaannya sendiri. Berikut diantaranya..
a. Sinonim
Udah tau sinonim kan? Sinonim itu persamaan kata guys. Dua kata yang beda, tapi maknanya mirip atau bahkan sama.
Contoh:
- matahari = mentari
- wajah = paras
- bohong = dusta
Jadi kalau kamu lagi nulis legenda, biar gak monoton, bisa lho menggunakan sinonim supaya tulisan kamu lebih hidup.
b. Antonim
Kebalikannya sinonim, antonim adalah lawan kata, kata yang maknanya bertolak belakang.
Contoh:
- binasa >< lestari
- benar >< salah
- kerdil >< bongsor
Antonim pun juga penting penggunaannya, apalagi kalau kamu mau menonjolkan pertentangan dalam cerita.
c. Kata Depan (Preposisi)
Kata depan adalah kata yang diletakkan sebelum kata benda, sifat, atau keterangan. Dalam legenda, biasanya dipakai untuk menunjuk tempat atau waktu.
Contoh:
- di sebuah air terjun
- pada sebuah senja
Catet, kata depan harus dipisah penulisannya dengan kata berikutnya, jangan disambung ya.
d. Kata Seru
Kalau mau cerita kamu lebih ekspresif, gunakan kata seru untuk mengungkapkan perasaan.
Contoh:
- Hei, berhenti sekarang!
Biasanya kata seru dipisahkan dengan tanda koma. Jadi, bacaannya juga lebih berasa.
e. Kata Keterangan Waktu
Di dalam legenda, tentu kita butuh petunjuk waktu. Kata keterangan waktu ini akan membantu menunjukkan kapan peristiwa terjadi.
Contoh:
- Waktu permulaan: sejak, semenjak, sedari
- Waktu bersamaan: tatkala, sewaktu, sambil
- Waktu berurutan: sebelum, sesudah, setelah
- Batas waktu akhir: hingga, sampai, akhirnya
f. Kata Keterangan Tempat
Kata keterangan tempat fungsinya tentu buat ngasih tau di mana peristiwa terjadi.
Contoh:
- di seberang pulau
- ke bumi belahan utara
- dari balik pepohonan
Biasanya, ditemani dengan kata di, ke, dan dari.
g. Kata Sandang
Kata sandang adalah kata-kata kecil yang menyanding kata benda supaya lebih spesifik.
Ada dua macam yaitu:
- Tunggal: si, sang, sri, hang, dyang, hyang
- Jamak: para, kaum, umat
Biasanya kata sandang dipakai dalam cerita legenda yang ada hubungannya sama kerajaan atau tokoh-tokoh penting. Contohnya Sang Sapurba, Sri Rama.
Oh iya, hurufnya kecil, kecuali kalau kata sesudahnya memang harus kapital.
h. Kata Langsung dan Tidak Langsung
Terakhir, adalah kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.
Kalimat Langsung
- Pakai tanda petik.
- Mengutip langsung apa yang dikatakan.
- Contoh:
“Aduh, tubuhku sakit sekali”, keluh Dayang Sumbi.
Kalimat Tidak Langsung
- Gak pakai tanda petik.
- Berupa laporan atau rangkuman dari ucapan.
- Contoh:
Dayang Sumbi mengeluh bahwa tubuhnya sakit sekali.
Contoh Legenda
Legenda Sanghyang Kenitri dan Sumber Air Suci di Kuningan, Jawa Barat
Penutup
Mungkin sampai disini admin bisa menjelaskan materi tentang cerita legenda. Di balik cerita-cerita legenda yang beredar, tentu ada banyak unsur bahasa yang membuat setiap cerita bisa hidup dan abadi dari masa ke masa.